Chapter 26

423 55 9
                                    

Boruto kembali ke rumahnya, disambut orangtuanya yang bahagia menantikan Putra satu-satunya mereka kembali dengan sehat. Setidaknya untuk hari ini. Entah kapan penyakit itu akan datang kembali menghancurkan tubuhnya perlahan-lahan lagi terutama menghancurkan hati kedua orangtuanya itu.

Sungguh, Boruto hanya ingin sembuh! Tak ingin melihat wajah kesedihan orangtuanya ketika melihat Boruto tak berdaya dengan tubuhnya yang kian melemah.

Tapi, lupakan kesedihan hari ini! Dia harus mengembalikan wajah ceria yang selalu disenangi semua orang di rumahnya. Termasuk Sarada yang sedang menemaninya hari ini pulang.

Namun, orangtua Boruto mengeryit dengan Jaket Merah bertuliskan "Are You Ready For School". Setahu mereka, tak pernah membelikan Boruto jaket dengan warna merah seperti perempuan dan tulisan seperti itu. Anaknya itu pasti akan menghindari pakaian semacam itu. Tapi ada apa dengannya hari ini?

Yang diperhatikan hanya menunduk malu sambil mengingat momen ketika di depan RS bersama Sarada.














Flashback On

Boruto memandangnya dengan tatapan tidak suka. Seorang pengunjung RS menatap Boruto sambil menahan tawa, pemuda itu semakin cemberut.

"Ayolah Boruto! Gak seburuk itu kok!" kata Sarada.

Namun, 5 detik kemudian Sarada tertawa terbahak-bahak. Mendengar tawa Sarada, Boruto semakin kesal.

"Anggep aja itu balasan atas sandal konyol yang kamu kasih waktu itu!"

"Tapi itu lain!" protes Boruto.

"Kamu langsung pulang naik mobil aku tanpa bertemu siapapun! Tapi sekarang semua orang bisa melihatku!" lanjut Boruto protes.

Ya, sewaktu habis Boruto merayakan ulang tahunnya, pemuda itu berniat mengantar Sarada pulang ke rumahnya.

"Aku tau. Itu yang membuat semakin menarik!" ledek Sarada.

Boruto hanya bisa mengumpat dalam hati atas kelakuan Sarada. Lima menit kemudian, mobil jemputan Boruto datang. Boruto buru-buru membuka pintu penumpang dan masuk ke dalam, sedangkan Sarada masih terkikik geli karena Boruto.

Flashback Off







Begitu Sarada yakin Boruto sudah sampai di rumahnya dengan selamat, dia langsung ingin berpamitan pulang.

"Om, tante. Sarada pulang dulu kalau gitu ya. Biar Boruto bisa istirahat." ucapnya sambil tersenyum.

"Sarada, thank you so much! Kamu udah jemput dan antar Boruto kesini. Kesini lagi ya kapan-kapan." kata Hinata.

"Iya sama-sama, tante. Boruto, istirahat yang banyak!" ucap Sarada senyum.

Sarada pamit kepada Naruto & Hinata dan keluar dari rumah Boruto. Sedangkan Boruto masih memandanginya sambil tersenyum sampai wujud Sarada menghilang dari hadapannya.

"Boruto, kamu makan dulu. Atau kamu mau langsung ganti baju sekarang?"

Boruto menyentuh jaket yang dikenakannya. Entah mengapa, dia merasa hangat dan nyaman juga merasa sayang untuk melepaskannya di saat Sarada tidak ada.

"Nanti aja, Ma. Aku mau makan dulu."
















Keesokan Pagi, Di Sekolah

Hari ini pembagian rapor. Pak Shino membagikan semua rapor para murid. Termasuk rapor Boruto & Sarada.

"Sekarang Bapak akan bagiin rapor kalian sesuai urutan nama kalian. Bagi yang namanya dipanggil silahkan maju ke depan."

Satu per satu nama anak dipanggil sampai akhirnya nama Sarada terpanggil.

"Bapak tidak tau harus mengatakan apa!"

Sarada sudah merasa putus asa duluan mendengar penuturan gurunya ini.

"Nilai-nilai kamu memang masih kurang. Tapi Bapak tau kamu sudah berusaha. Kamu masih punya kesempatan untuk perbaikin nilai kamu semester depan. Walaupun begitu, Bapak tetap sangat senang karena tidak ada satupun nilai yang merah di rapor kamu!" ucap Pak Shino.

Apa dia tak salah dengar? Tak ada nilai merah?

Dia membuka hasil rapornya perlahan-lahan dan ternyata Pak Shino benar!

"Kelihatannya kamu sudah berusaha memperbaiki nilai kamu dibandingkan tahun lalu. Bapak tahu kamu bukan anak yang bodoh, Sarada. Dan sampai saat ini Bapak tidak menyesal karena ngasih kesempatan untuk kamu. Jadi semester depan, cobalah berusaha lebih baik lagi!"

Sarada melihat lagi nilainya. Memang semuanya dapat nilai 6 tapi tidak ada yang merah. Hanya nilai Olahraga yang bagus dapat nilai 8.

"Berjuanglah semester depan, Sarada!"

"Terimakasih pak!"

Sarada menunjukkannya kepada Boruto dan mereka saling menepuk tangan. Sarada begitu bahagia, setidaknya dia tidak akan mengecewakan Boruto lagi.

"Boruto, kamu ikut ke ruangan Bapak ya sekarang! Anak-anak silahkan kalian bebas melakukan apapun karena hari ini hanya pembagian rapor."

Boruto menurut dipanggil ke ruang guru oleh Shino. Sedangkan Sarada di sampingnya kini langsung pucat. Ada apa dengan Boruto? Apa gara-gara nilai Boruto menurun? Sarada panik & segera menyusulnya.
















Ruang Guru

Sarada menunggu di depan Ruang Guru dengan harap-harap cemas. Dia berharap dalam hatinya bahwa nilai Boruto tak ada yang menurun karena kondisi kesehatannya.

Tak lama kemudian, Boruto keluar dari Ruang Guru...

"Boruto, kenapa kamu dipanggil? Emang ada masalah dengan nilai rapor kamu?"

Boruto mengangguk dengan lemas sambil memegang rapor di tangannya. Sarada memegang tangan Boruto lalu berkata...

"Gakpapa Boruto. Kan masih ada semester depan. Kamu pasti bisa berusaha lebih baik lagi! Dan nilainya tidak akan lebih parah dari nilaiku, kan?" hibur Sarada.

"Boleh aku liat rapormu?" tanya Sarada pada Boruto.

Boruto menyerahkannya, Sarada langsung membuka dan tercengang dengan hasilnya.

"Nilai kamu gak ada yang jelek! Ini semuanya sembilan!"

"Memang!" ledek Boruto.

"Terus kenapa kamu dipanggil ke ruang guru?"

"Aku cuman pengen ngegodain kamu aja!" tawa akhirnya Boruto.

"Tadi aku dipanggil karena para guru mau ngasih hadiah atas prestasi aku sebagai juara umum."

"Hah?? Juara umum?? Berarti tadi kamu bohongin aku ya?" langsung cemberut Sarada.

"Aku cuman bercanda!" goda Boruto.

"Sebel! Eh tapi tunggu dulu, kamu kan gak ikut ujian Fisika dan Olahraga!"

"Hey non, kan ada namanya ulangan susulan!"

"Bagaimana dengan nilai olahraga kamu? Kok bisa dapet nilai sembilan? Bukannya kamu gak bisa ikut olahraga?" tanya Sarada bingung.

"Pak Guru memberikan tugas lain buat aku! Kliping tentang Olahraga!"

Sarada akhirnya mengerti. Dalam kondisi sakitpun Boruto bisa menjadi juara umum. Dia tau Boruto tak bisa ikut Olahraga karena penyakitnya itu.

Mereka berjalan ke taman sekolah dan duduk disana. Tak lama, Boruto membuka suara...

"Sar, ada yang harus aku katakan sama kamu!"

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Hayo, ada yang tau kira-kira Boruto mau mengatakan apa ke Sarada? 🤔

Yang baca novelnya mungkin sudah tau setelah adegan ini 😏 yang belum baca atau gak mau baca, ya mohon ditunggu aja! 🤪

912 words 💖

3600 DETIK [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang