17.KEHILANGAN JEJAK

649 68 8
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Bila perlu komen yang banyak:)

***
Dari banyaknya kerumunan yang sedang menunggu hasil dari karya mengarangnya, ada satu gadis yang tingkahnya sangat aneh.

Membuat Valdo memperhatikannya. Dia curiga kalau gadis itu akan berbuat yang tidak-tidak ataupun mengacaukan lomba hari ini.

Gadis itu cukup cantik memiliki tanda lahir di dahi kirinya, namun wajahnya tertutup oleh rambutnya yang terurai.

Ketika gadis itu ingin beraksi dia melihat ternyata dari tadi Valdo memperhatikannya. Gadis itu langsung berlari membuat Valdo mengejarnya.

"WOI MAU KEMANA LO?!" pekik Valdo sembari berlari mengejarnya.

Gadis itu ternyata tidak kalah hebat dengan seekor kelinci, larinya sangat cepat membuat Valdo kewalahan. "AH, SIAL! GUE KEHILANGAN JEJAKNYA."

Radit dan Dino melihat Valdo yang tiba-tiba saja berlari membuat mereka mengikuti Valdo dari belakang. Tapi sayang seribu sayang ketika Radit dan Dino sudah seimbang dengan Valdo gadis yang diikuti Valdo sudah menghilang.

"NGAPAIN LO LARI-LARI GITU, BOSS?" tanya Dino sambil menghirup oksigen, dia sangat kelelahan sekarang.

"Gue tadi lihat, ada cewe tingkahnya aneh banget. Dia kan kepergok sama gue, terus dia langsung ngibrit keluar. Otomatis gue kejar eh malah sekarang dia ngilang," papar Valdo dengan jelas, sembari celingukan ke sana dan ke sini.

Dino membelalakkan matanya. "Cewek? Cantik nggak, Bos?"

Radit dan Valdo langsung menjitak kepala Dino dengan keras. Saat genting begini masih saja di buat candaan. Dasar teman laknat.

Geng Trilled akhirnya masuk kembali ke dalam Aula. Ternyata di balik semak-semak ada seseorang yang sedang mengintai mereka bertiga. "BRENGSEK! SEBELUM GUE HABISIN TAMARA GUE AKAN HABISIN LO DULUAN!"

***
"BAIKLAH TERIMA KASIH KEPADA SEMUA SISWA-SISWI YANG MAU IKUT DALAM LOMBA MENGARANG INI," kata ketua OSIS.

Para siswa bertepuk tangan, mereka semua bersorak gembira tak sabar menunggu hasilnya.

"UNTUK JUARA 1 DIA ADALAH RISYA DARI KELAS X IPA 3." Semuanya bertepuk tangan, Tamara juga begitu. Dia sangat berharap jika dia menang dan mendapatkan juara 2.

"Semoga aku bisa mendapatkan sepeda," ujar Tamara memohon.

"UNTUK JUARA 2 DIA ADALAH MENTARI DARI KELAS XI IPA 4."

Pupus sudah harapan Tamara, dia sekarang tak memperdulikan lagi jika dia menang atau tidak. Harapannya sudah hancur.

Valdo melihat ada kekecewaan dari Tamara, rasanya dia juga ikut sedih. Kenapa Tamara begitu semangat nya mengikuti lomba mengarang ini?

"DAN UNTUK JUARA KE 3 JATUH KEPADA TAMARA AUDY DARI KELAS XI IPA 4." Tamara menang walaupun dia mendapatkan juara 3. Dia kecewa dengan dirinya sendiri kenapa tidak bisa mendapatkan sepeda. Juara 1 mendapatkan TV, juara 2 mendapatkan sepeda, dan juara 3 mendapatkan Ransel.

Juara 3 mendapatkan Ransel? Untuk apa? Tamara sudah mempunyai ransel yang cukup bagus, ya walaupun itu hasil temuannya. Dia sangat menghargai ranselnya.

***
Acara lomba mengarang sudah selesai dan semua siswa di persilahkan untuk pulang.

Tamara membawa ranselnya dengan lesu, dia tidak menyangka tak bisa mendapatkan sepeda. Kasihan Milla jika dia harus memberikan sepeda untuknya.

"TAMARA," panggil Valdo dari gerbang sekolah.

Tamara hanya berjalan tak menghiraukan panggilan dari Valdo. Dia sangat-sangat kecewa. Semua ini gara-gara ulah Geng Trilled jika mereka tidak merusak sepeda pemberian mendiang ayahnya pasti dia tidak akan kesusahan seperti ini.

"TAMARA." Valdo mengejar Tamara kemudian mencoba berbicara dengannya. Tetapi, Tamara langsung menepisnya. "Lepasin aku!" pinta Tamara kepada Valdo.

"Lo kenapa?!" imbau Valdo dengan penuh tanda tanda, sungguh dia tidak paham sekali dengan sikap Tamara.

Tamara menggeleng dengan lesu. "Nggak papa."

"Nggak usah bohong!" bentak Valdo. Dia tidak suka jika dibohongi.

"AKU BILANG NGGAK PAPA!" pekik Tamara kepada Valdo.

Valdo memegang Tamara dan membawanya ke taman belakang sekolah. Tamara mencoba berontak tapi apalah daya tenaga Valdo lebih kuat darinya.

"LO HARUS JUJUR SAMA GUE!" suruh Valdo dengan penuh tekanan.

"AKU HARUS JUJUR SAMA KAMU?!" tanya Tamara. Dia tak habis pikir dengan laki-laki di depannya ini. "BUAT APA AKU JUJUR SAMA KAMU?!" lanjut Tamara.

"Karna lo milik gue!" dalih Valdo. Dia tidak suka jika gadisnya bersedih.

"MILIK KAMU?! KAMU SIAPA? SEENAK JIDAT NGANGGEP AKU MILIK KAMU? AKU NGGAK SUKA SAMA KAMU!" tegas Tamara.

"Tapi gue suka sama lo." Valdo mengungkapkannya dengan tulus.

"Aku nggak!" tekan Tamara. Ada rasa senang sebenarnya di hati Tamara, tapi apa boleh buat? Semua ini karena dia.

Valdo mencoba merayu Tamara agar dia berkata jujur. "Lo kenapa? Lo marah karena lo cuma dapet juara 3?"

"Aku nggak marah, aku cuma kecewa. Kenapa sih hidup aku begini-begini aja nggak ada perubahan? Padahal aku bekerja keras, nggak kaya orang-orang di sana yang cuma minta uang sama orang tuanya," papar Tamara yang membuat Valdo langsung tersindir.

Valdo menaikkan satu alisnya. "Maksud lo?"

Tamara berdecak. Laki-laki macam apa yang ada di depannya ini? "Aku iri sama kamu, Do. Kenapa hidup kamu enak banget. Aku cuma butuh sepeda untuk bisa menjadi kendaraan aku bekerja dan pergi ke sekolah tapi itu sangat sulit buat aku."

Valdo tersenyum. "Lo butuh sepeda?"

"Kamu nanya itu?! Mikir dong, Do! Ini semua salah kamu! Gara-gara kamu, sepeda mendiang Ayahku dirusak sama kamu, dan teman-teman kamu. Ibu aku bekerja dengan sangat keras. Aku nyoba bantu dengan ikut lomba ini tapi sayang, aku cuma dapet juara 3," keluh Tamara. Dia sangat bingung bagaimana lagi caranya mendapatkan sebuah sepeda.

Valdo turun prihatin dengan keadaan Tamara kali ini. "Gue minta maaf soal itu, gue janji gue akan perbaiki itu semua. Btw, gue punya hadiah kok buat lo."

"Ck! Aku nggak butuh, Do."

Valdo sudah menduganya, Tamara pasti akan menolaknya. Tetapi, dia harus mencobanya. "Lo pasti suka."

"GAES!" Valdo memberi aba-aba kepada Geng Trilled dan datanglah sebuah sepeda yang dibawa mereka.

"SEPEDA DARI AYAHKU?!" pekik Tamara kegirangan. Dia tidak menyangka sepeda Ayahnya bisa benar kembali.

***

Terima kasih sudah mampir ke ceritaku.

Penasaran part selanjutnya?

Silahkan komen jika ada typo!

Follow Instagram Author
@Dewibiruu

Follow YouTube Author
@dewisarah16

Ranselku [Belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang