Chapter 5

557 71 4
                                    

Setelah mendengar hukuman dari Pak Shino, Sarada langsung diberi sebuah ember cat merah beserta kuasnya.

Sarada tak kunjung mengerjakannya, lantas hanya melihat dinding sekolahnya sembari mengeluh. Sedangkan Boruto, duduk di belakang tersenyum sambil membaca buku dan mengawasi Sarada melaksanakan hukumannya.

Sarada yang menengok ke Boruto, Boruto membalasnya dengan senyum kepadanya. Berbalik badan lagi, dia mengoceh pelan yang tidak bisa didengar Boruto.

"Harus ya gua ngecat tembok kayak gini? Oh my god! Mending kalau bisa bolos, ini mah pulang sekolah! Sekolah buat jadi kuli kali ya!"

Sarada langsung membuang ember cat itu, mengambil tasnya dan melemparkan kuas di atas buku Boruto. Boruto yang kaget karena Sarada malah kabur dari hukumannya, langsung mengejar Sarada.

"Eh Sarada!"

Sarada berjalan menuju depan gerbang dengan memakai Headphone-nya sambil menyingkirkan murid-murid yang menghalangi jalannya. Dia berkata-kata kasar padahal murid-murid tersebut hanya diam saja menatap dia.

Boruto diam-diam mengawasi kemana Sarada akan pergi. Merasa diikuti, Sarada menengok ke belakang tapi tak menemukan siapapun. Boruto buru-buru bersembunyi di balik daun-daun yang cukup besar. Sarada berbalik lagi. Mungkin itu halusinasi dia saja!







Di Toko CD

Sarada sedang menikmati musik melalui Headphone-nya sambil melihat CD yang ada di toko tersebut. Ada CD lagu favoritnya, dia mengambilnya. Tapi Sarada berulah lagi, ia langsung memasukkan CD itu ke tasnya. Ada pegawai yang melihatnya, dia langsung menegor Sarada.

"Mba, mba, mba maaf CDnya gak bisa dibawa kalau belum dibayar. Itu kasirnya disana, silahkan."

"CD ini maksud lu?"

"Iya CD itu."

"Gua gak mau bayar." tolak Sarada.

"Gak bisa gitu dong mba, ini punya disini. Kamu harus bayar!"

"Gak lepasin aja!"

"Gak bisa mba!"

"Enggak, lepasin!"

Sarada dan pegawai itu saling berebutan CD itu. Boruto yang sempat menyusulnya, menengok ke toko & melihat kelakuan Sarada. Dia langsung masuk ke dalam dan menolong Sarada.

"Eh eh Sarada kenapa sih Sar? Mba, ada apaan mba?"

"Ini mba-nya belum bayar CDnya!"

"Aduh maaf ya mba ya, pacar saya tuh emang orangnya suka gitu."

Sarada yang merasa terganggu dengan perkataan Boruto langsung kesal dan cabut dari toko CD itu.

"Tuh, itu tandanya dia ngambek. Duh, yaudah biar saya aja yang bayar." ucap Boruto sambil menyerahkan sejumlah uang.

Boruto langsung mengejar Sarada lagi dan mau menyerahkan bungkusan berisi CD yang Sarada mau. Sarada langsung menepis tangan Boruto yang memberhentikan dirinya.

"Eh eh buru-buru amat sih lu! Nih ini buat lu."

Sarada menolak dan melipat lengannya ke depan.

"Eh Sarada, seharusnya lu itu bilang makasih sama gua. Dan gua bakal bilang sama-sama ama lu. Bukan bukan kayak gini lu gak mau dengerin gua-"

Sarada langsung memotong pembicaraan Boruto.

"Lu tau apa yang gua paling benci? Gua paling benci orang yang ikut campur masalah gua. Lu tuh bukan pahlawan, asal lu tau aja. Lu bisa gak dari sekarang jaga diri lu sendiri, okay?"

Boruto bingung lalu pergi meninggalkan Sarada yang masih mengoceh.

"Woi gua ngomong ama lu, lu gak denger gua?" Sarada langsung tengok ke belakang dan mendapati Boruto sudah tidak ada. Dia bingung dan langsung pulang naik taksi.

Ah sudahlah, yang penting saat ini cowok itu sudah meninggalkan dia sendirian!

Apakah Boruto akan menuruti kemauan Sarada? Atau justru dia pantang menyerah untuk menjadi teman Sarada?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Ternyata banyak yang lebih antusias di cerita ini ya dibanding book 1-ku "PETUALANGAN SARADA" 😏

525 words 💕

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang