Kau menuruni tangga menuju ruang makan dengan wajah kacau. Rambutnu juga berantakan walau sudah beberapa kali disisir. Lengkap dengan seragam Shiratorizawa, kau menghampiri ibumu yang tengah membuat sarapan juga bekal makan siangmu.
Kau melihat dua kotak yang ibumu tutup. Hmm... Tumben sekali ibumu memberimu dua bekal sekaligus. Matamu berbinar dan seketika kau sudah rapi dan siap untuk pergi.
"oh! [name]! Kau sudah siap?"
"ya! Tentu!"
"oh, iya! Ini untuk laki laki yang kau temui saat itu. Dia juga sudah membantu ibu membawa belanjaan. Memang calon suami yang baik, ya? Apalagi kuat dan tangguh."
Dan seketika suara retakkan hatimu terdengar. Ibumu lebih menyayangi anak orang daripada kau. Sabar.....
"bisa kau berikan padanya? Ini sebagai bentuk rasa terima kasih ibu padanya. Lain kali kau yang memasak untuknya, ya?"
"y-ya..."
"oh! Sarapan juga sudah ibu sediakan di atas meja. Kau bisa makan duluan jika kau mau."
***********
Kau mengetuk ngetukkan pulpenmu pada meja melepas bosan. Sudah 30 menit lebih gurumu belum datang ke kelas. Dan siswa lain menghabiskan momen ini untuk mengobrol, bertukar jawaban, berpacaran, bahkan ada break dance di depan kelas.
Kau menatap jendela kelas daripada melihat orang yang berpacaran tepat di hadapanmu. Langit biru menyapa dan mengingatkanmu pada kejadian kemarin.
"aku menyukaimu...."
"e-eh?! A-apa?! Ka-kau-..."
"ya."
"umm... Bagaimana ya? A-aku-..."
"bagaimana dengan berlatih voli bersama?"
"benarkah?!"
"ya."
"tolong ajarkan aku spike lurus!"
"umh."
"yosh! Aku mau! Tapi jika kau bertemu ibuku, jangan katakan hal aneh. Aku malas mendengar ocehannya. Dan juga... Sekarang sudah sore. Jadi sebaiknya kita pulang. Latihan diliburkan, kan? Ja, aku pulang!"
'Penerimaan macam apa itu?....'
Kau hanya tersenyum kecil mengingat hal kemarin.
Kita pergi ke kelas Ushijima yang hanya berbeda beberapa meter dari kelasmu. Memikirkan hal yang sama denganmu tentang kemarin dengan senyuman kecil di wajahnya. Menatap langit yang sama dari jendela.
'perasaan apa ini?....'
***********
Kau berjalan dengan dua kotak bento di tanganmu kearah kelas 3-3. Jangan lupa wajahmu yang samar samar berwarna merah sekarang ini. Kau membersihkan rokmu juga rambutmu sebelum seseorang keluar dan mengejutkanmu. Pandangan kalian bertemu dan jantungmu berdegup lebih kencang.
"ada apa?"
"ti-tidak. Hanya... Apa kau mau makan siang bersamaku? I-Ibuku membuatkanmu makan siang. Sebagai tanda terima kasih kemarin. Jadi... Apa kau mau?"
Dan tanpa berkata apa pun, Ushijima langsung menggandeng tanganmu dan berjalan menjauhi kelas. Err... Kurasa jawabannya 'ya'.
**********
"kita.... Makan siang disini?" tanyamu saat sampai di tempat yang-... Ah! Jangan ditanya.
"kita makan di gym?" kau menatap Ushijima penih tanya dan dia hanya menjawab dengan anggukan kecil. Kau berharap Ushijima akan membawamu ke atap atau kalau bisa ke kantin yang padatnya sudah melebihi semut yang berantem di tv.
Tapi realita tak seindah ekspetasi.
Kau hanya menghela nafas pasrah dan akhirnya mengikuti Ushijima mengingat di gym sepi dan lebih tenang daripada di kantin. Jangan mikir yang aneh aneh ya.
Kau memberikan salah satu kotak makan siang kepada Ushijima yang kini sudah duduk di bench duluan.
"n-ne, kemarin kau membantu ibuku ya?"
"ya. Membawa belanjaannya."
"tapi bukankah kau tinggal di asrama? Untuk apa kau pergi keluar?"
"membeli persediaan."
Untunglah otakmu masih dapat tersambung. Kau membuka kotak bekalmu dan seketika matamu berbibar saat melihat makanan favoritmu kini menjadi menu makan siang dari ibumu. Kau bersyukur Ushijima telah membantu ibumu hingga bisa membuatkan makanan favoritmu.
"ittadakimasu!" kau mulai memakan bekalmu dengan penuh rasa senang. Keheningan menyambut namun tak kau hiraukan selama ada makanan favoritmu.
Namun seketika kau terhenti karena mengingat kejadian kemarin. Saat Ushijima mengatakan kata kata itu.
"soal kemarin..."
Ushijima berhenti memakan bekalnya dan kemudian menatapmu.
"apa kau-... Maksudku-... Kita benar benar menjadi... Yaa... Kau tahu kan?" kau dapat merasakan rona merah memenuhi wajahmu.
"ya. Aku menyukaimu."
"be-benarkah? Umm... Ahaha! Bagaimana aku mengatakannya, ya?" kau menggigit bibir bawahmu dan menggaruk tengkuk lehermu. Dan menurut Ushijima, itu menggemaskan. Ya. Sangat menggemaskan. Inginnya dia spike wajahmu sekarang.
"a-aku... Juga me-..."
BRAKK!!....
"Wakatoshi-Kun!"
Kalian berdua menatap pintu gym dimana Tendou tengah menatap sekitar.
"kau disana ternyata! Kantin sudah kosong. Kau mau makan bersama?"
"tidak. Aku sedang makan."
"hah?"
Kemudian Tendou menatapmu kemudian Ushijima secara bergantian. Dan akhirnya otaknya berjalan.
"gah! Maafkan aku karena mengganggu kencan kalian berdua!"
"ke-kencan?!"
Dan Tendou berlari menjauh.
"jadi?"
"hm?"
"yang ingin kau katakan?"
"oh! A-aku juga.... Ingin memasak untukmu. Bolehkah? Maksudku... Aku takut masakanku tak enak."
'kukira apa....'-Ushijima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Volleyball!! [Ushijima x Reader]
RandomApa yang akan kau lakukan ditengah keegoisan seseorang? Menyerah dan menunduk di hadapannya begitu saja? "jadi, apa salahnya kita menjadi egois juga?" Pair: Ushijima Wakatoshi x Reader Haikyuu!! © Haruichi Furudate Volleyball!! © Grimsley_Unova