Chapter 20

479 55 14
                                    

Sarada yang malu dengan sikap 'cengeng' tadi di depan Boruto dan Mamanya, sekarang dirinya tertunduk malu dan murung. Dia pikir Mamanya akan meninggalkan Sarada selamanya saat tau Mamanya masuk Rumah Sakit.

Ternyata, Sakura dirawat karena kelelahan bekerja dan stress. Dan mungkin Sarada pikir ini juga kesalahannya karena ia membuat Mamanya seperti ini.

Tak lama, Boruto membawakan secangkir kopi susu hangat dari mesin minuman yang berada dekat meja resepsionis dan memberikannya kepada Sarada yang duduk termenung.

"Aduh Sarada, udah dong! Heh, masih aja murung! Nih minum ya, biar agak tenang!"

"Huffttt...I feel so stupid, men!" ringis Sarada.

"Yaudah sih santai aja! Semua orang tuh pernah berbuat kayak gitu." ucap Boruto.

"Kok lu gak ngasih tau gua sih? Lu kan bisa ngomong! Kalo gak kode kek, apa kek!" kesal Sarada.

"Kode..kode..kode..kode..kode! Ya gimana gua mau ngasih tau ke lu, lu nangisnya aja kayak anak bayi. Gak berhenti-henti!" ledek Boruto.

"Bukan nangis! Lu tuh gak ngerti orang, uh, gua tuh malu tau!" kata Sarada sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Oh jadi lu malunya kayak gini ya? Tuh, tuh kan makin gede lubang hidung!" goda Boruto.

"Boruto....!" tawa Sarada karena ledekan Boruto.

"Yaudah minum dulu, abisin!"

"Ntar dulu panas!" ucap Sarada sambil meniup kopi dari Boruto.

"Eh Sarada, apa yang lu lakuin itu tuh tulus. Itu yang benar-benar ada dari hati lu."

"Hmm...what?" heran Sarada mengangkat alisnya sebelah.

"Ya maksud gua ya, lu tuh gak mau kehilangan Nyokap lu. Karena lu itu belum siap kehilangan dia. Karena lu ngerasa kalo lu itu belum jadi anak yang baik buat Nyokap lu! Iya kan?"

"Sok tau." gumam pelan Sarada. Terdiam beberapa saat...

"Oke fine! Iya, iya fine! Gua bukan anak baik. Tapi Nyokap gua juga bukan Nyokap yang baik, asal lu tau aja!"

"Ya, ya, oke fine! Tapi gak ada salahnya juga kan lu belajar bareng sama Nyokap lu?"

"Hmm...what?" tanya Sarada mengeryit.

"Maksud gua tuh belajarnya lu itu belajar jadi anak yang baik. Nyokap lu itu belajar jadi nyokap yang baik. Gampang kan?"

Sarada kembali terdiam mendengar nasihat Boruto. Menurutnya ada benarnya saran dari Boruto barusan. Mungkin sudah saat ia harus perbaiki hubungannya dengan sang Mama.

Sementara Boruto terus celingak celinguk melihat jam di tangannya dan ternyata sudah menunjukkan pukul 12 malam. Lalu dia mengeluarkan sebuah kotak kado kecil dari sakunya.

"Oh iya, jam berapa ini ya?"

"Waduh! Mba-nya gak ngasih tau lagi. Gakpapa deh!"

"Hmm? Lu ngomong apaan sih?"

Boruto meraih tangan Sarada dan memberikan kotak itu padanya.

"Nih, Selamat Ulang Tahun!" ucap Boruto.

Sarada terkejut dengan hadiah Boruto. Sebuah kotak kecil berwarna pink hitam dan pitanya bertuliskan "Sweet Heart".

Sarada langsung menengok jam tangannya dan tertawa. Namun dia terdiam sejenak dan heran...

"Kok lu tau?" tanya Sarada.

"Hah pake nanya kayak gitu lagi! Semua tentang lu tuh gua tau kali! Semuanya!"

Sarada tersenyum dan penasaran isi dari kado Boruto. Dia buka, yaitu sebuah Kalung perak berbentuk ♡.

"Thanks!" ucap malu-malu Sarada sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Thanks!" ucap malu-malu Sarada sambil tersenyum. Boruto membalas dengan anggukan juga senyumnya jangan lupa.

'Finally, hari ini aku 17 tahun! Terimakasih Tuhan sudah berikan Boruto di sampingku sebagai sahabat terbaikku!' ucap batin Sarada.

"Yaudah Boru, ini udah malem juga. Gua anter lu balik ke kamar ya. Lu harus istirahat lagi!" seru Sarada sambil mendorong kursi roda Boruto.

"Hmm...iya iya!" cemberut Boruto.

"Loh kenapa cemberut gitu? Lagian kan besok lu pulang bukan? Sekarang muka lu masih pucat, nanti lu gak pulang-pulang kalau gak mau istirahat!" omel Sarada.

"Iya iya oke! Yaudah salam buat Nyokap lu ya. Semoga cepat sembuh!" ucap Boruto tersenyum kembali.

"Thanks lagi!" balas Sarada tersenyum.















Di Kamar Rawat Sakura

Setelah memastikan Boruto sudah tertidur, Sarada kembali ke kamar rawat Mamanya.

"Happy Birthday cantik!" kata Sakura.

Sarada tertawa kecil senang karena ucapan dari Mamanya. Sakura meraih laci di samping ranjangnya, membukanya dan mengambil sebuah kotak berwarna biru donker kado untuk Sarada.

"Happy Birthday!" ucap Sakura menyerahkan kotak itu.

Sarada membukanya dan mendapatkan sebuah cincin dengan batu perak. Sangat cantik menurutnya!

"Oh my gosh, Mom!" ucap Sarada kagum dengan cincin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh my gosh, Mom!" ucap Sarada kagum dengan cincin itu.

"Suka?"

"Cantik banget! Yes, thank you!"

Lalu Sakura mulai menitikkan air matanya dan dimulailah perbincangan 'intim' antara Ibu & Anak.

"Di umur baru kamu, kasih Mama kesempatan ya Sar. Buat jadi Mama yang lebih baik. Biar Mama bisa menebus kesalahan-kesalahan Mama kemarin. Mama terlalu sibuk jadi gak ngurus kamu. Maaf ya!" ucap Sakura menangis.

"Kita belajar bareng-bareng ya Ma, yah!" ucap lembut Sarada. Sakura mengangguk.

"Yaudah Mama gak usah nangis dong. Nanti aku ikutan nangis!" ucap Sarada sambil mengusap air mata Sakura.

"I Love You, Sar!" ucap Sakura.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Gimana gimana gimana? Yeayy...hubungan Sakura & Sarada sudah mulai membaik! 🥰🥰

Maaf ya agak panjang, untuk memuaskan kalian yg selama hampir 3 minggu author tidak update 😁

758 words ❤

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang