Chapter 1

918 75 16
                                    

Sarada diam jutek di mobil saat Mamanya, Sakura, mengajak ngobrol Sarada. Mereka berdua pindah dari rumah lamanya di Bandung & pindah ke Jakarta untuk mencari suasana & lingkungan baru. Menurut Sakura dengan begini, mungkin Sarada akan berubah perilakunya.

Semenjak perceraian orangtuanya, Sarada terpukul & seringkali bandel di sekolah-sekolahnya dulu sampai dikeluarkan dari sekolah beberapa kali karena tidak tahan dengan kelakuan Sarada.

"Sar, hei, rumahnya enak lho. Eh tadi kamu udah makan belum ya?"

Sakura mencoba membujuk anaknya supaya berbicara dengannya, tidak mendiamkannya seperti ini. Namun, ya mau diapakan lagi, anaknya berubah semenjak perceraian dia & mantan suaminya.

Akhirnya mereka sampai di rumah baru. Sederhana namun tidak lebih mewah dari rumah lamanya.

"Nah, ini rumah baru kita sayang. Masuk yuk." ucap Sakura senyum.

Skip time

Keesokan paginya, di sebuah sekolah SMA

Ada seorang remaja laki-laki, sekitar umur 16 tahun, berambut blonde, dengan netra shappire birunya & memakai kacamata sedang membawa buku-buku. Kelihatannya anak yang cukup jenius. Namun, dia tidak punya teman di sekolahnya.

Terlihat saat dia lewat, malah ada seorang murid yang sengaja menyengkat kakinya, membuat remaja itu tersandung dan jatuh bersama buku-bukunya. Murid-murid tersebut hanya tertawa meledek dia & memanggil dia 'cupu'. Namun, ia tak menggubris perlakuan murid tersebut. Bagi dirinya, mungkin itu sudah biasa dia alami.

Sementara itu, seorang remaja perempuan berambut panjang merah & netra onyx hitam, sedang berjalan di lorong sekolah dengan wajah juteknya menuju kelas barunya. Murid-murid yang berada di lorong tersebut menatap dia dengan aneh. Ada penampilan baru pada dirinya yaitu, hidung & daun telinga diberi tindikan dan juga headphone yang dikalungkan di lehernya. Siapa lagi kalau bukan Sarada.

Remaja laki-laki tadi sedang menutup Ruang Musik yang habis dia masuki. Melewati depan ruang musik, remaja laki-laki tadi & Sarada berpapasan. Sarada menatap dengan wajah judesnya, sedangkan laki-laki itu senyum penasaran apakah dia murid baru disini.

Sampai tiba di kelas barunya, seorang guru laki-laki keluar & langsung menegur penampilan Sarada yang jelas melanggar peraturan sekolah. Guru itu bernama Aburame Shino.

"Bentar, pokoknya mulai besok Bapak gak mau melihat kamu dengan penampilan seperti ini, ya. Rambut harus hitam semua, kuku bersih, tindikan di hidung juga copot, ya. Ayo masuk." ajak Shino.

"Emm...anak-anak. Hari ini kalian kedatangan teman baru, ya. Dan mulai hari ini dia akan belajar bersama kita." ucap Shino.

Remaja laki-laki yang berpapasan dengan Sarada tadi, langsung terkejut & entah kenapa wajahnya terlihat tertarik ketika melihat Sarada.

"Sekarang, silahkan kamu memperkenalkan diri. Dan cerita sedikit tentang kamu, ya." perintah Shino.

"Nama...Sarada." ucap Sarada dengan wajah juteknya lalu diam cukup lama.

"Sarada, ada lagi yang mau disampein?"

Sarada menggeleng kepalanya.

"Kalau gak ada duduk."

"Umm pak, Sarada duduk disini aja ya. Kosong nih pak." ucap remaja laki-laki blonde itu.

"Boleh tuh, duduk sama Boruto, yok."

Lalu, Sarada duduk di samping Boruto, langsung lihat wajah pemuda itu dengan muka juteknya seperti berkata 'jangan ganggu gua', sedangkan Boruto sendiri tersenyum kepadanya.

Kedua pasangan itu layaknya Langit & Bumi. Boruto tersenyum bahagia & Sarada yang bermuka jutek.

Apakah mereka akan dekat seiring berjalannya waktu?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

499 words 💕

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang