Usai menyiapkan puluhan rencana untuk mencegah bencana yang akan terjadi di masa depan, Nagisa mengumpulkan semua guru, rapat dadakan pun berlangsung, segala urusan yang akan terjadi di serah tangankan ke Pak Rex, karena Nagisa akan pergi meninggalkan Academi untuk sementara.
"bagaimana ada yang kurang jelas" ucap Nagisa ke dewan Guru.
"mengenai ujian nanti, apakah dikerjakan secara tertulis atau praktik"
"terserah kalian sudah, jika memang situasi nanti memumpuni ke praktik, maka gunakanlah praktik"
"penerimaan peserta didik baru harus melalui seleksi atau penyisihan"
"dua-duanya boleh, ada yang lain"
"seberapa lama kepergianmu"
"aku tidak tahu, bila selesai dengan cepat aku pasti segera kembali, lagi pula urusanku tidaklah sedikit."
Beberapa jam telah terlewati hasil akhir pun telah di sepakati, Nagisa pun memohon izin pamit ke Ahli Guru.
Mereka pun mengantar Nagisa hingga ke gerbang depan, Nagisa pun berjalan dengan santai menapaki bukit tersebut.
Sesampai di atas bukit, Nagisa melihat Mahaguru yang sedang duduk bersantai melihat terbenamnya matahari, Nagisa pun menghampirinya
"sudah siap, merasakan rasa sakit" ucap mahaguru sembari menoleh ke belakang melihat Nagisa.
"iya" dengan lapang dada, Nagisa telah bersiap.
Mahaguru meminta Nagisa untuk berdiri di dekatnya, Nagisa pun menghampirinya lalu ia langsung syok, melihat Mahaguru yang berkata "semoga berhasil" sembari mendorong Nagisa ke bawah jurang.
Mahaguru pun membiarkan jasad Nagisa tergeletak di bawah, ia pun pergi meninggalkan jasad Nagisa untuk menyelesaikan urusan pribadinya.
Sesampai di bawah bukit Mahaguru menarik rambut Nagisa lalu melemparnya ke sungai, jasad Nagisa pun mengambang terbawa arus air.
Mahaguru pun mengikuti arus air tersebut hingga ke sungai yang meluas, ia pun menggunakan tapakkan lalu membuat tarikkan kecil ke bawah dengan tangannya, dengan cepat arus air bergerak membentuk pusaran menarik jasad Nagisa ke dalam pusaran tersebut.
Mahaguru pun pergi dengan membuka portal lalu memasukinya dan sampailah dia ke pesisir pantai, ia pun membuat gerakan aneh, seketika laut terombang-ambing membukakan tangga ke bawah laut, Mahaguru pun menuruninya, dan bertanya dengan beberapa duyung yang sedang berlalu lalang.
"permisi, taman kota ada di mana ya"
"samian jalan kesana hingga ada bangkai kapal lalu pusing ke kanan"
"terima kasih ya"
Dengan mengikuti arahannya sampai lah Mahaguru di taman kota.
Ia pun dengan santai duduk sembari menunggu sesosok makhluk.
Beberapa menit kemudian datang lah seekor duyung membawa trisula menyambut kedatangan Mahaguru.
"selamat datang di atlantis, ada perlu apa hingga turun kemari" ucap raja lautan tersebut.
"aku ada pesan dari ratu lautan"
"siapakah dia, kenapa aku tidak mengenal dia"
"dia penguasa pantai selatan"
"ouh.. sesosok makhluk baru itu, ada apa, ia ingin berperang"
"tidak, dia ingin kalian jangan mengusik wilayah nya"
"itu saja"
"iya, satu hal lagi, nanti ada seorang manusia, datang kesini, dia adalah muridku, berhati-hatilah dengannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars;Devils The Beginnning Book S (S) (Book 1)
Fantasíalanjutan dari beginning book M Menceritakan nagisa yang memutuskan untuk mencari murid, karena ia berfikir jika ramalan itu tidak bisa di hindari, maka ia harus merubah ramalan itu. terdapat 6 arc diantaranya 1. arc the power : menceritakan elemen...