Chapter 11

32 7 1
                                    

Rena telah selesai membereskan ban mobilnya hingga sorotan sinar mobil menyinarinya. Rena mengangkat satu tangannya untuk menghalau sorotan yang sangat menyilaukan matanya.

Rena berjalan menuju depan mobilnya dan membuka tempat mesinnya berada. Matanya melihat kearah BL mobil tersebut untuk ditandai.

'Gangnam adult 05'batin Rena

Sedangkan di dalam mobil tersebut...

"Ada apa? Mengapa kau berhenti?" seorang pria sedang menatap heran sang teman yang tiba-tiba memberhentikan mobilnya.

"Lihat kedepan! " ucap temannya sambil terus memperhatikan seorang perempuan yang sedang menperbaiki mobilnya.

"Kenapa dia berhenti ditengah jalan? "

"Ah, palingan mobilnya mogok. Tunggu saja sebentar lagi."

Dan benar saja, ketika perempuan tersebut selesai memperbaiki mobilnya, dia membawa mobilnya menepi ke pinggir jalan agar mereka dapat melanjutkan perjalanannya.

"Benar bukan? "

Mereka melanjutkan perjalanannya melewati mobil sang perempuan. Tanpa mereka ketahui perempuan tersebut melirik mobil mereka.

Ketika melirik mobil itu, Rena menemukan sesuatu yang janggal di dalamnya. Seperti sebuah buku bertumpuk dan beberapa berkas-berkas tua. Rena kembali melanjutkan perjalanannya ke sebuah rumah terpencil di desa ini.

-------------$$$$$---------

Mobil sport Rena berhenti disebuah rumah yang bercahaya dengan sinar lampu. Rena keluar dari mobilnya dan melihat dengan seksama rumah tersebut.

Rumah yang sudah tidak terawat. Rumput liar tumbuh di halaman, lumut yang berada didinding rumah, pintu yang sudah rusak banyak barang bekas yang sudah rusak disebelah rumah tersebut serta cat dinding yang mulai hancur. Namun, hanya ada lampu yang masih berfungsi sebagai tempat penerangan.

Rena berjalan pelan menuju rumah tersebut sambil melihat ke sekitarnya. Rena memegang gagang pintu yang terbuat dari sendok dengan perlahan untuk memastikan sesuatu hingga Rena mendorong pintu tua tersebut dan masuk ke dalam rumah tersebut.

Keadaan rumah yang sangat berantakan, buku serta dokumen yang ada dimana-mana serta terdapat noda darah di lantai meski hanya setetes.

Rena melihat dokumen-dokumen tersebut dan membaca dengan cepat tapi cermat dan beralih ke lantai dimana bercak darah berada.

Rena menggunakan jari telunjuknya untuk mengambil darah tersebut dan menghirupnya mencoba memastikan bahwa itu bukanlah darah Bima. Hingga Rena mencari beberapa dokumen penting yang ternyata tidak ada. Hingga Rena melihat ke jendela rumah ini sambil menyeringai.

"Ah, ternyata dokumennya dalam mobil tadi? Ah mereka ingin bermain-main denganku. "

Rena berjalan pelan menuju keluar rumah dan kembali ke dalam mobilnya.

"Hmn mereka melewatiku dan berjalan menuju satu tempat yang hanya ada di jalan tersebut. Ah aku tau mereka kemana," ucap Rena sambil melihat ke depan dengan tajam dan tersenyum sinis.

Rena melanjutkan perjalanannya dengan membawa mobilnya menuju satu tempat yang dia yakin mereka ada disana.

Hingga sampailah Rena disebuah gudang kosong dan berdebu. Bahkan tidak ada pencahayaan di dalamnya. Rena keluar dari mobilnya dan berjalan dengan santai menuju depan gudang yang sepertinya tidak terkunci.

Saat berada didepan gudang tersebut, Rena mengambil pistol yang berada di kantong jaketnya dan menyembunyikannya di belakang. Lalu, Rena mendorong pelan pintu tersebut. Rena melihat ada jejak jerumi makanan sapi di depannya. Dia pun menunduk dan mengambil sapu tangannya untuk mengelap bekas tersebut dan memperhatikannya dengan teliti. Lalu, Rena berjalan masuk dan mengambil senter kecilnya dan menyorot sinarnya ke arah dinding.

"Hmm, bekas tembakan," desis Rena sambil melihat dengan teliti.

Rena menyorot lampu senternya ke bawah, dan terdapat banyak jejak kaki disana yang
Berjalan menuju satu tempat. Rena berjongkok di depan jejak kaki yang banyak itu dan menyorot lampu senternya kearah jejak kaki yang menuju sebuah tong.

Rena berjalan kearah tong besar dan membukanya. Tepat sekali, ada seseorang yang tadi dia jumpai saat dirinya memperbaiki mobilnya. Rena melihat ada dompet serta sarung tangan di dekatnya yang entah tertidur atau mati.

Rena mengambil dompetnya dan terdapat ktp namanya disana. Mark. Rena melihat terdapat uang sekitar 2 lembar uang merah di domper Mark ini. Lalu dia berpindah pada sarung tangan itu. Rena mengambil dan memperhatikan dengan cermat dan beralih ke jari si Mark.

'Licin. Terdapat oli di jarinya. ' batin Rena.

"Hmm sepertinya aku tau dimana aku mendapatkan petunjuk, " ucap Rena sambil tersenyum miring dan menutup tong besar tersebut yang didalamnya terdapat jenazah Mark.

Rena berada di supermarket rumah seorang nenek untuk membeli permen susu. Saat sang nenek menghitung kembaliannya, Rena menatap kalender yang terdapat silang biru ditanggal 2 Agustus ini. Tanggal itu adalah tanggal yang sama saat dirinya melihat kalender di rumah tua tersebut yang dibulati pada tanggal yang sama.

Rena melihat sang nenek yang memberikan uang kembaliannya.

"Tidak usah dikembalikan nek, apa nenek tau dimana orang peternak sapi? " ucap Rena sambil tersenyum manis.

------------$$$$-----------

Saat ini Rena telah berada di sebuah peternakan sapi, dimana terdapat sebuah rumah. Rena mengambil pistol nya dan menyembunyikannya dibelakang sebelum mendorong pintu tersebut.

Ckreet

Pintu terbuka menampilkan seorang pria yang mabuk terbangun karena mendengar suara pintu terbuka.

"Siapa kau? " tanyanya.

"Dimana kau menaruh mobil itu? " Rena bertanya dengan suara pelan namun masih bisa di dengar olehnya.

"Mo.. Mobil apa? Aku tidak mengerti maksudmu."

"Jangan berpura-pura, katakan saja dimana mobil itu. "

"Si... Siapa kau?! " Sander mulai gelisah karena merasa terintimidasi oleh Rena.

"Sander.. Apakah kau tidak mengenalku? " Rena menatap Sander sambil menyeringai.

"Kau...darimana tahu namaku! " Sander menatap Rena tidak percaya.

Rena hanya menyeringai melihat nya. Ah ini akan sangat menyenangkan.

Die Gefährliche Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang