Ranselku [Belum Revisi]

50. LANGKAH BARU

Vote dulu sebelum membaca!
Bila perlu komen yang banyak:)

***

Hai makasih banget yang udah baca cerita aku. Aku seneng banget kalo kalian juga vote dan komen setiap part-nya!

Semua itu sangat berarti buat aku:)

Buat kalian yang selalu nunggu up, semangat ya!

***

Flashback on

"Isabella, ada kutu di jendela. Maukah kamu menjadi pacar Dino Mahesa?" tanya Dino sembari berjongkok dan memegang tangan Bella.

Semua murid SMA Biru bersorak riuh.

TERIMA!

TERIMA!

TERIMA!

TERIMA!

TERIMA!

Tepukan tangan membuat Bella kebingungan.

"Emangnya kamu suka sama aku?" tanya Bella mengulang, mencoba memantapkan hati kalau yang dia hadapi bukan mimpi.

"Gue Dino Mahesa cinta sama lo, Bella. Sejak pertama kali gue ketemu lo, semuanya berubah. Kehidupan gue lebih berwarna. Gue pengen miliki lo seutuhnya, karena gue nggak suka kalo ada yang dapetin lo selain gue!"

Bella kemudian berjongkok, membuat semuanya kembali gaduh. Tamara yang melihatnya hanya tersenyum bahagia, melihat sahabatnya begitu.

"Aku juga cinta sama kamu, jadi aku terima. Kalo nggak, nanti aku nyesel dong."

PJ WOY!

PJ!

PJ!

GILAA, ROMANTIS BANGET!

GUE JUGA MAU DONG!

Dino kemudian mencium kening milik Bella, pertanda bahwa dia kini sudah menjadi miliknya dan hanya dia yang Dino sayangi.

Flashback off

Satu bulan telah berlalu, Tamara mengingat semua kejadian yang dulu pernah dia saksikan bersama dengan sahabatnya- Bella.

"Tam ...," panggil Valdo pelan.

Tamara masih melamun dia tiba-tiba memejamkan matanya mencoba untuk ikhlas. Air mata terus mengalir dari pelupuk matanya, dia tidak menyangka umur Bella dan Dino sangatlah pendek.

Valdo memegang tangan Tamara sontak membuat Tamara terlonjat kaget. "Valdo!" ujar Tamara spontan.

"Lo kenapa?" tanya Valdo penuh perhatian kepada sang pujaan hati yang sampai detik ini belum menjadi miliknya.

"Mereka semua pikir, aku hanya mengetahui cara tersenyum dan tertawa. Mereka hanya menilai seseorang dari luarnya saja. Mereka tidak tahu, bahwa aku sedang mencoba untuk ikhlas karena kepergian Bella dan Dino." Tamara menutup wajahnya menggunakan ke dua telapak tangannya, ujian yang kali ini Tuhan berikan sungguh di luar kemampuannya. Dia tidak menyangka, sahabatnya sendiri diam-diam menyimpan sejuta dendam.