Chapter 9

527 65 12
                                    

Ternyata Sarada menuju tempat Billiard. Ya, ia ingin bersenang-senang dulu disini sebelum pulang ke rumah. Dia ambil stick Billiard & langsung ke meja Billiard untuk bermain. Baru saja ingin membidik bola, tiba-tiba Boruto berada di depan meja tempat Sarada main.

Boruto menangkap bola bidikan Sarada, sementara Sarada langsung menatap sinis Boruto. Kenapa cowok itu mengikutinya kemana-mana?!

"Hahhh...harus ya lu kesini?" tanya Boruto.

"Harus ya lu ikutin gua?" balik tanya Sarada.

"Eh Sarada, seharusnya lu tuh ke sekolah bukan ke tempat kayak gini!"

"Gila ya lu ya dari kemarin ribet banget! Keluarga bukan, temen bukan, ribetnya ½ mati!" protes Sarada.

Boruto langsung menghampiri & berdiri samping Sarada.

"Waduh...amnesia ya kayaknya! Gua kan sahabat lu! Temen lu!"

"Hahah...di mimpi lu kali!" tawa Sarada.

"Ngaco lu ya! Ngaco banget!" ucap Boruto lalu pergi mengambil stick Billiard.

"Udah lah gini aja, sekarang kita tanding!" tantang Boruto.

"Heheh...Lu? Billiard? Kayak bisa aja!" tawa remeh Sarada.

"Iya...kalau misalnya gua menang, lu harus jadi sahabat gua! Tapi kalau gua kalah, lu yang menang, gua gak bakal gangguin lu!"

Sarada diam lalu bertanya dengan bahasa isyarat kepada orang yang menjaga meja itu.

"Udah lawan aja!" kata orang itu. Sarada akhirnya mengangguk setuju & menepi ke kanan sambil mengawasi Boruto.

Boruto lalu memulai permainannya. Setiap meja di Billiard diisi dengan 15 buah bola di dalam segitiganya. 1 bola putih & 14 bola warna warni lainnya.

Sarada awalnya menatap remeh Boruto karena dia tidak yakin dengan cowok cupu berkacamata ini bisa bermain. Dia berkata "Lucky Shot" dengan percaya diri saat baru 3 bola yang masuk ke lubang. Namun ternyata, terus satu per satu bola bidikan itu masuk ke dalam lubang tanpa henti. Sarada mulai gelisah, dia pasti akan kalah lalu menjadi sahabat cowok ini!

Ternyata benar dugaan Sarada, bahkan ia malah belum bermain sama sekali karena sudah dikalahkan duluan oleh Boruto. Nyatanya, Boruto memang jago dalam Billiard! Permainan selesai & Sarada merutuki dirinya karena terlalu meremehkan Boruto.

"Hehh...gimana? Kalah kan?" Boruto menyeringai.

Boruto lalu menunjuk jari kelingkingnya kepada Sarada untuk bertautan tanda mereka sudah berteman. Namun, Sarada menolak menautkan kelingkingnya & langsung mengambil sejumlah kantong belanjaannya yang banyak menuju ke arah Boruto.

"Emang suka gitu mas biasa!" ucap Boruto ledek Sarada yang dia kira ngambek.

"Lu temen gua kan?"

"Iya! Temen lu-"

Sarada langsung memberikan semua plastik belanjaannya pada Boruto agar ia membawakannya. Bagi Sarada, teman itu adalah orang yang bisa ia suruh! Boruto kaget tapi ya sudah terlanjur! Setidaknya sekarang ia bisa berteman dengan Sarada walaupun cewek itu masih belum mau menerima, karena ia menuruti sesuai dengan kesepakatan hasil taruhan saja!








Di Rumah Boruto

Naruto sedang duduk sambil membaca koran, sesekali menengok waktu di jam tangannya. Sudah pukul 3 sore, tapi putranya itu belum pulang. Padahal ia tak boleh capek! Malah supirnya itu tadi tidak bawa pulang Boruto, hanya dia sendiri yang sampai.

Sementara istrinya, Hinata sedang mengambil air minum sambil berpikir dimana putranya juga saat ini.

Tak lama ternyata, Boruto pulang dan melihat mobil jemputan dia sudah sampai di rumahnya. Lalu dia masuk ke dalam, Naruto & Hinata langsung menghampirinya.

"Boruto, kamu darimana, hah? Kamu kan bilang mau pulang siang. Sekarang udah sore. Mama itu mau ngajak kamu pergi." ucap Hinata.

"Ya, maaf Ma tadi tuh Boruto jalan sama teman Boruto jadi pulangnya agak sore, ma."

"Teman yang mana? Teman istimewa yang kamu ceritakan waktu itu?" tanya Naruto. Boruto mengangguk.

"Boru, lain kali kamu jangan ulangin lagi ya. Gara-gara kamu, Papa jadi marahin Pak Sai." ucap Naruto tersenyum sambil mengingatkan.

"Yaudah sekarang kamu ganti baju, ayo!" ucap Hinata.

Boruto mengangguk & langsung jalan ke kamarnya.

Akhirnya, Boruto & Sarada berteman! Lalu, apa yang mereka lakukan setelah sudah menjalin pertemanan? Dengan Sarada yang terpaksa, namun Boruto yang senang!

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

609 words

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang