Chapter 10

570 61 1
                                    

Sakura tak bisa tenang & menangis, dia bahkan susah untuk kembali tidur walaupun matanya mengantuk. Sudah pukul 9 malam, putrinya masih belum pulang. Kemana anak itu? Sebegitukah marahnya Sarada kepadanya hingga setega ini tak memberikan kabar kepada Mamanya sendiri?

Yang ditunggu akhirnya datang, Sarada baru saja pulang dan langsung diocehin satpamnya.

"Aduh mba! Dicariin sama Ibu! Ibu gak bisa tidur dari malem nungguin mba!" oceh satpamnya sambil membuka gerbang.

"Bacot lu ya!" ketus Sarada. Satpamnya hanya menggelengkan kepalanya.

Bibi Karin yang menunggu di depan pintu melihat Sarada pulang dan langsung melapor kepada Sakura.

"Mba Sarada pulang! Bu, bu! Bu, itu non Sarada udah pulang bu!"

Sakura kaget & langsung menghampiri putrinya.

"Sarada, Sarada! Sar, kamu kemana aja sar? Kamu gakpapa? Mama telpon kamu gak ngangkat, Mama cek sekolah kamu gak ada! Kamu pergi kemana nak?" tanya Sakura baik-baik.

"Lebay banget sih!" ucap risih Sarada.

"Sarada, Mama nih khawatir sekali kamu tuh kenapa-napa!"

"I'm fine!"

"Sar, kamu cerita dong sama Mama semalem kamu tuh kemana? Kamu sama siapa Sar? Kamu tidur dimana, duh! Kamu kok gak bilang sih sama Mama gak pulang!" kesal Sakura.

"You know what? Ma, aku tuh capek, okey! Aku mau tidur." sahut malas Sarada karena lelah.

"Sarada, sarada!"

"Tadi Mama bilang Mama pengen tau aku darimana. Tadi Mama juga bilang, apa ya tadi Mama bilang? Ah, Mama bilang aku seenaknya pergi dari rumah. Hemm...Mama juga sama aja! Mama juga seenaknya nyimpen dari aku tentang Undangan Perkawinan Papa! Don't you think! Aku berhak tau ma! Hah? Why do you keep the secret from me! Kenapa aku gaktau apa-apa, hah? Bahkan, Sarada pun gaktau dia akan tunangan! Why don't you tell me? Kenapa Mama gak bilang apa-apa ke Sarada?" emosi Sarada sambil menggoyangkan bahu Mamanya.

"Sar, sarada, sebentar dong. Mama mau bilang tapi di saat yang tepat menurut Mama. Papa kamu juga minta tolong untuk ini dirahasiain!"

"BASI! Sumpah basi! You know what? No! Just forget! Just forget it! Just forget it!" teriak Sarada sambil menarik rambutnya untuk menenangkan dirinya.

"One more thing! Heh, aku lupa ini punya Mama kan?" tunjuk Sarada mengeluarkan Kartu Kredit Sakura.

"Nih, aku balikin! Kemarin aku senang-senang pake kartu ini! Semoga tagihannya bisa dibayar yah Ma, ya!"  Sarada menyerahkan kartunya ke tangan Sakura & beranjak pergi ke kamarnya.

"Sarada! Tunggu! Buka pintunya! Mama belum selesai bicara!" ucap Sakura sambil menggedor pintu Sarada yang sudah terkunci.

"Tapi aku udah selesai bicara!" balas Sarada.

Ia melihat foto keluarganya di depan meja kamarnya. Dibantingnya foto tersebut ke arah pintu sampai pecah berantakan. "Pergi! Jangan ganggu aku lagi!" teriak Sarada.

Seketika itu juga suara gedoran pintu berhenti. Sarada naik ke tempat tidur & tertidur tak berapa lama kemudian.







Flashback On (Sebelum Sarada kabur)

Sakura menerima sebuah paket di pagi hari. Dilihatnya ternyata bingkisan dari mantan suaminya & sebuah Undangan Pertunangan di bawahnya. Ternyata, mantan suaminya sudah menemukan pasangan hidup baru! Begitu cepat Sasuke melupakannya & menemukan pendamping lain!

Namun, Sakura tak boleh egois. Perceraian adalah keputusan mereka bersama!

Tak berapa lama kemudian, Sakura hendak berangkat menuju kantornya, ia tiba-tiba menerima telepon dari Sasuke. Ia pun mengangkatnya.

"Halo!"

"Ini aku! Bagaimana keadaanmu, Sakura?"

Sakura mendesah, dia belum siap menerima telepon mantan suaminya saat ini.

"Seperti biasa! Anak kita masih tidak bisa menerima perceraian kita!" keluh Sakura.

"Aku akan mencoba bicara padanya, Sakura!" desah Sasuke.

"Sebaiknya begitu! Ia tidak mau berbicara denganku sama sekali!"

"Aku akan coba, Saku. Oh iya, aku sudah mengirimkan undangan pertunanganku beberapa minggu lagi!" kata mantan suaminya.

"Aku belum sempat mengucapkan selamat padamu! Aku harap kau berbahagia dengan calon istri barumu!" ucap Sakura.

"Terimakasih! Semoga kau cepat menemukan kebahagiaanmu!" kata Sasuke.

"Lebih baik kau tidak membicarakan pertunangan ini pada Sarada! Dia sedang benar-benar sangat marah saat ini. Aku rasa sebaiknya kita menunggu sampai dia tenang dulu baru memberitahunya." kata Sakura.

"Setuju! Aku akan menelponnya sekarang. Selamat pagi, Sakura!"

"Selamat pagi!" tutup Sakura.

Ya, sesuai kesepakatan bersama biarkan Sarada berdamai dulu dengan Sakura lalu membicarakan pasangan baru Sasuke pada anaknya!

Flashback Off

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

657 words

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang