Chapter 7

547 65 5
                                        

Sarada langsung cabut ke Klub Malam, bersenang-senang dengan Kartu Kredit Mamanya. Dia bergoyang selama 1 jam diiringi musik DJ yang ramai. Ada beberapa remaja cewek berpakaian seksi & juga beberapa remaja cowok yang merokok maupun sekedar minum alkohol.

Sementara, Sakura sudah berada di rumah dan mengkhawatirkan putrinya yang belum pulang. Pembantunya bilang Sarada langsung pergi begitu mendengar dapat bingkisan dari Papanya.

Alhasil, Sakura langsung lari ke kamarnya dan kaget bahwa Sarada mengetahuinya duluan sebelum dia cerita kepadanya. Yah, sebuah surat pertunangan yang diadakan Sasuke membuat Sarada kabur.

Sakura sengaja merahasiakan ini dahulu, karena hubungannya dengan putrinya juga masih belum baik. Dan nampaknya, Sarada masih belum bisa menerima perceraian kedua orangtuanya. Sakura ingin memberitahunya ketika waktunya tepat.

Sakura mencoba menelpon Sarada, tepatnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dan dia anak perempuan satu-satunya, tentu saja tidak ada orangtua yang tidak gelisah saat putrinya sendirian di luar malam-malam & belum pulang.

Sarada langsung melihat HP-nya dan melihat nama "Mom" tercantum di layarnya. Dia sengaja mengangkatnya namun dia tak jawab. Dia ingin menunjukkan pada Sakura dia berada dimana saat ini.

"Sarada? Sar?"

Mamanya memanggil namanya tapi terganggu oleh suara musik. Sakura tau Sarada berada dimana ketika mendengar suara musik DJ itu. Raut wajahnya berubah sedih, putrinya tidak menjawab malah sengaja menunjukkan dia saat ini di Klub Malam.

"Sar, dimana sar? SARADA? SAR?" teriak Sakura karena berisiknya musik itu lalu menutup teleponnya.








Di Klub Malam

Sarada lalu menuju bar minum dan memesan Vodka. Dia coba minuman itu tapi dia terbatuk. Ya, dia biasa minum Susu Coklat lalu mencoba minum Alkohol. Tentu saja dia belum terbiasa. Lalu, dia diledek oleh Bartender Bar itu.

"Kalau biasa minum susu coklat, gak usah sok-sok'an minum alkohol, mba." ledek Bartender itu.

"Nyolot lu yah! Eh, gua tuh-gua udah pernah pesen semua minuman disini! Keluarin yang lain!" ucap Sarada yang sudah setengah sadar karena mabok.

Tak lama, ada seorang pria lebih tua darinya mendekati Sarada.

"Halo sayang. Sendirian ya?" goda pria tersebut sambil senyum jahat.

"Goyanganmu boleh juga tadi!"

Sarada tatap tak senang namun dia tak peduli dengan pria ini.

"Turun yuk! Ayuklah!" ajak lagì pria itu.

Sarada lanjut meminum alkoholnya dan ingin pergi dari meja bar itu karena tak nyaman. Tapi, bartender itu menegur Sarada.

"Eh mba. Bayar dulu mba! Mau kemana?"

"Iya, gua ke toilet dulu!"

Namun jalannya terhenti, karena pria di sampingnya itu menahan tangannya.

"Eh lepasin gak!"

"Kita nikmatin malam ini, oke?"

"Eh, gua tuh bukan cewek murahan yang lu bisa pegang seenaknya, oke!"

Sarada sudah berusaha melepasnya namun cengkraman pria itu cukup kuat. Mau tidak mau, harus dengan kekerasan!

Dia membalikkan tangan pria itu dan langsung meninju hidungnya. Pria itu kesakitan, sementara Sarada pergi meninggalkan Klub itu.

Dia berjalan di tepi jalan dengan gaya orang 'drunk' dan menendang sampah kaleng ke jalan raya. Lalu, bertingkah aneh dengan menyapa orang sambil meledek. Tujuan dia saat ini bukan ingin pulang ke rumah.











Di Kamar Hotel

Sarada menghadap kaca di samping tempat tidur & langsung merebahkan diri dengan raut sedih. Dia bangkit lagi menuju telepon hotel dan memesan makanan sebanyak-banyaknya. Untuk melupakan sejenak rasa frustasinya.

Spaghetti, Kentang Goreng, Steak Ayam, Burger, Cola, dan beberapa makanan mahal lainnya sudah tersaji di dalam kamarnya. Ia makan semua itu sambil menonton film komedi yang sedang diputar di TV. Dia tertawa dan tidak peduli berapa banyak kalori yang masuk ke tubuhnya.

Ice Cream yang lezat dia lahap seketika. Saking lelahnya, dia langsung tertidur di atas piring kentang dengan posisi duduk.

Ya setidaknya 1 malam ini, dia ingin di luar dulu! Toh, dia membayar semuanya pakai Kartu Kredit! Jadi biar Mamanya yang menanggung semua tagihannya!

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

597 words 💕

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang