Ranselku [Belum Revisi]

48. 1 MENIT 87 DETIK

Vote dulu sebelum membaca!
Bila perlu komen yang banyak:)

***

Hai makasih banget yang udah baca cerita aku. Aku seneng banget kalo kalian juga vote dan komen setiap part-nya!

Semua itu sangat berarti buat aku:)

Buat kalian yang selalu nunggu up, semangat ya!

***

Ye cha krishne gunaah smitaah,

Paandaveshu cha ye gunaah,

Abhimanyu kilekastha,

Drishyante gun sanchayaaha,

Dhananjayasya roopena,

Vikramena shrutena cha,

Vinayaad sahadevasya,

Saddrusho Nakulasya,...

Abhimanyu.... Abhimanyu.... Abhim,anyu.... Abhimanyu

Abhimanyu.... Abhimanyu.... Abhim,anyu.... Abhimanyu

🎼Abhimanyu🎼

***

Bella berlari tergesa-gesa dia tidak memperdulikan apapun kali ini. Hingga dalam beberapa detik sebelumnya dia berhenti sejenak menyaksikan suatu kejadian yang membuat dadanya begitu sesak.

Tamara kembali dari dunia ilusi, itu cukup membuat Bella semakin marah, tetapi, pandangan Dino kepada gadis yang ada di samping Tamara membuat Bella tak kuasa menahan rasa sakit hatinya.

Apakah dia sudah salah selama ini? Mengapa dia begitu cemburu dengan kehadiran gadis itu? Siapa dia?

"Tam, lo dari mana aja?" tanya Valdo khawatir. Dia memeriksa keadaan Tamara dari bawah sampai ke atas.

"Kenalin dia Ciung Wanara, dia orang yang membantu aku untuk pulang ke dunia nyata," ujar Tamara tak menghiraukan pertanyaan dari Valdo.

Tamara tersenyum kikuk karena mendapatkan tatapan dari Valdo. "Kenapa kamu liatin aku kayak gitu?"

Valdo mendekat, dan mengatakan, "Gue khawatir sama lo, Tam. Apa lo nggak tau, betapa sayangnya gue sama lo?"

Tamara tersipu malu, pipinya kini merah padam. Valdo yang melihat itu pun tersenyum lega, akhirnya Tamara yang dulu sudah kembali. Tamara yang selalu mencari masalah dengannya.

Wanara melihat sekilas laki-laki yang ada didepannya ini. Namun, ada seseorang yang tidak Wanara kenali sama sekali. "Lo siapa?" tanya Wanara sembari menunjuk Dino dengan jari telunjuknya.

Dino terkejut bukan main. Kenapa ada gadis yang tidak sopan seperti Wanara di dunia ini? "Gue Dino- kekasih Bella."

Wanara membalikkan badannya, sontak membuat semua mata tertuju padanya. "Bella? Gadis yang selama ini diam-diam ingin membunuh Tamara?"