Chapter 35

1.7K 283 5
                                    

"hwaa!! Aku jadi bersemangat!!"

"Inter High sudah dekat, bukan?"

"ya! Ne, ne, kapten-..."

"berhenti memanggilku seperti itu, Mei!"

"tapi kau kapten terbaik!"

"berisik! Ini pertama kalinya bagiku!"


Dan minuman tersembur dari mulut Kouki setelah mendengar kata 'pertama kalinya bagiku'.

Haruka dan Yuko menyeret si kembar yang kini wajahnya penuh dengan plester dan sedikit memar. Hikari membenarkan Headband kesayangannya namun Kouki langsung menariknya dengan seenak jidat menimbulkan pertengkaran diantara dua anak kelas dua itu.

[name]?

Sebaiknya dia diam saja di pojokan sekarang daripada pusing mengurus semua anggota timnya.


"kenapa aku harus menjadi kaptennya, sih? Aku tak pandai dalam memimpin... Apalagi berpidato dalam keadaan terdesak..."


Hikari dan Kouki malah lebih mengacaukan gym dengan melempar bola voli kesana sini. Untung saja klub voli putra libur hari ini. Jika tidak?

Jangan tanya apa yang akan dilakukan Washijou-sensei.

Pintu terbuka kencang dan menampakkan Touko-sensei dengan nafas yang terengah engah.


"minna! Aku memiliki pengumuman penting!"


Semua menatap kearah sumber suara dan berkumpul. Mei menyeret [name] yang tak lagi memiliki semangat hidup ke arah kerumunan.


"apa ini tentang Inter High?!" wajah Touko-sensei sempat syok namun kembali normal lalu mengangguk.


"kita masuk ke Inter High dan lawan pertama kita adalah SMA Karasuno. Pertandingannya diadakan minggu depan. Sensei harap kalian mempersiapkan fisik maupun mental kalian. Dan untuk [firstname]-san, apa kau bersedia menjadi kapten resmi?"

"yaa... 50% siap 50% tidak. Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin. Walau mungkin soal kepemimpinan dan berpidato aku akan menyesal untuk melakukannya."


"PIDATO!!"


Hikari dengan semangatnya berteriak di tengah tengah kerumunan dengan mengangkat salah satu tangannya ke udara. Kouki malah ikut ditambah dengab Mei yang malah ikut ikutan.


"tapi-..."

"buat kata motivasi pertamamu, kapten!"

"aku tak bisa-..."

"sepertinya itu kedengaran hebat."

"Mei! Kau juga sama saja!"

"pidato! Pidato, kapten!" Hikari malah mengangkat tangannya antusias dengan Kouki yang mengikutinya.


"Hikari!"


[name] hanya menghela nafas dan menundukkan kepalanya. Berusaha merangkai kata kata apa pun yang ada di pikirannya.


"kurasa yang lainnya tak membutuhkan-..."


Namun kini semua teman temannya mengakat tangannya mengikuti Hikari dan Kouki.


"pidatoku... Baik baik. Tapi tidak untuk sekarang. Mungkin saat pertandingan saja."

"yahh..." semua penonton kecewa, pemirsa.


"lagipula aku dipilih menjadi kapten karena perjanjian aneh itu!"

"tapi kau mendapat jersey nomor 1, kan? Berarti kau kaptennya."

"ya! Kami tak kecewa memilihmu menjadi kapten walau kau kadang terlambat datang ke sekolah."


[name] memicingkan matanya tajam ke arah Mei yang dijawab dengan senyuman bodoh dan kedua bahu yang terangkat.


"baiklah. Tapi maaf sebelumnya jika aku tak dapat menjadi kapten yang baik."


"ja, kalau begitu latihan kita mulai sekarang juga!"

"yosh! Aku akan berlatih servis!"

"hei! Kau mengambil ideku!"


*****************


"lihat servis bawahku!" Hikari memegang bola voli dan mengambil ancang ancang untuk melakukan servis bawah di sebrang Kouki yang siap menerima servis Hikari.

Anggota yang lain hanya melakukan pendinginan dengan menonton mereka berdua yang terobsesi dengan voli.

Bola dipukul dan melesat tinggi keatas. 2 detik berlalu dan akhirnya bola kembali dengan memantul di atas lantai gym dimana Hikari berada.


"bwahaha! Kau saja belum bisa melakukannya!"

"berisik! Tadi aku bisa melakukannya!"

"tapi tidak untuk sekarang! Haha!"

"teme!"


Seseorang menarik narik kerah baju [name] dari arah belakang dan membuat sang empu menoleh secara spontan.


"senpai... Bisa kita bicara sebentar?"


[name] mengangguk kearah Mai dan keduanya berjalan keluar dari gym, meninggalkan keributan di dalamnya.


"jadi apa yang ingin kau katakan, Mai?"

"hanya pertanyaan kecil. Tapi bisakah senpai menjawabnya dengan jujur?"

"err... Kurasa aku bisa. Kau membuatku ketakutan."

"tidak banyak. Hanya ingin memastikan. Apa si monster itu adalah senpai sendiri?"


Oh tidak. [name] kaget setengah hidup sekarang. Ingin mengelak tapi dia takut kalau adik kelas misteriusnya ini memang sudah mengetahui semua hal tentangnya.


"soal itu... Bisa dikatakan itu memang benar. Ta-tapi jika kau bertanya kenapa, aku juga tak tahu. Mungkin... Karena kekuatanku atau mungkin dalam hal lain. Tapi... Darimana kau tahu?"

"tidak. Aku melihat poster senpai saat Kisa-senpai mulai menjelek jelekkan tentang si monster itu. Dan kebetulan aku juga dekat dengan Kisa-senpai saat itu. Jujur saja, aku masuk ke klub ini bukan karena keinginanku sendiri. Tapi Kisa-senpai yang menyuruhku dan mengamati [Firstname]-senpai. Tapi menurutku... Itu berbeda dari yang kudengar."

"umh. Ya. Aku mengerti. Mengingat aku dan Kisa juga pernah berteman. Mungkin... Kita akan menjadi rival? Aku tak tahu. Tapi syukurlah aku bisa kembali ke klub ini."

"ya. Aku mengerti. Apa senpai marah? Mungkin karena aku hanya mata mata disini. Jujur saja, aku tak terlalu bisa bermain voli."

"karena itulah kau masuk ke klub voli. Mungkin lain kali aku akan mengajak dia masuk kembali ke klub."

"souka... Oh ya. Salah satu temanku ingin bergabung besok."

"he? Siapa?"

"kau akan tahu nanti. Ja, lebih baik kita kembali."





"Hikari! Kenapa kau menservis bola kearah keranjang basket, hah?!"

"mana kutahu?! Aku tak sengaja juga!"

Volleyball!! [Ushijima x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang