Sarada berjalan melewati lorong dan mengusir beberapa anak yang menghalangi jalannya. Anak-anak menatapnya sambil bilang 'Ih, apaan sih, dasar aneh' tapi Sarada tidak peduli, karena dia sudah biasa dibilang seperti itu.
Tiba-tiba, kupingnya mendengar suara merdu yang mengalun dari ruangan lorong itu. Suara piano tersebut sangat indah dan jernih, membuat Sarada ingin tahu siapa yang memainkan sebagus ini.
Dia mencoba mengintip ke Ruang Musik, membuka pintunya sedikit & menemukan pemuda yang tadi duduk bersama dia di kelas. Setiap dentingan tuts piano yang dimainkan membuat hati Sarada berangsur tenang. Dia mendengarkannya sambil tersenyum. Senyum yang jarang ia perlihatkan semenjak Sarada berubah.
Lalu dia mencoba membuka pintunya lagi, tiba-tiba jarinya terjepit pintu & dia berteriak kesakitan. Ah sialnya, dia pasti akan ketahuan pemuda itu kalau dia sedang mengintipnya bermain piano.
Pemuda itu langsung menoleh ke Sarada dan menghampiri dia.
"Yah. Aduh, ya ampun." ucap pemuda itu sambil meniup jari Sarada yang merah.
"Woi, apaan sih lu!" ketus Sarada menarik tangannya dari Boruto.
"Ya, kalau-kalau mau cepat sembuh ya harus ditiup. Sini sini." ucap Boruto sambil menarik jari Sarada lagi.
"No!" tolak Sarada menarik jarinya kembali sambil mengemutnya di mulut.
"Jangan gitu juga."
Sarada masih cemberut, merutuki dirinya yang bodoh sambil meniup-niup jarinya.
"Hei, senyum dong, jangan cemberut. Lu tau gak sih, kalau kita sering senyum, 1 masalah di kehidupan kita tuh bakalan ilang." nasihat Boruto sambil senyum.
"Apaan sih." jawab jutek Sarada namun dia masih salting sampai dia salah jalan malah menuju Ruang Musik padahal dia mau ke depan. Boruto pun mengejar Sarada.
"Eh Sar, makan yuk." ajak Boruto.
Sementara, teman sekelas Boruto, Shikadai melihat Boruto yang mencoba berteman dengan Sarada. Shikadai tidak jauh beda dengan anak-anak lainnya, yang memandang Sarada adalah orang aneh.
'Kayaknya, 11 12 nih sama Boruto. Kutu buku ketemu kutu sekolah.' batin Shikadai.
Sarada diam saja belum menjawab Boruto.
"Hmm...yakin gak laper?"
"Iyah."
"Yaudah kalau gitu gua traktir ya."
"Lu pikir gua miskin, traktir segala!" ketus Sarada meninggalkan Boruto.
Shikadai yang melihat Boruto, rasanya ingin menggoda Boruto yang berusaha ingin berteman dengan Sarada.
Apakah Boruto berhasil berteman dengan Sarada yang sikapnya jutek seperti itu?
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
351 words 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
3600 DETIK [DISCONTINUED]
RomanceHighest Rank : [#5] Boruto (20.10.2020) . . . Hidup Sarada mendadak berubah ketika Papa dan Mamanya bercerai. Untuk menunjukkan kemarahannya, Sarada mengecat rambutnya menjadi merah. Kini tidak ada lagi yang mau berteman dengan Sarada. Mama mencoba...