Sarada POV
Aku merasa sepertinya alam mencoba melihat sejauh mana aku bertahan sebelum aku hancur...
Aku hampir tidak bisa bernafas...
Memikirkan kejadian tadi...
Dimana melihat orang yang ku sayang...
Yang membuat hidupku berwarna lagi di saat hidupku gelap gulita...
Yang membuat hubunganku dengan Mama menjadi membaik...
Yang mengubah seluruh gaya hidupku menjadi lebih baik...
Aku bahkan tak bisa menghitung berapa kebaikan dan kebahagiaan yang dia berikan selama ini...
Bahkan saat menemani dia menjalani kehidupan normalnya, rasanya belum cukup untuk membalas semuanya...
Setelah dia mengatakan "Sayang" padaku, dia langsung menutup matanya seketika...
Tuhan, jujur aku begitu takut begitu dia tak sadarkan diri!! Aku takut terlambat untuk menyelamatkannya!!
Mungkinkah seharusnya aku tak membawa dia pergi ke Taman Rekreasi tadi, agar dia bisa di operasi secepatnya?
Tanpa buang waktu, aku langsung mengoperasikan mobil kembali dengan laju kecepatan tinggi! Mengambil jalan yang paling cepat ke Rumah Sakit!
Aku memang masih bisa merasakan detak nadinya yang masih berdenyut! Walaupun sangat pelan sekali! Hembusan nafasnya juga masih terdengar walaupun sangat lamban!
Dan segera aku menghubungi orangtua Boruto agar segera menyiapkan segalanya saat kami sampai!
Aku harap aku tepat waktu!!
Sarada POV End
RS Harapan Kasih
Brankar RS langsung siap siaga di depan begitu mobil Sarada sampai. Sarada buru-buru keluar dari mobil, bergegas ikut membantu menarik brankar itu mendekati mobilnya.
"Suster, tolong saya Boruto pingsan! Nadi sama nafasnya masih ada tapi pelan banget!"
Mama & Papa Boruto juga ada disana. Begitu mereka melihat putranya keluar dari mobil, mereka sangat terkejut dan menangis terisak dengan keadaan anaknya.
Firasat buruk yang tadi mereka rasakan, berharap tak menjadi kenyataan. Namun ternyata inilah yang terjadi!
Baju putihnya yang sudah terkena darah merah dimana-mana! Dari lubang hidungnya yang mengalir darah sampai ke bawah dagu & lehernya!
Bersama Sarada, orangtua Boruto & para suster mereka langsung berlari menuju ICU yang untungnya tak jauh. Dokter Lee disana sudah menyiapkan peralatan untuk operasi Boruto segera.
Begitu brankar masuk ke ICU, keluarga harus menunggu di luar. Hal yang paling dibenci orang-orang ketika orang yang disayanginya ada disana, adalah disuruh menunggu!
Lampu unit ICU menyala berwarna merah, tanda operasi sedang dimulai.
Sarada hanya bisa menangis pasrah dan bertekuk lutut di hadapan orangtua pemuda itu.
"Tante, Om. Maafin Sarada, ini semua salah Sarada sampai Boruto kayak gini. Harusnya Sarada biarin Boruto operasi dulu baru ngajak dia jalan-jalan. Harusnya Sarada tau Boruto gak kuat-"
"Sarada cukup sayang, ini bukan salah kamu!" ucap Hinata sambil membantu Sarada berdiri.
"Sarada, jangan salahin diri kamu. Justru, kami berdua sangat berterimakasih dengan kamu. Kamu memberikan kehidupan normal yang selama ini diinginkan Boruto. Kami tau hanya kamu yang bisa memberikan Boruto kebahagiaan makanya Om & Tante percayakan kamu untuk menjaga Boruto. So, stop blame yourself, okey?" ucap Naruto.
Hinata & Naruto langsung memeluk Sarada untuk sama-sama saling menguatkan. Walaupun baru mengenal Sarada beberapa minggu, tapi orangtua Boruto sudah menganggap Sarada seperti putri mereka sendiri.
Sarada POV
Tuhan, tolong jangan ambil nyawa Bolt-ku dulu! Aku masih ingin bersama-sama dengan dia! Menghabiskan waktu berdua dengan dia!
Tuhan tolong selamatkan dia, aku tak tahu apa yang terjadi denganku jika dia tak ada di sampingku!
Tuhan, tolong dengarkan do'aku saat ini! Aku tak pernah meminta apapun kepada-Mu dulu!
Tapi sekarang aku meminta selamatkan nyawanya! Semoga aku tidak terlambat! Bolt orang yang sangat baik, Tuhan!
Untuk pertama kalinya, aku sangat ketakutan dan ingin menjerit sekerasnya! Aku minta maaf pernah menyalahkanmu, Ya Tuhan, atas kehidupanku dan keadilan untuk hidup Boruto!
Tuhan, aku benar-benar mencintai dia dan takut kehilangan dia selamanya!
Tolong biarkan Bolt hidup bersamaku dan di sisiku lagi, Tuhan!
Sarada POV End
Saat memeluk orangtua Boruto, Sarada hanya bisa berdo'a dalam hatinya.
Mereka bertiga hanya bisa pasrah, jika takdir tak berpihak pada mereka lagi.
Namun, harapan yang mereka lantunkan sama. Hanya ingin melihat senyuman di wajah pemuda itu lagi dan mengisi hari-hari mereka dengan wajah cerianya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Satu jam kemudian, lampu ICU sudah padam. Berarti, artinya operasi selesai!
Jantung mereka berdegup kencang, begitu pintu ICU dibuka dan Dokter Lee muncul di hadapan mereka!
Melihat ekspresi Dokter Lee yang sedih dan hanya menggelengkan kepalanya, Sarada tau apa yang telah terjadi dengan Boruto!
Kekasih yang baru saja ia terima lamarannya, telah pergi meninggalkan dia selamanya!
Hinata langsung menjerit menangis dan jatuh terduduk, untungnya Naruto di sampingnya sambil memeganginya dan memeluk istrinya itu.
Naruto menangis pasrah bersama istrinya...
Tuhan ternyata lebih menyayangi putra mereka...
Begitu brankar dikeluarkan dari ruang IGD, nampak jelas wajah Boruto yang begitu pucat dan bibirnya yang memutih, terlihat seperti sedang tertidur pulas.
Sarada tak percaya Boruto sudah tiada...
Dia langsung menghampiri Boruto dan memegang tangannya serta mengelus pipinya yang sudah dingin sedingin es...
"Ini gak mungkin kan Bolt??? Bolt...bolt...tolong bangun Bolt. Ini Sarada ada di samping kamu. Bangun sayang, aku disini!" ucap Sarada lemah karena menangis terlalu lama.
Satu jam yang lalu mereka berdua masih tertawa gembira...
Kini Sarada tak bisa mendengar tawa pemuda itu lagi...
Ternyata, alam tak berpihak padanya...
Sarada tak tahu betapa hancurnya hati dia sekarang melihat orang tercinta di hadapannya pergi meninggalkannya!
"Boruto...Boruto...BORUTO!!!!!!!!!!!!"
"BORUTO!!!!!!!!!!!!!!"
Gadis bernama Sarada yang biasanya kuat itu rapuh seketika dan menjerit histeris memanggil kekasihnya yang telah tiada. Dan dirinya hanya bisa menundukkan kepalanya dan menempelkan keningnya ke kening Boruto...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
857 words 🥺
Ya, tadinya ini LAST CHAPTER tapi karena kepanjangan diceritain disini maka akan ditambah 1 lagi! Dan baru setelah itu ada 1 Epilog, guys...
Jujur, author gaktau ini menyentuh apa gak buat kalian. Karena author sendiri malah nangis ngebuat ending yang ini!!! 😭😭😭😭😭😭😭😭
Oh iya bacanya sambil dengerin lagu :
🎙 Agnez Mo-Rapuh🎙
![](https://img.wattpad.com/cover/232718469-288-k529559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
3600 DETIK [DISCONTINUED]
RomanceHighest Rank : [#5] Boruto (20.10.2020) . . . Hidup Sarada mendadak berubah ketika Papa dan Mamanya bercerai. Untuk menunjukkan kemarahannya, Sarada mengecat rambutnya menjadi merah. Kini tidak ada lagi yang mau berteman dengan Sarada. Mama mencoba...