Chapter 38

2.4K 327 34
                                    

"ini. Tapi jangan katakan pada Kisa kalau aku kalah, oke?"


Beberapa lembar kertas terulur kearah Ushijima di samping [name] dan diterima dengan baik oleh Ushijima. Matanya menatap sejenak tulisan tanga dan kolom menu latihan yang tersusun rapi di dalamnya.


"ja, ayo makan siang!" [name] mengangkat kedua tangannya bersemangat ke udara dan berjalan meninggalkan Ushijima yang masih termenung di sana.

Merasa ada sesuatu yang tertinggal, [name] menatap ke dalam kelasnya dan memperhatikan Ushijima sejenak.


"hei! Kau tak akan ikut? Kau yang mengajakku, kan?"


Maniknya menatap [name] lewat ekor matanya dan mengangguk kecil sebagai jawaban. Irit bicara, [name] bisa mengerti itu.

Ushijima berusaha untuk mengimbangi irama langkah [name] di sampingnya yang menunjukkan senyuman kecilnya.

Tapi ada satu hal yang kurang...

Hening...


"hei... Boleh aku bertanya sesuatu?" kata kata tadi keluar begitu saja dari mulut Ushijima dan membuat [name] menoleh ke arah Ushijima.


"ya. Apa itu?"

"boleh kutahu, kenapa kau disebut monster?"

"kau masih memikirkan hal itu? Itu tak terlalu penting."

"tapi penting bagiku."

"yhaa... Sekali pun aku menjawabnya, aku juga tak tahu. Aku diberi julukan itu saat aku masih kelas satu SMA oleh kaptenku. Dan mungkin itu bisa menjadi alasan kenapa aku tak pernah diturunkan ke lapangan. Lagipula aku tak terlalu memikirkannya sekarang."


Sementara di pertigaan koridor di belakang mereka muncullah Hikari dan Mai yang membawa bekal mereka masing masing.


"hwaa! [name]-sen-... Hmph!"


Dan untunglah Mai sempat menutup mulut Hikari dan menyeretnya ke balik tembok.


"oi! Mai! Apa yang kau lakukan?! Memangnya aku tak boleh menyapa [name]-senpai?!"

"bukan itu, bodoh. Kau tak lihat kalau mereka sedang berduaan?"

"lalu? Memangnya kenapa?"

"tck, mereka itu berpacaran, bodoh! Heran, kenapa aku bisa memiliki kakak kelas sepertimu?"

"kakak kelas yang hebat, bukan?"

"tolong tarik kata katamu kembali dengan kertas ulangan matematikamu yang memiliki gambar angsa dan telurnya."

"hei! Setidaknya bukan nol, kan?!"

"pokoknya mereka berpacaran dan kita tak boleh mengganggu mereka."

"tapi... Rasanya aku pernah melihat laki laki seperti tadi. Kalau tidak salah saat di taman."

"benarkah?"

"ya. Disana juga ada wanita mirip [name]-senpai."

"lalu?"

"mereka berciuman."


Mai + Hikari be like: ( '-') ('-' )


***************


"aku datang! Maaf membuatmu menunggu. Antrian di vending machine sangat panjang tadi. Oh ya, tumben kau tak makan siang dengan Tendou." dan semua itu hanya direspon dengan dua bahu yang diangkat kecil.


'dasar irit bicara...'--[name]


"kalau begitu selamat makan!"


[name] menyerbu sushinya dengan bersemangat sedangkan Ushijima hanya menatap pipi gembul [name] yang tengah mengunyah makanan di dalamnya. Jangan lupa senyuman imut yang mungkin bisa membuat Ushijima salah tingkah jika sudut bibirnya dinaikkan sedikit lagi.


"kau membeli dua kaleng?"

"ya. Aku membawakan satu untukmu. Kenapa? Jangan bilang kalau kau tak menyukainya. Aku bisa membelikan yang lain jika kau mau."

"tidak. Maaf merepotkanmu. Tapi terima kasih."

"ya. Umm... Kau tahu? Mungkin... Kita masih terlalu canggung untuk dikatakan sebagai sepasang kekasih. Kau tak terpaksa kan? Oleh Tendou mungkin?"

"tidak. Tidak sama sekali. Aku memang menyukaimu."


Yaa! Selamat tinggal [name] dunia nyata, dan selamat datang [name] dunia fanfiction!


"lagipula apa yang kau suka dariku?"

"kau hebat bermain voli."


Yhaaa... Setidaknya walau tanpang [name] biasa biasa saja, dia dapat membuat sapi ini jatuh cinta dengan kemampuan bermain volinya.


"hanya takut saja... Kalau kau terpaksa. Kita juga masih jarang keluar bersama."

"kau ingin kencan lagi?"

"tidak, terima kasih."

"mungkin kau ingin kita pergi ke suatu tempat?"

"jangan bilang ini dari Tendou."

"tidak."


'tumben dia mengerti kode semacam ini...'--[name]


"Yhaa... Aku juga masih sibuk dengan latihanku. Kau juga, kan? Rivalku juga akan ada disana nanti. Jadi sepertinya tak ada waktu untuk kita berdua selain di sekolah."

"kalau begitu di sekolah saja. Mungkin makan siang bersama seperti sekarang."


'tumben nyambung lu bang...'--[name]


"lain ajak Tendou juga. Aku rindu menampar wajahnya."

"akan kuajak nanti."

"sip... Dan soal Kisa, kau bisa menjadikannya manager utama. Aku akan menjadi pembantunya saja."

"kalian sudah berbaikan?"

"belum. Aku masih benci mengatakannya. Oh! Ada saus di wajahmu." ucap [name] dengan menunjuk sudut bibirnya. Bukannya merespon, Ushijima hanya diam tak bergeming dengan menatap [name] datar.


"o-oi! Aku bilang ada saus di wajahmu!"

"ambil saja."


'WHUTTT?!!....'--[name]


"bukannya seharusnya pasangan romantis melakukannya?"

"kurasa kau harus membaca komik yang lebih bermanfaat daripada komik romansa."


Abangnya kurang belaian, [name]...

Volleyball!! [Ushijima x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang