Chapter 8

511 68 5
                                    

Di SMA 1 Jakarta

Boruto sedang duduk melamun karena orang yang di sampingnya malah tidak hadir di saat hari penting ujian. Ya, siapa lagi kalau bukan 'teman istimewa' nya, si Sarada. Itu menurut dia sendiri.

Ujian pun sedang berlangsung, namun Boruto sudah menyelesaikan dengan cepat. Ya, kejeniusannya sudah tidak diragukan lagi. Dibalik kelemahan penyakitnya, namun dia selalu dapat rangking 1 dari SD sampai sekarang. Dan itu merupakan sebuah anugerah dari Tuhan yang ia syukuri sampai saat ini.

Shikadai yang kebingungan menjawab soal ujian, ia mencari contekan dengan cara menegur Boruto si jenius itu. Shikadai mencoba memanggil Boruto dengan pelan, namun Boruto tidak dengar karena sibuk melamun.

Akhirnya Shikadai dapat sebuah ide. Dia akting bersiul & pura-pura jatuhkan pulpennya ke arah bangku Boruto. Dia langsung mengambilnya lalu duduk di sebelah Boruto.

"Bor, lo tuh gua liatin dari tadi bengong mulu bengong mulu. Lo kenapa sih?"

Boruto tersadar dari lamunannya begitu dikagetkan langsung oleh wajah Shikadai di sampingnya.

"Oh, pasti lo nungguin si Sarada, iya kan? Ah ketaker lo!" ledek Shikadai.

"Tch, ahh gakpapa. Udah sana, lo ngapain sih disini?" kesal Boruto.

"Uhh gak mau jawab. Nih gua kasih tau ya, lo tuh ngapain sih deketin dia? Dia tuh sebagai cewek aja gak jelas. Bentuknya aja begitu liat. Rambut merah enggak, item enggak, kayak gulali. Kukunya merah semua. Heh...udah gitu mukanya beler mulu. Gua rasa sebelum sekolah dia 'ngelem' dulu itu!" komentar Shikadai tanpa disadari suaranya makin mengeras.

Boruto hanya menatap Shikadai merasa terganggu, sebenarnya mau apa sih nih anak?

"Tch, lo emang aneh sih. Mungkin emang cocok sama lo. Kan orang aneh ketemu orang aneh, klop iya gak? Iya gua tau itu alesannya emang tuh, hah! Pas!" ucap Shikadai semakin keras sambil menepuk tangannya.

"Pindah gak lo?" risih Boruto dengan komentar Shikadai dan mengusirnya.

Guru yang mengawas di depan pun tau dan langsung teriak mengusir Shikadai agar kembali ke tempat duduknya.






Bel Istirahat 🔔🔔

Waktu sudah menunjukkan saat istirahat. Boruto di kantin sendirian sambil melihat foto-foto Sarada di Polaroidnya. Dengan raut wajah sedih Sarada yang tak kunjung datang ke sekolah, dia sejujurnya rindu dengan cewek itu. Dia hanya bisa melihatnya lewat foto yang ia ambil beberapa kali.

Boruto heran, kemana sebenarnya Sarada? Membolos kemana dia?



Di Rumah Sarada

Sakura tertidur di sofa saking lelah menunggu Sarada yang belum pulang. Bibi Karin yang melihatnya tak tega, membangunkan Sakura perlahan.

Sakura kaget, dikira Sarada yang membangunkannya. Ternyata bukan.

"Bangun Nyonya!" senyum Karin.

"Sarada udah pulang?" tanya Sakura.

"Belum."

"Belum? Kemana itu anak yah?"

Sakura heran. Belum pulang? Sepagi ini? Sebenarnya kemana Sarada saat ini? Dia langsung mengambil ponselnya dan mengecek, bahkan Sarada tak mengirim pesan kepadanya kemana dia pergi. Anak itu!



Sarada POV

Dia keluar dari lift dan ingin check out dari Hotel tersebut. Sarada lalu ke meja resepsionis dan membayar 1 malam inapnya dengan menggunakan Kartu Kredit Sakura. Cepat & praktis! Sarada tersenyum!

Lalu dia langsung pergi ke Mall yang berada dekat dengan Hotel semalam. Dia mengambil make up mahal, kacamata mahal, & parfum mahal. Lalu, ia membayarnya lagi dengan Kartu Kredit.

Dia keluar dari Mall itu dengan belanjaan yang banyak. Dan bukannya langsung pulang ke rumah, dia rencananya ingin ke tempat hiburan lain.

Sarada POV End









Di Mobil Boruto

Boruto sedang memainkan ponselnya, tak sengaja matanya memutar dan melihat Sarada di jalan. Dengan pakaian bebas! Boruto menyuruh supirnya menghentikan mobilnya dan ia langsung menghampiri Sarada.

Supirnya sudah menegur Boruto, karena Tuannya yaitu Ayahnya Boruto sudah menyuruh Boruto segera pulang. Namun, Boruto tak mendengarkannya!








Di Lampu Merah

"Eh Sarada, lu gak sekolah?"

Sarada kaget. "Oh My God! You're stalker! Sumpah ya, kalau gua sekolah, kalau gua gak sekolah, kalau gua mati sekalipun gak ada urusannya ama lu! Lu harus belajar untuk gak deketin gua, okay!"

Boruto mengeryitkan dahinya dan Sarada berlalu pergi meninggalkannya.

Boruto memutuskan akan mengikuti Sarada kemanapun ia pergi. Dia menyuruh supirnya untuk pulang duluan.

Sebenarnya mau kemana Sarada saat ini?
Bagaimana reaksi kedua orangtua Boruto karena tidak pulang tepat waktu?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

652 words 💕

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang