*NOTE
Mohon maaf untuk part ini pembaca lebih bijak, author ga bertanggung jawab kalo ada sesuatu yang terjadi ya,,, lebih dipart akhir ada adegan dewasa nya 21+++ yang udah jelas aku peringatin juga dengan tanda konten dewasa,,,
sekali lagi mohon bijak, selamat membaca dan terima kasih jangan lupa vote, like dan komennya (;------------------------------------------------------
“Al, gu---”
“Apa? Mau minta maaf? Segitu bejatnya kah gue sampe lo aja ragu gue masih segel hm?” Tanya nya dengan mata merah menahan amarah dan tangis.
“Gue gak maksud gitu Al.” Erhan maju satu langkah mendekat tapi Aleya malah memundurkan langkahnya. “Aleya.” Panggil Erhan lirih.
“Pergi Han, atau lo bakal nyesel!” Ujar Aleya penuh penakanan.
“Aleya sumpah gue bermaksud gitu, tap--”
“Keluar sekarang atau lo bakal nyesel!” Ujar Aleya lagi dengan nada lebih ditekan dari yang tadi.
“Al--”
“Oke lo yang minta!!” Ujar Aleya dengan senyum miringnya.
Aleya melangkah mendekati Erhan, entah kekuatan darimana dengan gampang Aleya menarik Erhan masuk kedalam kamarnya. Ia mengunci ganda pintu, marik tangan Erhan lagi menuju kasur. Dengan kasar Aleya mendorong jatuh Erhan keatas kasur. Ia merangkak diatas kasur menuju Erhan yang memundurkan tubuhnya hingga pojokan kasur.
“Aleya janga gila lo!” Teriak Erhan melihat tingkah Aleya. Rasanya kini Erhan seperti anak gadis yang akan diperawani saja.
“Lo yang milih ini.” Ujar Aleya sensual dengan posisi sudah tepat berada diatas tubuh Erhan, ia mengelus pelan rahang Erhan. “Lo yang milih ini Erhan Radea. Tadi gue udah kasih pilihan buat pergi tapi lo masih tetap tinggal. Jangan sampe lo nyesel.” lanjutnya.
Tanpa memberi sedikit saja waktu untuk Erhan menjawab, Aleya langsung meraup kasar bibir Erhan. Dengan tangan yang tak dibiarkan diam, ia memasukkan tangannya kedalam baju Erhan serta mulai bermain dengan bagian bawah tubuh Erhan.
Mau bagaimanapun Erhan itu pria normal gengs, dikasih yang beginian mana bisa nolak. Awalnya aja ngedorong tubuh Aleya tapi makin digerayangi makin menjadi dan kini posisi sudah terbalik dengan yang tadi. Erhan diatas tubuh Aleya melepaskan pautan bibir mereka, menatap penuh nafsu Aleya yang menatapnya sama.
“Lo yang mulai.” Ujar Erhan sangat serak tepat disamping teling Aleya.
Dalam satu detik Erhan sudah memangut kembali bibir pink Aleya, jangan lupakan tangan nakalnya yang sudah sama menggerayangi tubuh Aleya. Emang Aleya doang yang bisa grepe-grepe, ya Erhan juga ga mau rugi dong ujar Erhan dalam hati.
Tak terasa ciuman Erhan turun ke leher jenjang milik Aleya, sedangkan wanita itu setengah mati menahan desahannya agar tak keluar dengan menggit bibirnya. Rasanya Aleya dikerjai oleh Erhan, yang awalnya ia yang berniat berlaku seperti ini eh malah ia yang diperlakukan seperti ini oleh Erhan. Sedari Erhan fokus dengan kedua gunung kembar Aleya yang sangat kenyal itu, Aleya dengan gampang melepaskan celana levis milik Erhan beserta dengan dalamannya. Dengan jahilnya ia sentil kesayangan Erhan yang langsung membuat Erhan melepaskan fokusnya dan menatap Aleya tajam.
“Aleya!” Panggil Erhan tajam, sedangkan Aleya hanya tersenyum miring.
“Apa hm?” Tanya nya dengan nada songong yang sungguh ia coba buat terdengar normal dan suaranya tidak serak.
“Jangan mainin kesayang , kalo ga mau gue siksa!” Ujar Erhan dengan tangan kiri mulai turun ke bawah, lnti tubuh milik Aleya.
Aleya yang merasakan itu pun hendak memberontak, namun dengan cepat Erhan cekal kedua tangan Aleya dan ia letakan diatas kepalanya. Jangan lupakan bibir yang akan mengumpatinya, dengan cepat ia bungkam. Saat melihat jika Aleya tidak akan memberontak lagi, Erhan mulai menggerakan jari telunjuknya bermain dipusat tubuh Aleya membuat wanita itu menggeliat sexy semakin membuat Erhan tak bisa tahan diri.
Tak ambil waktu lama, dengan gampang Erhan membuka semua penghalang ditubuhnya dan tubuh Aleya. Melakukan lagi hal yang biasa disebut pemanasan dari ciuman bibir, hisapan leher, bermain dengan gunung kembar hingga yang paling akhir ini nih pusat tubuh Aleya yang sudah basah. Dengan pelan Erhan mencoba untuk memasukkan kesayangannya, namun yang ia rasa adalah sempit dan sulit seperti masih ada dinding lapisan yang menghalangi. Tak mau tanggung, ia mencoba untuk yang kedua kalinya, tapi sama masih sulit meski agak masuk dikit. Erhan mencium Aleya rakus dan mencoba untuk menyentakkan lagi juniornya dengan tenaga yang ia kumpulkan.
Triiinggg, triiiinggg, trriiinnnngg, Papah is your calling. Triiinggg, triiiinggg, triiingggg.
Sialan, bener-bener sial ia langsung terdiam menatap Aleya yang memejamkan matanya diam dengan air mata keluar dari sudut matanya. Erhan menjambak rambutnya kasar, kenapa ia hampir kebobolan gini sih hanya karna nafsu sialan. Ia berdiri menatap sekali lagi titik sensitif Aleya yang syukurnya belum keluar darah yang pertanda Erhan belum berhasil untuk menembus dinding selaput dara itu.
Dengan cepat Erhan memunguti pakaiannya serta Aleya, untuk ia pakai dan ia pakaikan pada Aleya. Meski masih dengan mata terpejam tapi Aleya menerima saat Erhan memakaikannya baju. Erhan duduk dilantai menyender pada kasur mengambil hpnya dari dalam saku celana. Sial lagi, layar hp nya pecah sepertinya efek tadi ia melempar celana. Nafsu sialan memang, umpat Erhan dalam hati.
“Hallo pah.” Saat menjawab panggilan telefon dari Rajata yang masuk untuk ke-tiga kalinya.
“Kamu dimana hm? Jam segini belum pulang? Ga inget rumah apa?” Ujar Rajata dari sebrang sana.
“Pulang juga papah sama mamah ga ada dirumah percuma.” Jawabnya dengan nada yang ia coba santai padahal ia masih panas dengan nafsu.
“Kamu ga lagi olahraga malem kan? Suara kamu itu kaya habis ngelakuin yang mantap-mantap loh nak.” Ujar Rajata disebrang sana dengan nada menyelidik.
Mau yang mantap gimana, baru mau ngegol eh udah main nelfon, padahal tanggung tinggal masuk. Umpat Erhan dalam hati, ia memalikkan badan menatap Aleya yang ternyata sudah tertidur membelakanginya.
“Olah raga apaan, Erhan cuma nongkrong doang pah.”
“Nongkrong dirumah cewek yang mana nak?” Tanya Rajata dengan nada masih menyelidik.
“Apaan sih pah!” Jawab Erhan dengan nada sedikit tinggi. “Udah ah Erhan pulang sekarang ga usah dicariin kaya anak sd aja deh.” Lanjutnya dengan nada kesal.
“Kalo ga dicariin tau-tau nanti ada anak orang yang datang kerumah minta pertanggung jawaban gimana? Mau papah gantung kamu dipohon toge hem?” Bercandanya Rajata ini terkadang suka nyepet Erhan dengan telak.
“Semerdeka papah aja, bye!” Erhan mematikan sambungannya sepihak.
Ia menghela nafas kasar,berdiri dan duduk dikasur samping Aleya. Dengan refleks ia membereskan anak rambut Aleya yang berantakan menghalangi wajah wanita itu. Menelisik wajah Aleya, sungguh Erhan tak bisa lagi memendam perasaannya terhadap wanita yang sedang tertidur itu. Aleya Ateja Putri, temannya saat di SMA dan mantan pacarnya Gentara - sahabat ia. Apa bisa ia memiliki wanita ini? Rasanya Erhan masih bergelut dengan Ego-nya. Lagi ia menghela nafas kasar sebelum mencium pelan puncak kepala Aleya.
“Maafin gue Al.” Ujar Erhan lirih dengan perasaan bersalah. “Gue ga bermaksud, gue minta maaf udah ngerendahin lo tapi dengan brengseknya malah gue yang hampir ngancurin hidup lo. Sekali lagi gue minta maaf. Gue pamit balik, semoga mimpi indah Al.” Erhan mencium sekali lagi puncak kepala Aleya.
Sebelum melangkah menuju pintu, Erhan mengambil selimut dan memasangkan pada tubuh Aleya. Ia berjalan menuju pintu, menatap sekali lagi Aleya yang tertidur sebelum mematikan lampu dan menutup pintu kamar berjalan keluar untuk kembali pulang kerumahnya. Tanpa disadari Aleya membuka kembali matanya, terisak dalam diam meratapi nasibnya jika tadi tidak ada yang menelfon Erhan.
Aleya mengakui jika dia wanita tidak benar, tapi percayalah ia masih virgin meskin sering sekali keluar masuk club. Jika ciuman sudah sering ia lakukan, namun untuk hal yang lebih lanjut itu tak pernah ia rasakan. Sungguh ia hanya melakukan OnTop tanpa ada yang lain. Bahkan tadi kali pertama ia merasakan sebuah junior berada tepat didepan titik sensitif nya yang akan menerobos masuk. Aleya tak henti berucap syukur karna ia masih vi*g*n dak tak jadi lebih rusak oleh sikap Erhan tadi. Sedangkan Erhan didalam mobil selama perjalan tak henti mengumpati dirinya yang bodoh dan bergumam maaf menyebut nama Aleya, hampir saja ia merawani anak gadis orang seperti Genta - dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love??!
RomanceMOHON MAAF INI MAH YA DILARANG COPAS CERITA INI, SEBAGIAN APALAGI SEMUA NYA, hargai otak ini yang berfikir keras untuk membuat cerita ini Jangan lupa follow dan vote nya, makasih 🤗 ************** Cinta?? cuma 1 kata 5 huruf yang mampu membuat seseo...