Chapter 15

484 72 5
                                    

Sarada kembali ke belakang sekolah sambil mengecat dinding sekolah bersama Boruto yang menemaninya & membantu mengecat juga. Di saat kegiatan mengecat itu, ia sembari curhat lagi dengan Boruto.

"Lu tau, gua tuh ngerasa kayak manusia paling goblok sedunia tau gak! Dan lu tau kenapa? Karena simple, karena gua beda gitu aja. Karena penampilan gua beda, karena rambut gua kayak gini dan merah! So what? Kan cuman dikit! Mereka ninggalin gua gitu aja, kan norak!" omel Sarada namun raut wajahnya murung seketika saat teringat masa lalu para sahabatnya meninggalkan dirinya saat orangtua Sarada dinyatakan cerai.

Boruto yang mendengar curhat Sarada berusaha mengerti apa yang dikeluhkan cewek itu.

"Gua, gua tuh capek Boru! Gua capek diremehin! Gua pengen satu dunia itu tau kalau disini ada orang yang namanya Uchiha Sarada yang gak mau diremehin lagi!"

"Yaudah tenang aja, lu tuh pasti bisa!" ucap Boruto menyemangati.

"Bukan gua, KITA. Gua gak bisa sendirian."

Tiba-tiba, Sarada punya ide untuk dirinya dan Boruto...

"Gini deh, besok umm, besok kita ketemuan di Cafe. Terus lu tulis semua ide-ide lu untuk misi rahasia kita. Nanti gua ngelakuin yang sama. Oke? Besok kita comparing, okay? Bisa gak?"

"Yaudah oke. Tapi lu serius gak, entar lu bercanda lagi."

"Gua serius! Listen, lu tuh satu-satunya temen yang gua punya. Dan gua satu-satunya temen lu. Jadi kita harus kerjasama. Oke? Oke gak?"

"Iya! Ngecat sana! Galak bener!"

"Besok ya?" tanya Sarada memastikan.

"Enggak ah! Gak mau gua!" ledek Boruto.

"Boruto!" ucap Sarada namun sekarang dengan nada lembutnya.

Sarada tiba-tiba terpikirkan suatu pertanyaan ke Boruto yang membuatnya penasaran...

"Bor, kenapa lu mau berteman sama gua?"

"Alasan yang sama lu pengen berteman ama gua! Karena gak ada yang mau berteman dengan orang penyakitan!"

"Dan gak ada yang mau berteman dengan anak berandalan!"

Mereka berdua saling tersenyum. Untuk pertama kalinya dalam setahun ini, Sarada merasa gembira karena kehadiran Boruto.














Siang Hari Di Cafe

Boruto & Sarada saling bertemu. Sarada sudah memesan kue 3 buah. 2 buah kue strawberry dan roti coklat. Juga 1 minuman.

Lalu mereka saling menukar kertas masing-masing tentang misi rahasia mereka. Mereka membukanya dan melihat misi Boruto kepada Sarada begitupun sebaliknya.

Boruto's Secret Mission :

1. Belajar Bareng Tiap Hari Selama 2 Jam. Supaya Lulus Dengan Nilai Sempurna & Jadi Lulusan Yang Terbaik.

2. Tampil Di Pensi.

3. Bikin Sesuatu di Acara Kelulusan.

4. Mengabadikan Sebuah Momen.

Sedangkan punya Sarada untuk Boruto,

Sarada's Secret Mission :

Melakukan Segala Cara Biar Bisa Eksis!!

Saling memandangi kertas masing-masing, Sarada langsung tertawa.

"Ahahaha lu gak bener nih ahhhh!"

"Hah...yaudah lah gak usah ngoceh-ngoceh. Sekarang tuh belajar ya belajar!"

"Makan dulu biar ada energi." kata Sarada sambil mengambil kue stroberi yang sudah tersaji di meja. Tapi Boruto langsung merebutnya.

"Belajar dulu!"

"Loh biar otaknya jalan gitu, ikhh! Pelajarannya ini lagi hari ini." protes Sarada lihat buku Matematika.

"Emang kenapa?"

"Yang mana?"

Sarada & Boruto saling tertawa merebut kue yang di meja. Semakin akrab seiring berjalannya waktu, tanpa ada raut kesal dari wajah Sarada seperti dulu. Ia tersenyum bahagia karena Boruto ada di sampingnya.

Seketika, Sarada mengingat sakit yang diderita Boruto, Sarada berharap Boruto bisa tertawa bersamanya setiap hari.















Esok Pagi Di Kelas

Sarada masuk ke kelas, namun menemukan Boruto yang sedang duduk termenung sedih di kelasnya.

"Eh, lu kenapa? Ada yang gak beres?"

Bukannya jawab pertanyaan Sarada, Boruto tetap diam.

"Pagi tadi gua bertengkar sama Papa!" kata Boruto mulai bicara.

"Kenapa?"

"Papa bilang hari ini gua harus ngejalanin pemeriksaan lagi sepulang sekolah. Gua bilang ke Papa gua memutuskan untuk gak ngelakuin itu lagi!"

"Bukannya lu pengen sembuh, Bor?"

"Hal ini udah berlangsung seumur hidup gua, Sar! Tapi gak pernah ada kemajuan sama sekali!"

"Jadi lu memutuskan untuk menyerah gitu aja?"

"Gua lelah, Sarada!" ucap Boruto dengan raut sedihnya.

Baru kali ini, Sarada melihat wajah Boruto yang sedih.

"Boruto...gua gaktau apa yang lu rasain saat ini. Tapi apa lu gak punya keinginan buat sembuh?" tanya Sarada lembut.

"Tentu aja pengen! Gua cuman berharap gua gak perlu melalui pemeriksaan yang gak ada habis-habisnya!" ucap Boruto.

"Jadi lu gak mau ke rumah sakit?"

Boruto hanya menggeleng.

"Sayang banget, padahal tadinya gua pengen nemenin lu!" Sarada langsung melirikkan matanya ke Boruto.

Seketika Boruto tersenyum mengangguk karena Sarada mau menemaninya ke Rumah Sakit.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

698 words ❤

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang