Chapter 21

444 55 8
                                    

Setelah 2 hari 1 malam Sakura dirawat, akhirnya dia diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit. Sementara Boruto yang kemarin dirawat pun juga sudah dijemput oleh supirnya saat pagi hari.

Sarada berniat menyetir mobil Mamanya agar sang Mama tidak kelelahan dulu sehabis dirawat kemarin. Mereka pun berbincang di dalam mobil.

"Cowok yang kemarin nemenin kamu, siapa namanya? Mama lupa! Pacar kamu ya?" tanya Sakura menggoda anaknya.

"Boruto? Eh bukan! Apaan sih ma!" bantah Sarada.

"Loh kenapa?"

"Enggak enggak! Boruto jadi pacar! Nggak banget deh!"

"Dia baik anaknya!"

"Enggak! Bukan!"

"Sedikitpun gak suka? Ganteng loh!"

"Iya!"

"Loh, kalau Mama jadi kamu sih Mama naksir yah!" goda Sakura terus menerus.

"Ma, serius deh!"

"Really! He looks nice and ganteng!"

"Ma, ma, gak banget! Ma, ini temen aku mama omongin astaga!" bantah Sarada sambil mengangkat kedua tangannya ke telinganya seolah menutup kedua telinganya mendengar godaan Sakura.

"Eh kalau misalnya dia nih ya, Boruto ya! Bisa banget masuk ke 7 apa tuh ya istilahnya? Ah, 7 mantu idaman!"

Sarada langsung tertawa mendengar penuturan Mamanya.

"What?"

"Iya versi Mama! Kenapa sih?"

"Aduh ma, please, please, nggak aku jangan sampe ilang konsentrasi! Aku lagi nyetir mobil Mama ini, okey?"

"Eh kenapa?"

"Okey? Enggak ma! Aku gak mau dengerin lagi! Parah ma! Mah!"

"Yaudah okey!"

"Oh my god! Mama, gila beneran!

Sarada tertawa mendengar godaan Mamanya tentang Boruto.

Jujur entah semerah apa wajah dirinya saat ini ketika Mamanya menggoda jika soal nama Boruto.








Keesokan Di Sekolah

Pak Shino sedang membagikan ulangan sekolah dan memanggil nama murid yang ada di kertas satu per satu.

Sarada yang menunggu sangat dag dig dug sendiri. Apakah nilainya masih merah atau sudah lebih baik?

"Sarada Uchiha!" nama Sarada dipanggil oleh Shino. Sarada jalan maju ke depan.

"Ini udah jauh lebih baik ya! Tingkatkan terus!" ucap Shino lalu menyerahkan kertas ulangan ke Sarada.

Sarada melihat hasilnya dan dia langsung tersenyum dan menunjukkan pada Boruto.

"Yes! Nggak merah! 6,6!" ucap Sarada senang.

Sarada menghampiri Boruto dan memberikan tangannya untuk bertepuk tangan dengannya.

"Ya ampun! Dapat nilai segitu aja bangga banget! Gua dong! Sama sih tapi nggak bangga!" oceh Shikadai.

Namun, Boruto dan Sarada pura-pura tak mendengar ocehan Shikadai. Lagipula tidak begitu penting untuk mereka berdua!










Di St*rbucks Cafe

Sarada dan Boruto asik mengobrol sambil menunggu pesanan minuman mereka datang.

Tak lama, kedua minuman dingin mereka datang. Sarada memulai pidatonya.

"Nah ini dia! Oke, tos pada Pak Guru Boruto yang udah berhasil ngajarin gua dan bikin nilai gua gak merah lagi!"

"Oh iya? Hmm...nah ini, ini buat Sarada!"

"Oh buat gua?"

"Oh iya, buat Sarada ini! Murid yang paling super nyebelin, ngeselin! Tapi di ngeselinnya itu tuh ngangenin tau gak!"

Sarada tertawa dengan ledekan Boruto barusan.

"Oke, cheers to that!"

"Cheers!"

"Tunggu tunggu tunggu! Ini momen! Ini adalah sebuah momen!"

Sarada mencari Waitress St*rbucks untuk mengambil foto mereka berdua menggunakan Polaroid yang Boruto bawa selalu.

"Mba mba! Ya, boleh minta tolong fotoin?"

"Oh boleh! Deketan dong, masa ama pacar jauhan!"

"Oh enggak! Dia bukan pacar saya kok!" bantah Sarada.

Namun ketika Sarada membantah, Waitress itu keburu memencet tombolnya saat Sarada belum siap posisinya. Sarada sedikit kecewa dengan hasilnya pasti.

"Hah, kepencet!" gerutu pelan Sarada sambil menggaruk kepala belakangnya.

"Haha, belum siap mba!"

"Yaelah muka gua jelek banget jadinya kan!" ucap Sarada sambil melihat foto polaroidnya.

Hah, kemarin Mamanya yang menggoda dirinya kalau Boruto adalah pacarnya. Sekarang Waiterss itu menyangka kalau mereka berpacaran. Dimana letak mesranya mereka sampai dikira pacaran???

Tak lama setelah merayakan, Boruto dan Sarada naik taksi dan mengantarkan Sarada pulang duluan ke rumah.







Di Mobil Taksi

"Thanks ya udah nganter gua ya!" pamit Sarada sambil menepuk bahu Boruto.

"Eh Sarada, ada yang kelupaan!"

"Hmm? Apaan? Enggak! Enggak ada! Apa sih?" kata Sarada sambil memeriksa segalanya apa yang tertinggal.

"Ya maksud gua, gua mau ngasih tau aja ke lu kalau lusa jam 7 malem ada acara Party di rumah gua!"

"Party?"

"Iya! Party ulang tahun gua!"

"Oh, lu ulang tahun?"

Sedangkan, satpam rumah Sarada mengintip mobil taksi yang ada tuan rumahnya sedang berbincang dengan seorang remaja laki-laki.

"Oke!"

"Oke? Berarti beneran dateng?"

Sarada menunjukkan jari kelingkingnya pada Boruto karena ingin menepati janjinya.

"Kayak anak TK, udah gak usah!" ucap Boruto menepis tangan Sarada.

"Bye!" pamit Sarada dengan Boruto.

"Siapa tuh non?" tanya satpamnya.

"Mau tau aja lu!" ucap Sarada lembut.

"Cakep juga ya!" puji satpam itu.

Sekarang Sarada juga bersikap lembut pada satpamnya tidak seperti dulu. Benar-benar perubahan 180° derajat dari Sarada!

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

732 words 💞

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang