Eps 11 : Pembukaan

1 0 0
                                    


Penonton bersorak sorai, menandakan kematian akan berlangsung, kami para peserta memasuki audirost dan berbaris mendengar seruan para juri, tidak lama kemudian datanglah seorang pemimpin mereka menduduki kursi nya, dan mempersiapkan pidatonya.

Undead pertama telah berlangsung, setelah mendengar pidatonya, kita pergi ke dalam ruang menunggu, para peserta di panggil satu persatu.

"tim pertama dari regu C melawan regu A"

Peserta tim memasuki audirost

"perwakilan dari regu C alan, danis, cinta, dan perwakilan dari regu A risal, budi, ono"

"Pertarungan akan segera dimulai" ujar arif sedang menonton dari ruang tunggu bersama teman-temannya.

"baiklah pemirsa, persiapkan taruhan kalian, mari kita lihat siapa yang akan menjadi pemenang"

(sehari sebelumnya)

Setelah berpikir penuh arif mendapatkan rencananya

"jadi begini, kalian pergi keluar dan pantau segala aktivitas latihan mereka, amati dan pelajari dimanakah letak kekurangan mereka"

Mereka berlima pun keluar dan berpencar melihat dan mengamati setiap pergerakan regu lain, sore pun tiba mereka kembali dan melaporkan ke arif, setelah mendengar penjelasan mereka arif pun meminta mereka berlima untuk segera tidur karena malam nanti arif ingin melihat kekuatan mereka.

Saat mereka tertidur, arif pun pergi melihat sendiri apakah benar yang dikatakan mereka berlima, setelah memastikan bahwa itu benar, arif pun membuat rencananya, untuk menggugurkan satu persatu.

(sehari setelahnya)

Pertarungan sedang berlangsung, alan dan danis mencoba untuk mengepung pergerakan ono, sementara cinta membuat jebakan untuk budi dan risal tapi tindakan mereka di hentikan oleh ono, karena ono yang di kepung merupakan tiruan, setelah menyadari alan dan danis berlari menuju cinta untuk menyelamatkannya tapi budi dan risal telah membunuh nya terlebih dahulu, saat kepanikan melanda mereka alan dan danis budi dan risal pun membunuh alan dan danis cinta yang melihat merasa marah, dan membabi buta, ono pun membunuhnya untuk mengakhiri penderitaannya.

(lain sisi)

"seperti itu ya, yang satu mampu membuat tiruan, yang satu membuat ilusi, yang satu hebat dalam merangkai, kombinasi yang hebat, naila surya dan kage menjadi tim untuk mengalahkan mereka" ujar arif dengan percaya diri.

"jadi kami harus bagaimana?" ujar naila

"itu terserah kalian, saranku cuman satu buat mereka bingung dan buta, lalu bunuh, kita gunakan rencana mereka"

(lain sisi)

"pemenangnya adalah regu A, baiklah untuk selanjutnya perwakilan dari regu B melawan regu D"

"putra, silivan ayo sekarang giliran kita"

"bagaimana dengan lainnya"

"mereka akan melawan regu A nanti, kita buka kan jalan untuk mereka"

"dari regu B ialah arif, putra dan silivan, dan regu D kayla, nadia, martiin, siapkan pertaruhan kalian, dan pilih lah yang kalian taruhkan"

"jadi bagaimana" ujar putra

"silivan cukup buat mereka menjauh dari kita, sedangkan putra buat mereka mendekat ke kita"

"terus bagaimana cara membunuhnya" ujar silivan

"biarkan aku yang melakukan"

"ketiganya sekaligus"

"iya ketiganya sekaligus" ujar arif dengan rasa percaya diri.

Tembakan dari kiri berhasil di hindari, tembakan dari kanan berhasil di hindari, serangan beruntun pun berhasil di hindari.

"Sepertinya mereka mengetahui pergerakanku" ujar putra

"bukan gadis itu, bisa melihat dengan cepat, incar dia terlebih dahulu"

Putra maju, dengan menyerang secara langsung tapi kayla berhasil menghindari, putra pun di tarik oleh lumut nya silivan, dan menghilang kayla pun kesulitan untuk memprediksi pergerakanya, nadia pun menghantam permukaan, putra pun terlontar keluar, tapi saat terlontar putra melemparkan apinya, ke nadia, martiin pun berusaha menyelamatkannya, tapi pergerakannya di hentikan oleh silivan, nadia saat terkena apinya di lindungi oleh nayla, tapi api berhenti dan memutari nayla menuju nadia, nayla pun mengejarnya, saat api mendekati nadia, api mundur dengan cepat menyerang mata nayla, silivan pun membuat lumutnya meluas arif pun muncul dari bawah membunuh nadia dan nayla, putra pun dengan cepat menuju ke martiin dan membunuhnya.

"kemenangan telah di raih, untuk selanjutnya regu F melawan Regu E"

"bagus kemenangan dengan cepat" ujar surya dengan semangat

Arif pun pergi ke kamar mandi, saat di lorong ia bertemu dengan prejin

Mereka pun berpapasan lalu kage mengejarnya sambil memanggilnya

"apa"

"selanjutnya bagaimana"

"aku serahkan padamu"

(lain sisi)

"kalian tidak aneh dengan arif, dia belum menunjukkan kekuatannya dari kemarin"

"mungkin dia tidak ingin"

"tapi dia tetap hebat, tampak menggunakan mayanya"

Pertandingan tetap berlanjut

"kenapa kau mengikuti aku"

"mereka semua membicarakanmu"

"ya, biarlah, mulut mulut mereka"

"sebenarnya kamu siapa"

(lain sisi)

"jin gila yang terjadi di alam fana sangatlah banyak" (jin lain)

"ini masih di proses" ujar skyjin

Pertandingan kembali berlanjut, setelah regu E memenangkan pertandingan, skyjin mengumumkan "bagi yang telah menyelesaikan pertandingan tim, segera memasuki aula report

Arif dan kage pun kembali ke ruang tunggu, naila, kage, dan surya pun segera pergi untuk bertanding.

"menangkan" ujar arif

Mereka bertiga bergerak maju ke kiri sedangkan timnya arif bergerak maju ke kanan, perpisahan awal ini akan menjadi pembukaan bagi era undead.

"pertandingan selanjutnya regu B melawan regu A, apakah regu A akan memenangkan lagi atau regu B, inilah surya, kage dan naila, dan yang menjadi lawan mereka adalah risal budi dan ono."

"senang berjumpa dengan kalian" ujar surya

"kalian akan binasa" ujar ono

Ono pun menggunakan mayanya dengan membuat ilusi dirinya, tapi naila melahap semua ilusi beserta ononya dan ono pun mati, tersisa risal dan budi, mereka pun bergerak cepat tapi serangan mereka kacau karena pergerakan mereka diambil alih oleh kage, dan mereka di akhiri oleh surya dengan menembak kepala mereka, pertandingannya berlangsung dengan cepat, mereka bertiga pun segera menuju ke aula report, tapi sesampai di sana mereka terkejut dengan totalitas pembantai terbanyak.

Stars;Devils The Beginnning Book S (S) (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang