12. Zona Peka

183 34 17
                                    

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Baiklah. Dipersilakan kepada owner untuk segera melangsungkan prosesi pemotongan pita grand opening,” ucap seorang MC yang berada di dekat sang pemilik bangunan kafe.

Senyumnya terbit, kala mengambil sebilah gunting dan mendekatkan benda tersebut pada pita yang melintang di hadapannya. Netra cantiknya mulai berpendar ke segala arah. Ia memandang seluruh atensi dari para saudara, keluarga, teman, serta pengunjung kafe dengan perasaan antusiasme.

Impian gadis itu akan terlaksana dalam hitungan detik.

Dengan perasaan semarak penuh afeksi, pemilik surai panjang berwarna kelam itu mengembuskan napas pelan untuk meredamkan gejolak membara di dalam degup jantungnya. Tangannya mulai beraksi dengan gerakan memotong sambil berucap, “Bismillahirrahmanirrahim. Dengan ini, saya akan meresmikan grand opening kafe saya yang bernama Zona Peka.”

Tali terpotong, bersamaan dengan riuh suara pengunjung yang bertepuk tangan usai gadis tersebut meresmikannya. Hati sang puan pun juga melega, sebab ‘inilah akhirnya.’ Hal yang sudah ia tunggu lama di dalam hidupnya pun pada akhirnya terlaksana juga. Tak pernah luput dari senyumnya yang terpatri, saat lautan manusia berbondong-bondong masuk ke dalam ruangan bergaya aesthetic anak muda zaman sekarang sebagai tempat mereka memanjakan mata.

Langkah mereka berebutan untuk segera menyelami kubikel tersebut. Ketukan maupun gesekan alas kaki setia berbisik di gendang telinga. Bahkan dua pria dewasa nampak terkagum-kagum dengan interior kafe yang dikunjunginya.

“Selamat datang di kafe Zona Peka. Semoga pasangan Anda juga ikut peka.”

Walah, yang begini nih, Tama langsung sepet aja raut mukanya. Pun Harsa terbahak-bahak sembari menepuk kencang bahu sang pemuda.

“Noh, ‘Semoga PASANGAN ANDA juga ikut peka’ noh!”

Mendecak. “Berisik!” cetus Tama. Tapi ia terus berjalan masuk karena penasaran, mengapa kafenya harus bernama sedemikian rupa??

Owner-nya punya pasangan tidak peka juga kah? Atau bagaimana?

Sembari masuk, sekilas obsidian Tama menangkap tulisan yang menarik atensinya sedari tadi.

Dan jikalau ada grand opening, maka diskon promo pun sudah jelas ada, bukan? Maka sekarang; buy 1 hazelnut latte, get 1 croffle cake adalah salah satu incaran Tama dan Harsa untuk memanjakan perut karetnya dengan hidangan tersebut.

Sangat menggiurkan bukan?

Apalagi Tama ini pecinta kopi, sama seperti Ayudisa. Pasti langsung sat set dan menembus antrian panjang untuk mendapatkan sang cinta.

“Antriin gue juga dong!” serunya kencang agar sampai di telinga Tama.

Terkekeh pada Harsa di belakang. “Asal ada biaya jastipnya mah aman.” Sedangkan lawan bicaranya iya-iya saja karena lautan manusia ini begitu sesak dalam penglihatannya.

Bahtera | SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang