Chapter 18

532 74 14
                                    

Keesokan harinya...

Malam Pentas Seni 2020 sudah dimulai. Sarada tak menyangka akan betah di sekolah barunya ini. Biasanya dia tak bertahan kurang dari 2 minggu, langsung dikeluarkan dari sekolahnya. Namun kegigihan Pak Shino yang ingin mengubah Sarada menjadi lebih baik, Sarada bisa bertahan di sekolah barunya ini sampai 2 minggu.

Dan juga dia sekarang akan tampil di drama! Sarada masih menganggap acara ini konyol. Apalagi sekarang saat dia berdandan memakai pakaian daerah tradisional Jawa lengkap dengan sanggulnya! Yah, kali ini dia akan memainkan drama "Legenda Candi Prambanan" dengan peran utama si 'Roro Jonggrang'.

"Hai, lu cantik!" kata suara di belakangnya. Sarada menengok ke belakang dan ternyata itu Boruto yang mengucapkannya.

"Haha enggak apaan sih!" elak Sarada namun merona malu.

"Kepala gua ya ampun, ini tuh nyut-nyut gitu loh! Terus ini rok gitu liat deh, Ya Allah ini gua gak bisa jalan!" ucap Sarada yang gasrak gusruk karena tak biasa memakai baju daerah.

"Ihhh...udah udah eh Sarada, udah lu tenang ah! Lu tuh seharusnya bersyukur kali dapat pemeran utama! Yaudah sekarang gua ke depan, gua mau nontonin lu, oke! Semangat!" ucap Boruto pamit ke depan.

"Pemeran utama? Hihi ya juga sih!" tawa Sarada pelan.








Di Ruang Aula

Acara dimulai dengan pembacaan pidato oleh Kepala Sekolah. Lalu diikuti Lagu Mars Sekolah yang dinyanyikan oleh Paduan Suara. Lalu penampilan pertama nyanyian dari salah satu murid berjudul "Aku Jatuh Cinta". Yang kedua penampilan Modern Dance dari murid kelas 2.

Setelah itu, Boruto berada di urutan ketiga dengan menampilkan permainan Piano-nya yang piawai! Dia memainkan lagu "Moonlight Sonata" yang syahdu membuat penonton hening. Sarada menonton di depan sambil tersenyum bangga, sebelum dirinya tampil pada acara puncak terakhir.

Tiba-tiba, Boruto berhenti memainkan piano dan tangannya meraih dada sambil bernafas terengah-engah! Sarada yang menonton di depan langsung naik ke panggung dan memegang bahu Boruto. Para guru juga ikut menyusul! Murid lain juga panik dan bergumam kenapa dengan anak jenius itu!

"Boruto!!!! Kamu kenapa?" teriak panik Sarada.

"Kita harus membawanya ke Rumah Sakit sekarang!" kata Guru Kesehatan yang memeriksa denyut jantung Boruto.

"Saya ikut!" teriak Sarada.

"Jangan. Lu harus tinggal dan selesaikan peran lu!" ucap Boruto lemah.

"Tapi Boruto..."

"Enggak!" jawab Boruto.

Sesuatu pada tatapan mata Boruto membuat Sarada tidak berlari untuk menemaninya ketika para guru menggotong dan membawa Boruto keluar dari Aula. Boruto meminta Sarada untuk menyelesaikan perannya.

'Boruto, aku akan mengikuti keinginan kamu!' batin Sarada.

Sarada menunggu di belakang panggung sambil jalan mondar-mandir. Sungguh, pikirannya tidak fokus hari ini karena memikirkan keadaan Boruto bagaimana! Dia hanya berharap ini semua segera selesai!

"Sarada...sekarang giliranmu!" kata panitia acara.

Lalu, Sarada berjalan ke panggung dan berharap dirinya bisa cepat selesaikan ini dengan baik!

Setelah menyelesaikan perannya, dia bergegas ke kamar mandi untuk ganti baju. Dia berlari ke depan sekolah & menghentikan Taksi menuju Rumah Sakit dimana Boruto dibawa!










Di Rumah Sakit

Untungnya, RS itu tak jauh dari sekolahnya. Setelah tiba di RS, dia menanyai petugas RS dimana Boruto dirawat. Sarada langsung berlari menuju kamar Boruto.

Dibukanya pintu perlahan, tapi Sarada panik seketika. Tidak ada seorang pun yang terbaring di ranjang. Apakah Boruto di ruang operasi atau...

Untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir ini, Sarada sangat ketakutan setengah mati.

"Boruto..." seru Sarada hampir menangis.

Tiba-tiba, seseorang menepuk pundak Sarada dari belakang. Dan ternyata saat Sarada tengok, Boruto ada di belakangnya.

"Dramanya udah selesai?" tanya Boruto.

"Syukurlah kamu gakpapa! Aku kira kamu..." ucap Sarada sambil memeluk erat Boruto tanpa menyelesaikan kalimat akhirnya.

Dia hanya tak mau hal yang dia pikirkan itu terjadi nanti!

"Gua gakpapa cuman kelelahan aja!" ucap Boruto menenangkan Sarada. Sarada membantu Boruto berbaring lagi di tempat tidur RS.

"Kamu benar-benar buat aku khawatir, tau gak!" ucap Sarada tanpa sadar dia saat ini tak pakai panggilan 'gua elu' lagi namun 'aku kamu'.

"Saking khawatirnya, sampe panggilannya 'aku-kamu' nih sekarang ya?" kata Boruto sambil tersenyum ke Sarada.

"Jangan ngeledek! Aku beneran khawatir kalau kamu kenapa-napa!" kesal Sarada tanpa sadar ada setitik air mata di sudut matanya nyaris menetes ke pipinya.

"Aku benar-benar berharap aku bisa menyaksikan akting perdanamu!" ucap Boruto menyesal.

"Kamu gak kehilangan banyak kok! Mumpung kamu udah disini gimana kalau aku memainkan adegan dramaku tadi? Tapi janji jangan protes!" tawa Sarada.

"Aku janji!" senyum Boruto.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Gimana, masih kurang baper ya? Karena author campurkan adegan yg di Film+Novel 😁 Belum total banget kok ini!

698 words ❤🥺

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang