[Season 2] Eps 38 : Maya

1 0 0
                                    


"Jika memang ini memang harus terjadi, mengapa kau harus menunjukkan reaksi seperti itu"

"karena yang terjadi melebihi yang di perkirakan oleh ku"

"sudahlah kalian berdua, kita cukup melihatnya, 2 pembawa kepunahan akan saling berlawanan"

"mana ya ruangannya" setelah melirik setiap ruang tunggu akhirnya ia menemukan.

Karena lelah menunggu para murid merasa kesal dan membuat jebakan untuk menjebak guru mereka.

Lalu muncullah Putra yang sedang membuka pintu, saat pintu terbuka muncullah 3 kursi melayang menuju Putra, melihat salah satu muridnya tertawa Putra pun menghindarinya lalu melemparnya ke murid tersebut.

Murid tersebut pun marah dan berusaha memukul Putra, melihat tingkahnya es krim Putra pun terjatuh, Putra pun marah lalu mencekik murid tersebut sembari memegang bara api ungunya "jika kau suka mencari masalah, akan kudatangkan masalah kepadamu"

Para murid pun terdiam, melihat reaksi Putra yang begitu marah, Malay pun berusaha mengingat wajah Putra karena ia merasa tak asing melihatnya.

Dengan penuh tangis Sania memeluk Putra, Putra pun tidak mengingatnya lalu membuat melempar Sania ke depan.

"kenapa kamu begitu kejam pada dia, aku pikir kamu orang baik, karena pernah menyelamatkan aku"

"apa maksudmu, berhentilah mengoceh yang tidak jelas, cepat ikuti aku"

Dengan rasa takut mereka pun mengikuti Putra pergi ke lapangan depan.

Sesampai di lapangan Putra meminta mereka semua berlari memutari lapangan hingga Putra berkata selesai.

Sementara itu Putra pergi ke luar untuk membeli es krim yang telah terjatuh sebelumnya.

"huh.. kenapa kamu begitu senangnya melihat pelatih"

"dia mirip kakakku" ucap Sania

Beberapa menit kemudian para peserta mulai kelelahan mereka pun mulai melambat dan berjalan dengan keringat dingin.

"kenapa kalian mulai melambat, cepat lari!" ucap Putra

"dia seperti iblis" ucap Malay dengan bergumam.

Perlahan para peserta mulai pingsan karena kelelahan.

Muncullah Surya dengan pesertanya menghampiri Putra

"bagaimana kalau kita berlatih kolaborasi"

"kenapa kamu sempat berpikir begitu"

"untuk mempersingkat waktu"

"boleh, lagi pula aku kesal dengan peserta ini, kalian semua bangun, lihat ini"

Dengan cepat Putra bergerak maju membawa bola Api ungunya.

Melihat aksi Putra para murid terkagum

Surya pun bergerak mundur sembari menembaki Putra

Namun Putra menangkis tembakannya dengan Apinya yang berbentuk sebuah tongkat, merasa sudah cukup dekat, Putra pun melompat sembari mengAyunkan tongkatnya untuk memukulkannya ke Surya.

Dengan tangan kosong Surya menangkisnya dan terdorong jatuh.

"kenapa kamu benaran ingin membunuhku"

"apresiasi aja"

Surya pun menghela nafas sembari meniup luka bakar di lengannya.

"baiklah kalian dengarkan aku, untuk penjelasan kalian belajar dengannya dulu."

Stars;Devils The Beginnning Book S (S) (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang