33 - pesta topeng

806 63 16
                                    

Up lagi!!!

Maaf banget, baru sempet up sekarang:(

Jangan lupa vote dan komen ya, biar aku semangat nulisnyaaa.. huhu 😭😭❤

Selamat membaca💕

🌻🌻🌻

Setelah satu minggu penuh bergelut dengan soal-soal ujian yang membuat kepala sangat pusing tujuh keliling, akhirnya ujian pun berakhir. Rasanya sangat lega saat telah berhasil melewati hari-hari yang menegangkan kemarin dengan lancar tanpa hambatan. Seperti kata Samudra yang menyuruhku untuk fokus kepada ujian, aku pun menuruti perkataanya waktu itu. Dan semoga saja nilaiku nanti tidak banyak yang mengecewakan.

"Aruna!" Sapa Lexa yang sebelumnya telah memasuki kamarku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Duhh ngagetin aja sih, ketuk pintu dulu apa salahnya Xaaaa.." ujarku yang saat ini sedang duduk di meja riasku.

"Ya maappp. Yuk ahh buruan, Cut udah nungguin." Ajaknya.

"Iya iyaaa.."

Seperti kata Cut minggu lalu bahwa setelah ujian berakhir, dia akan mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke 17. Dan siang ini kami akan ke rumah Cut terlebih dahulu untuk berdandan bersama.

"Lo bawa apaan tuh?" Tanya Lexa yang melihat sebuah paper bag di tanganku.

Sontak aku ikut menatap paper bag di tanganku itu,"ohh ini baju buat ntar malem."

"Kayanya lo gak perlu bawa itu deh, soalnyo gue yakin Cut udah nyediain baju buat kita."

Aku mengernyit,"masa sih?"

"Tapi terserah lo juga sih,"

Aku berpikir sejenak,"udah lah, bawa aja. Untuk persiapan."

"Ya udah." Balas Lexa.

Dan kami pun mulai melangkah keluar kamar. Aku dan Lexa berpamitan terlebih dahulu dengan mama dan juga papa sebelum akhirnya memulai perjalanan ke rumah Cut.

***

"Duhh.. ngapain pake ke salon segala sih, ini berlebihan banget deh kayanya." Jengahku saat mobil yang kami tumpangi telah berhenti di depan sebuah salon mewah. Tadi saat aku dan juga Lexa sampai di rumah Cut, Cut langung mengajak kami untuk pergi ke salon saja untuk berdandan.

"Aruna.. ini ulang tahun gue yang ke 17, ya wajar dong kalo gue dandan ke salon buat mempersiapkan malam istimewa nanti." Jawabnya tak kalah jengah dariku.

"Ya kalo gitu harusnya kamu aja yang ke salon, kenapa aku sama Lexa harus ikut?"

"Tau nih, ribet banget dah." Sela Lexa.

"Aduhh.. udah dehh, ikut aja dan gak usah banyak bacot, oke?" Ujar Cut kemudian ia segera membuka pintu mobil dan keluar dari sana.

Aku dan Lexa hanya bisa menghela napas pasrah kemudian ikut keluar.

Setelah kami bertiga keluar dari mobil, mang Joni, selaku supir Cut yang menyetir untuk kami tadi segera menjalankan mobil kembali. Mungkin ia akan mencari tempat yang pas untuk menunggu kami bertiga selesai berdandan.

Mataku tak henti-hentinya menyusuri tiap sudut salon ini, ini semua sangat asing bagiku karna jujur saja aku sangat jarang ke salon. Jika ke salon pun hanya untuk potong rambut, tidak lebih. Dan lagi salon ini terlihat sangat mewah, Cut memang orang yang paling tau semua hal tentang kecantikan.

"Mbak Cut udah datang ya.." sapa salah seorang pegawai wanita.

"Iya mbak. Ini temen-temen saya yang saya bilang kemarin, tolong dibuat se-oke mungkin ya mbak, jangan sampe ngecewain saya." Tutur Cut pada pegawai itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang