Chapter 6

3.9K 662 79
                                    

Kau memasukkan koin ke dalam vanding machine di dekat gym dan menekan dua tombol yaitu susu coklat dan yoghurt.

Dan hawa hawa ancaman dapat kau rasakan di belakang tubuhmu.

Kau berjongkok untuk mengambil kedua minuman tersebut namun hawa hawa itu semakin kuat dan membuatku khawatir jika kau minum sekarang ini.

"HA!! KAU!!" teriakmu sembari membalikkan badan dan menunjuk laki laki di hadapanmu.

"kau pikir kau bisa terus mengejutkanku?" ucapmu memalingkan wajah kesal dan melipat kedua tanganmu di depan dada.

Yap! Ushijima.

"aku tak ingin mengejutkanmu."

"huh?"

"aku ingin membeli minuman. Sedang apa kau disini? Jerseymu sudah kembali, kan?"

"bukan karena jersey. Aku kesini membeli minuman."

"banyak vanding machine di sekolah ini. Kenapa kau masih membelinya disini?"

"entahlah. Aku hanya lebih suka membelinya disini. Sambil mendengar suara bola voli dispike."

"bagaimana dengan kegiatan klubmu?"

"yahh... Karena klub voli putri sudah dibubarkan, sepertinya aku tidak akan memasuki klub apa pun lagi setelah pulang sekolah."

"kenapa kau tidak masuk klub lain saja?"

"aku harus ke klub apa lagi? Seni? Aku tak pandai menyanyi atau pun melukis. Sastra? Aku tidak terlalu suka membaca."

"souka..."

"ja, aku harus ke kelas sekarang. Masih banyak tugas yang harus kuselesaikan."

Kau melangkah menjauh dengan menyesap yoghurtmu.

'klub ya?....'

Matamu tak sengaja bertemu dengan wanita yang kau kenal alias sohibmu.

"KISA-CHAN!!" teriakmu dengan melambaikan tangan membuat sang pemilik nama menoleh. Kau berlari kecil dan merangkul wanita bersurai merah muda itu.

"ne, kau masuk klub apa?"

"aku... Masuk klub cheerleader."

"hwa! Benarkah?! Apa disana menyenangkan?"

"ya... Kurasa begitulah..."

'yaa... Kurasa...'-Kisa

"ne, ne, boleh aku masuk klub cheerleader?"

"eh?! Ta-tapi... Anggota klub cheerleader sudah penuh. Jadi, maafkan aku [name]-chan. Ah ya. Jika kau mau masuk klub lain, kau bisa masuk klub memasak atau seni. Mereka masih membuka pendaftaran."

"hmph... Aku tak pandai dalam memsasak dan melukis, kan?"

Dan memorimu menayangkan betapa gagalnya saat kau mengikuti klub memasak dan seni di SMP. Dimana kau tak sengaja memasukkan coklat ke dalam karemu dan melukis jeruk yang seperti sedang berteriak meminta tolong agar kau tak melukisnya lagi.

"tapi kurasa kau harus mencobanya. Mungkin kemampuan memasakmu atau melukismu akan meningkat."

"boleh juga..."

************

BLAM!!...

Satu spike keras berhasil mencetak angka untuk anggota kelas 3. Ya, latih tanding antara kelas 3 dan kelas 1 juga 2.

"Nice Wakatoshi!!"

Priit!!...

Pertandingan berakhir dengan poin 25-21.

"Wakatoshi-Kun, aku sempat melihat kau menggandeng tangan wanita. Siapa dia?" tanya Tendou dengan mata yang berbinar binar.

"hanya teman."

"he?... Benarkah? Dan soal si monster itu, apa kau sudah bertemu dengannya?" Ushijima hanya mengangguk.

"hontouni?!!" dan mengangguk kembali.

"siapa dia?!"

"aku tak bisa memberitahu siapa pun."

"kau jadi seperti anggota voli putri lainnya. Kau terlihat akrab dengannya. Kenapa kau tak tembak saja dia?"

"dia akan mati."

"bukan itu maksudnya."

Percakapan pun berujung ricuh antara Ushijima dan Tendou.

*********

Kau menatap formulir anggota klub seni di tanganmu. Ingin mengisinya tapi kau tak berminat sama sekali. Bukan kau yang memintanya. Tapi temanmu yang memaksamu.

Klub basket? Penuh.

Sepak bola? Penuh.

Tenis? Jangan sampai kau memasukinya. Kau akan membuat wajah pemain lain lebam seketika gara gara terkena bola yang kau pukul.

Bela diri? Lebih parah.

Berenang? Yang ada kau hanya akan mengambang di atas air atau tenggelam menggunakan gaya batu.

"argh! Sebaiknya pulang saja! Untuk apa juga memasuki klub?"

Kau meminum susu kotak ke duamu. Bukan dua dua ya. Apalagi dua truk. Yakali bisa minum sebanyak itu. Jadi ikan kembung yang ada.

Tep!....

"Buffthh!! Uhuk! Hah?!"

Kau membalikkan tubuhmu dan coba tebak siapa yang ada di belakangmu.




"KAU MENGAGETKANKU, BOGE!!"

"ma-maaf [name]-chan. Habisnya kau terlalu lama mengisi formulirnya. Klub seni baru saja mendapat anggota baru dan pendaftarannya sekarang sudah ditutup."

"hahh... Yasudah... Aku pulang duluan, ya!"

Kau hendak melangkah ke luar kelas sebelum laki laki yang akrab dipanggil Sapiwa-...//digebuk// maksudnya Ushiwaka datang di hadapanmu.

"bisa kita bicara sebentar?"

Volleyball!! [Ushijima x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang