Eps 20 : Beringin | Monster penuh hasrat

2 0 0
                                    

D5 yang melihatnya segera bergerak ke arif untuk menyelamatkannya tapi arif membakar tubuhnya dan akar tersebut terbakar arif segera membakar akar tersebut sampai ke pohon besar yang bernama beringin.

D5 pun menarik arif dan membawanya pergi sejauh mungkin

"kenapa kita bakar saja"

"itu beringin..!! bahayalah"

Dengan kondisi panik D5 melihat beringin arif pun berasumsi bahwa itu bukan pohon biasa.

Mereka berdua pun kembali ke beringin tersebut dan melihat gerak gerik beringin tersebut.

Pohon tersebut memerintahkan para rumput di sekitar untuk mencari manusia yang membakar tubuhnya.

"cari dia gigigigi, manusia busuk itu bawa dia kemari"

"bagaimana ini"

"kita cari cara untuk membunuhnya tanpa sepengetahuan pohon lainnya"

"bukanya D5 seorang diagram"

"iya aku tahu itu, tapi kita harus menghormati sesama makhluk"

Arif pun yang lelah menunggu lama dengan sigap berlari menuju pohon beringin tersebut dan membakar rerumputan lalu membekukan pohon sekitar yang menghadangnya ia maju dengan melompati pohon-pohon lain, tapi beringin tersebut, mengikatnya dengan cepat, D5 yang melihatnya mulai membakar dahannya si beringin semakin mengikat arif, arif pun semakin terikat dan tersakiti, D5 yang tidak tega melihatnya meningkatkan kepanasan apinya hingga berwarna ungu lalu membakar pohon tersebut, semakin panas pohon tersebut semakin melayu, tapi tidak dengan beringin , ia semakin membesar melihat tubuhnya yang besar membuat rambut nya semakin lebat dan mengikat D5, mereka berdua pun terikat, arif pun yang tidak bergerak memutuskan menghentikan waktu selama 2 detik, dan terhentilah dengan cepat arif berada di atas beringin.

"waktunya menghentikanmu" dengan lantang arif mengatakannya.

Ia pun menarik aliran air dari sungai mengarah ke beringin, dengan membabi buta membanting D5 dan melemparnya lalu menariknya kembali, terus ia lakukan. Dan mentertawakan tindakan arif yang mengguyurkan air ke pohon tersebut, saat air tersebut mengenai rambutnya, D5 pun menyadari dan berusaha menggerakkan tubuhnya hingga terlepas lalu membantu arif mengguyurkan air tersebut.

Setelah tubuh si beringin tersiram banyak air, dengan cepat arif membekukannya, setiap gerakannya memberontak hingga kesulitan, D5 pun menghentikan pergerakannya dengan mengikatnya ke dalam tanah, saat si beringin perlahan membeku datanglah bumi menyerang arif dan menghantam kan tangannya ke beringin pecah es yang membeku tersebut, arif pun berusaha mundur, tapi dirinya di genggam oleh si bumi, merasakan kesakitan akibat genggamannya, D5 pun melempar batu besar di sekitar dan menggunakan anginnya untuk meringankan pergerakan bumi, lalu melemparnya jauh ke dalam hutan, dan menukar keberadaannya dengan bumi, saat bumi terlempar jauh, D5 pun mengejarnya dan meninggalkan si beringin, saat mengejar arif yang berada di genggamannya D5 mengumpulkan bebatuan untuk menukar kan batu tersebut dengan bumi, permainan saling tukar terus berlangsung hingga bumi terlempar jauh menjauh, hingga akhir genggaman terlepas dan arif pun menggunakan angin untuk mendarat lalu menarik bumi ke arah D5, D5 pun mengikatkan bumi ke dalam tanah.

Datanglah para pohon mengganggu kami berdua, Bumi pun berhasil keluar dari ikatan dalam tanah dan menangkap kami, kami pun di bawa ke beringin dan dililit dengan rambutnya si beringin tapi arif yang ingin segera selesai, mengikatkan dirinya ke rambutnya semakin tebal hingga ke atas rambut tebalnya lalu memotong rambut tersebut, dengan tebasan apinya, akhirnya rambut beringin pun menjadi tipis memanjang, arif pun terlepas akibat tebasannya dan membuat pergerakan bumi terhenti dengan menarik kaki bumi ke dalam tanah sedalam-dalamnya, lalu mengguyurkan air ke sekujur beringin dan membekukan dengan dengan cepat, saat bumi keluar, arif meningkatkan panas api dan membelah kepala bumi lalu menariknya dengan angin dan melemparnya dengan anginnya jauh ke dalam hutan.

Saat beringin membeku, arif pun menggunakan api kecil dari telunjuknya untuk mencairkan D5 yang terjebak dalam es, lalu memotong rambut beringin menjadi kecil, dan keinginan pohon beringin telah sirna, keinginan pohon beringin adalah membuat tebal rambutnya hingga menutupi hutan, tapi karena keinginan pohon tersebut telah sirna, pohon tersebut pun kehilangan jiwanya dan melayu dengan cepat, lalu tumbuhlah pohon beringin kecil.

"selesai juga"

"sebenarnya mengapa kita harus ke dalam tanah untuk mencari bumi, dan bertarung dengannya"

"kita butuh kepalanya"

"iyata sudah aku lempar"

mereka berdua pun mencari kepala bumi yang terlempar jauh ke dalam hutan.

Di perjalanan mereka menemukan batu raksasa bersinar terang, karena menghalangi jalan arif pun menghancurkan batu tersebut, D5 yang melihatnya terkejut "kenapa kamu hancurkan"

"menghalangi jalan kita"

"itu batu langka"

"apa manfaatnya"

"batu itu bisa digunakan untuk memperkirakan cuaca"

Arif pun mengumpulkan bongkahan batu tersebut dan menyerahkan ke D5

"apa nama batu ini"

"pirus" D5 membuat cincin dari ranting dan meletakan pecahan batu tersebut sebagai permata.

Mereka berdua pun kembali melanjutkan mencari kepala bumi, arif pun mulai kelelahan berjalan memutuskan untuk mencarinya melalui terbang, dan menelusuri kedepan dengan cepat, alhasil arif pun menemukan dan memberikannya ke D5, mereka berdua pun mencongkel mata si bumi, dan meminta arif memakannya.

Setelah memakannya arif merasa mual dan mencari sungai terdekat untuk buang air besar, D5 pun menghampiri arif dan berkata "jangan muntahkan, itu untuk mengetahui bentuk manamu"

"apa itu mana"

"energi yang kamu gunakan untuk mengeluarkan elemenmu"

Setelah selesai buang air besar mereka berdua kembali ke S3 dan yang lainnya.

D5 berjalan di belakang arif sembari menilai seberapa banyak jumlah mana dalam dirinya, 'orang biasa sih, 100% untuk pengguna elemen pasti lebih sedikit, dan diagram sepertiku 1000%, berapa ya kira-kira' D5 pun terjatuh karena terkejut melihat jumlah mana dalam diri arif, "ma..maa..na mu 0, tapi bagaimana bisa"

Arif yang sedang memakan buah ikut terkejut "masak, bagaimana bisa"

"gunakan jarimu di sela matamu dan lihatlah dirimu di sungai"

Arif segera pergi ke sungai dan bercermin melihat jumlah mana dalam dirinya

"iya kosong bagaimana bisa"

"selama ini kamu pakai energi apa"

Arif mencoba menggunakan pada D5 "punya D5 ada, (700%), kok punya ku tidak ada" dengan cepat arif kembali ke S3

D5 pun menyusulnya secara perlahan.

Sesampai disana arif kelelahan dan "sebentar, huh,huh.." D5 mengatakan tentang mana yang kosong pada arif.

D3 pun mencoba untuk mengeceknya, "mana nya memang kosong, tapi dia mempunyai tampungan yang sangat banyak"

"bagaimana bisa" ujar D5

"mungkin manusia di masa depan memang begitu" ujar S4

"tidak, itu memang darinya" ujar S3

"apa saja yang sudah kau ajari" ujar D3 bertanya ke D5

"tidak ada, hanya bermain elemen dengan beringin dan bumi yang aneh"

"beringin, dia melawannya, benar-benar diluar nalar ya" sambil merangkul arif dan tertawa lepas, S3 pun mendorong arif ke D3, "sekarang giliranmu"

D3 pun membawa arif, ke tepi sungai "kita akan belajar apa ya"

"D5 pernah bilang D3 akan mengajarkan mata negatif dan positif, oh iya adventif juga"

"baiklah akan aku ajarkan itu, untuk adventif gampang, tinggal pakai positif dan negatif bersamaan"

"jadi adventif itu gabungan"

"bisa di bilang begitu, tapi agak sulit karena bertabrakan"

Bersambung...

Stars;Devils The Beginnning Book S (S) (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang