Eps 06 : Menutup

2 0 0
                                    


Karena penyesalan nagisa memutuskan untuk menemui tim SOS dan meminta maaf, Kafi dan temanya pun memaafkan nagisa, tapi nagisa bersikeras menegaskan bahwa arif dalam bahaya, mendegar ucapan nagisa kafi pun mengutarakan rahasia sebenarnya yang di sembunyikan oleh arif, "bahwa arif menguasai elemen angin dan elemen kami, ia juga berhasil melebihi kekuatan kami." mendengar perkataan kafi, nagisa mengingat setiap ada misi tim, arif selalu tenang, dan membiarkan temanya bertindak, nagisa pun mengutarakan fakta sebenarnya tentang posisi arif, bahwa dia ada penerus dari devil ke 6, dan arif menepati posisi devil ke 7, SOS pun tidak mempercayainya, nagisa juga mempertegas mengenai ramalan muridnya, mendengar itu faid menyimpulkan alasan arif di culik pasti karena ia yang terpilih.

Mereka pun sadar, akan posisi arif, dan terbayang hal mengerikan yang akan menimpa arif, namun nagisa menenangkan mereka dengan mengatakan "tidak ada yang tahu mengenai posisinya," dan nagisa berasumsi bahwa arif bisa kabur dari penculiknya.

Temannya menyakini diri sendiri bahwa arif mampu melindungi dirinya sendiri, mereka saling beradu argumen tentang betapa kuatnya arif.

( lain sisi )

Para penculik melapor ke boss mereka, dan boss mereka memarahi para penculik, karena para penculik membuang korban ke lorong waktu, akibat itu arif terjebak di arus waktu.

( lain sisi )

Arif pun sadar dari pingsannya, dan bertemu dengan secercah cahaya "hebat ya, kamu berhasil selamat dari mereka" arif pun merasa curiga dengan suara yang keluar dari cahaya.

"aku akan membantumu, selebihnya tergantung kamu" secercah cahaya tersebut menderang dengan cepat, hingga membuat mata arif buta untuk sesaat, lalu arif terjatuh ke tempat yang gelap.

Semakin dalam semakin gelap, rasa takut menghantuinya, segala pancaran aura dingin terus mengarah kepada arif, ia pun merasa ke sepian karena ia sudah terjatuh ke bawah dengan waktu yang lama, lalu terlihat lah cahaya dalam dasar lubang kegelapan ini, arif pun terjatuh ke permukaan tanah, yang lembut, dan ia tersilau karena sinar matahari, ia terkejut, melihat keadaan sekitar karena nuasa tempat nya berbeda.

Ia berjalan menuruni perbukitan, melewati hutan, dan melihat pedesaan, ia pun mengarah ke pedesaan.

Sesampai disana ia melihat hal aneh, karena setiap warga nya melakukan hal aneh, seperti merasa tidak melihat siapapun, menghiraukan siapapun.

( lain sisi )

Faid bertanya kepada nagisa tentang tindakan selanjutnya, nagisa pun menjawab "pasrah saja, lagi pula kita sudah tahu dia siapa"

Para temannya saliang mengutarakan pendapat, karena tidak di terima pada jawaban nya nagisa.

Lalu nagisa menjelaskan "tidak ada yang mustahil kata arif, karena semua yang mustahil akan menjadi mungkin di dunia ini, jadi..., bukanya kita membiarkannya, melainkan kita menunggunya, kita bertindak pun tidak ada gunanya.

( lain sisi )

Para penculik pun mencari cara untuk menebus kesalahannya, dengan mencari arif, namun sang waktu melindunginya.

"tak akan ku biar kan kalian mengganggu rencana ku"

Sang waktu pun berharap kepada arif, agar bisa membawa pulang adiknya, yang terpenjara di neraka, karena itu lah sang waktu memanfaatkan arif.

( lain sisi )

Arif pun pergi meninggalkan desa aneh, dan menuju tepi sungai, saat ia meminum air sungai, di menyadari ada yang memantaunya dari atas pohon, ia pun menarik air sungai dengan tangannya dan memutar arus air ke arah pohon, namun seorang tersebut berhasil menghindari nya.

Ia pun bertepuk tangan, karena kehebatannya, dia mengarah kepada arif, dan berkata "sungguh hebat, kemampuanmu, namaku S3 aku.." mendengar nama S3 arif langsung melompat ke tepi sungai dan membuat blokade air, dan bertanya "kamu star ke 3" S3 pun menghilang dan secara tidak sadar berada di belakang arif, "kamu tahu dari mana" arif terkejut, karena tidak bisa membaca gerakan nya, dan merasakan keberadaanya.

Arif pun mengarahkan air besar ke S3, tapi ia hanya menepi dengan tangannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ S3 ]

Umur : 36 th

Tinggi : 90 cm

Berat : 14,1 kg

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Arif pun meminta maaf karena dia hanya ingin memastikan S3.

S3 pun memaafkan nya dan mengajak gubuk nya sesampai disana terdapat banyak korban, dan mayat.

Arif pun terkejut "apa telah terjadi perang" S3 pun menjelaskan bahwa ada perang tak kasat mata, arif menanggapi jawabanya.

S3 pun meminta arif untuk beristirahat, "jika mau besok bisa ikut perang"

Arif pun mengiyakan permintaan S3 ia pun sedikit penasaran dengan lawannya yang disebut tak kasat mata.

Ke esokan harinya, arif terbangun di pagi hari menatap mentari terbit, S3 pun menghampirinya dan berkata "perang ini tidak akan usai, masih mau ikut perang ini" arif pun menyetujuinya, namun di dalam perasaan S3, ia tidak ingin Arif mengikuti perang iki, karena ia menyadari bahwa arif bukan berasal dari eranya.

S3 pun meminta arif menunggu disini dan S3 pergi ke garis depan menemui jendral panglima "jendral aku titipkan perang ini kepadamu, ada hal penting yang harus aku lakukan" sang jendral pun menjawab dengan gagah "baik, yang mulia" sekejap kuda meluncur dengan cepat sembari menebas prajurit lawan "maaf lama menunggu, mari naik sini" arifpun menaiki kuda dengan yang mulia dan pergi mundur menuju dalam hutan.

"kemana kita pergi, bagaimana dengan perangnya" S3 pun tidak mempedulikan perkataannya Arif, S3 sedang fokus menuju hutan dalam.

Sesampai di pesisir sungai, mereka berhenti, dan kuda pun pergi meminum air, "S3 kenapa kita pergi, perangnya gimana ?" sambil membersikan pedangnya dengan air, S3 pun berdiri dan menebas air tak disangka naga berbentuk air menyembur, Arif pun terkagum melihat keindahan pelangi akibat luapan air "ada hal yang penting dari pada perang ini" Arif pun kebingungan "ha, maksudnya" ia pun menodongkan pedangnya ke hadapan arif "kamu, hal penting itu" ia pun dengan cepat berusaha menebas, namun arif tersandung batu, dan melarikan diri.

S3 pun mengejar dengan cepat senbari memotong pepohonan yang menghadang, dengan cemas arif berlari 'kenapa dia, bukanya dia salah satu dari organisasinya nagisa' dalam benaknya arif penuh dengan pertanyaan, sambil terengah-engah ia berlari namun ia terhenti saat melihat jurang.

S3 pun tidak terlihat, tapi tak di sangka ia melompat turun dari pohon dan mengejutkan arif "mau lari kemana lagi kamu, pembawa bencana"

Karena tidak ada pilihan arif pun melompat ke dalam jurang, tapi dengan sigap S3 meluncur ke bawah jurang dengan cepat dan menjadi yang pertama sampai di permukaan, ia pun menegakkan pedang nya mengarah kepada arif, seakan ia siap menusuk arif, sesaat arif yang melihatnya ia memejamkan matanya, dan menghindari dengan lihai bagaikan angin berhembus, S3 pun tersenyum melihat tindakan yang dilakukan arif.

Ia pun tertawa "akhirnya kamu menggunakan kekuatanmu juga"

Dengan lesuh dan letih arif berbaring di tumpukan dedaunan kering.

"Istirahatlah sementara, akan kucarikan makanan" S3 pun pergi mencari hewan untuk di buru, arif pun yang melihat S3 pergi ia pun mencari ranting untuk membuat api, sembari menunggu.

Bersambung ...

Stars;Devils The Beginnning Book S (S) (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang