Chapter 30

435 61 11
                                    

Menatap langit biru yang begitu cerah. Secerah mata shappire biru yang dimiliki oleh pemuda yang ia cintai di depannya saat ini.

Berjalan melalui lorong Rumah Sakit sambil mendorong kursi rodanya, bukanlah hal yang mudah bagi dirinya. Saat ini ½ hatinya berat melepaskan pemuda itu masuk ruang operasi, namun ½ hatinya memang ingin lelaki itu sembuh total.

Untuk soal lamaran kemarin?

Sepertinya Sarada akan menjawabnya nanti, ia punya suatu rencana untuk Boruto!

Dalam hatinya, Sarada jadi tertawa karena ini pertama kalinya liburan di Rumah Sakit hanya untuk menemani seseorang yang disayanginya.

"Kenapa tertawa?" tanya Boruto yang mendengar tawa pelan Sarada.

"Gakpapa. Aku cuman ngerasa lucu aja karena untuk pertama kalinya aku liburan di Rumah Sakit. Pengalaman unik lain daripada yang lain!"

Boruto pun ikut tertawa.

"Aku selalu liburan di Rumah Sakit kok, kamu bisa makan di kantin yang enak, godain suster malem-malem di lorong rumah sakit sambil membungkus dirimu dengan seprai putih!"

Sarada tawa terbahak-bahak. "Wah, pasti seru tuh kedengerannya!"

"Percayalah. Aku pernah ngelakuin itu semua!" Boruto mengaku.

"Hmm...ternyata kamu pernah nakal juga ya!" gemas Sarada mencubit bahu Boruto pelan.

"Awwwww!! Sakit!" ucap Boruto sambil mengelus bahunya.

"Kamu bisa ngelakuin apapun yang kamu inginkan di Rumah Sakit tanpa diomelin karena kamu sedang sakit!" tawa Boruto namun dia terdiam seketika.

"Kok diem? Ada apa?"

"Hanya 1 hal yang aku gak bisa lakuin di Rumah Sakit."

"Apa?"

"Aku gak bisa merasakan kehidupan normal seperti orang lain!" ucap Boruto sendu.

Sarada hanya bisa menatap Boruto dengan sedih dan menggenggam tangan pemuda itu. Boruto akan di operasi hari ini.

Tak lama, mereka berdua sampai di depan ruang dokter yang di depannya sudah ada kedua orangtua Boruto.

"Sarada, terima kasih ya kamu mau menemani Boruto di Rumah Sakit. Boruto selalu terlihat gembira loh setiap sama kamu!" goda Hinata.

"Mama!" tegur Boruto ke Mamanya yang menggodanya.

"Om, Tante. Sarada ingin memohon 1 hal boleh?"

"Ada apa Sara?"

"Sebelum Boruto masuk ruang operasi, Sarada mau ngajak Boruto ke suatu tempat."

Naruto & Hinata terdiam, saling menatap satu sama lain.

"Sarada cuman minta waktu 1 jam aja!" mohon Sarada.

"Lebih baik kita konsul dulu ke Dokter Lee ya Sar!" senyum Naruto mengajak Sarada masuk.





















Ruang Dokter Lee

"Aku cuman minta waktu 1 jam!"

"Aku janji gak akan aneh-aneh! Janji!"

Boruto menatap Sarada, sepertinya Sarada sangat serius memohon ini baik kepada Dokter Pribadinya maupun orangtuanya. Boruto ikut membantu memohon pada Dokter Lee.

"Izinkan saya dok, ini impian saya dok, tolong!"

Sarada menatap Boruto, memang ia agak sedikit pucat menurutnya. Tapi, ia ingin Boruto bisa merasakan kehidupan normal layaknya orang sehat, seperti pemuda itu impikan.

"Dok, Boruto kuat kan? Bisa kan diajak jalan-jalan bentar aja!"

"Asalkan tidak menganggu kondisinya, boleh! Tapi tolong Pak Naruto, Bu Hinata. Diawasi kegiatannya!" ucap Dokter.

Naruto menatap Hinata sejenak, menghela nafas perlahan dan menjawab permintaan kedua remaja ini.

"Ya, Om yakin kamu bisa jaga Boruto. Dan Om juga yakin kamu bisa bikin bahagia Boruto!" ucap Naruto tersenyum.

"Jadi boleh?"

Hinata mengangguk setuju saat Naruto menengok dirinya lagi.

"Boleh!"

"Om Tante, terimakasih banyak! Dokter terimakasih banyak!" ucap Sarada sambil menjabat tangan mereka.

"Seharusnya Om dan Tante yang terimakasih karena kamu memberikan kebahagiaan pada Boruto!" ucap Hinata.

"Tante salah, Boruto-lah yang telah memberikan Sarada sebuah kehidupan dan kebahagiaan! Putra Om dan Tante adalah manusia yang istimewa. Kalau begitu, Sarada permisi dulu Om Tante!"

Sarada langsung menggenggam tangan Boruto mengajak keluar meninggalkan Naruto & Hinata yang saling berpelukan!

Entah mengapa, firasat kedua orangtua itu gelisah dan tidak nyaman!

Mereka berharap Boruto baik-baik saja di luar tanpa mereka berdua di sampingnya saat ini!

Kedua orangtua itu yakin Sarada bisa membahagiakan Boruto. Namun, mereka merasa pasrah apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada putra mereka.

Sementara itu, Sarada berniat ingin mengendarai mobil Boruto karena ia hanya ingin berdua dengan pemuda itu. Boruto mengijinkannya dan menyuruh Pak Sai untuk menunggu di RS bersama kedua orangtuanya.

Selama 3600 Detik, Sarada akan membuat Boruto bisa merasakan kehidupan normal seperti yang pemuda itu inginkan dengan membawanya ke suatu tempat hanya untuk mereka berdua!

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

UP! UP! UP

Oke, author kasih bocoran...

Ini cuman tinggal 4 chapter lagi (3 chapter+Epilog)!

Lalu, gimana endingnya nanti? Sad or happy kah? 🤔🤔

661 words 💖

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang