"Apakah benar jika kalian mengikuti apa kata mereka, kalian akan selamat, tidak bukan, tapi mengapa kalian masih mengikuti kata mereka, terpaksa, atau ditekan, atau itu pilihan kalian, jika kalian masih takut mati untuk apa kalian hidup, begitulah menurutku"
"eh, begitu ya, menarik juga, bagaimana apa ada pertanyaan, dari partisipan..... baiklah kamu, perkenalan dulu baru bertanya" ucapnya sembari menunjuk salah satu partisipan yang ada di halaman gedung.
"nama saya .... saya ingin bertanya apakah wajar kita sebagai manusia mempunyai rasa takut, dan bagaimana jika ada manusia yang tidak memiliki rasa takut, mungkinkah dia bukan manusia"
"bagaimana .... apakah perlu di ulang pertanyaan ibu ...."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ Juni 09 2003 ]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Tidak perlu, baiklah saya akan jawab pertanyaan ibu ... kita sebagai manusia mempunyai rasa takut dan memang itu wajar sangatlah mustahil jika ada manusia yang tidak mempunyai rasa takut, namun si ibu bertanya semisal ada manusia yang tidak mempunyai rasa takut ya kan, di lihat dari ibu apakah ibu melihat dia sebagai manusia atau tidak, karena memiliki atau tidaknya rasa takut bukanlah pembeda melainkan kepemilikan kita tidak akan bisa mengetahui rasa takut tersebut, karena setiap manusia selalu, berusaha untuk menahan dirinya sendiri"
Dari banyaknya partisipan terlihatlah seorang wanita yang sedang meninggalkan partisipan tersebut, seorang penjaga tersebut menegurnya.
"acara belum selesai nona"
Namun si wanita menghiraukan dan tetap pergi dari seminar tersebut.
Ia pun pergi ke gedung dan duduk di atap gedung tersebut sembari memakan camilan, ia pun berbaring menatap langit dan menunggu hal yang telah di ramalkan oleh Mahaguru sebelumnya.
Usai menghabiskan camilannya Nagisa pun turun dan mencari tempat kelahirannya Si Bencana, usai berkeliling rumah sakit, ia menemukan Si Bencana berada dalam proses melahirkan, Nagisa pun merencanakan setelah bayi tersebut lahir ia akan segera membunuhnya, begitulah perencanaannya, ia pun pergi ke luar untuk membeli minuman.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
[ Pra Pengulangan 1 ]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saat dia keluar dari minimarket ia di kejutkan dengan kemunculan kakaknya duduk diam menunggu Nagisa melewatinya.
Nagisa pun tidak mempercayai bahwa itu kakaknya, Vilan pun berusaha meyakinkan Nagisa bahwa dia benar-benar Vilan.
Nagisa pun mencoba mempercayainya.
"tapi mengapa kakak kembali"
"sebenarnya sih aku ragu mampukah kamu menyelamatkan dunia, tapi aku akan mencoba percaya, begitulah tujuan pertamaku"
"pertama, lalu yang kedua" tanya Nagisa dengan kebingungan
"jangan bunuh bayi itu" ucap Vilan membujuk Nagisa
"tapi dia sumber bencana di masa depan."
Angin pun bertiup kencang dan tempat sampah pun beterbangan dan muncullah Sang Waktu sembari berkata "kamu akan menyesal jika membunuh bayi itu"
"siapa dia ?" tanya Nagisa dengan terkejut
"oh dia salah satu dari para Sang, mungkin itu saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Stars;Devils The Beginnning Book S (S) (Book 1)
Fantasylanjutan dari beginning book M Menceritakan nagisa yang memutuskan untuk mencari murid, karena ia berfikir jika ramalan itu tidak bisa di hindari, maka ia harus merubah ramalan itu. terdapat 6 arc diantaranya 1. arc the power : menceritakan elemen...