3

43 3 0
                                    

Satu langkah kakimu melangkah membukakan beribu- ribu pintu yang baru.
***

Rumah ini pernah aku datangi 4 tahun yang lalu, dengan perasaan yang sama, rasa ingin melupakan segala yang membuatku tertekan. Dan perasaan itu ada lagi saat ini dan aku kembali kesini untuk mencari ketenangan yang akan ku bawa kembali kesana.

" Han..! Makanan udah siap! " Kak ida merapikan tempat makan

"Iya!"keluar dari kamar

" Makanan spesial hanya untuk adik tersayang seorang nih " menyiapkan piring

" Wah... Banyak banget nih "

Ddengan sumringah dan senangnya aku melihat menu makanan hari ini.

" Iya lah mumpung  lu kesini aku bisa masakin ini itu " kita duduk berhadapan hanya terhalang meja makan.

" Makannya cari suami biar tiap hari masak menu baru ada yang ngicipin "

"Ya nanti kalau udah ada "

" Kakak sih mending pulang kan enak disana ramai, disini kakak tinggal sendirian"

" Udah terlanjur nyaman nggak bisa berpaling lah " Sambil mengambil lauk pauk

" Ya nanti aku sering- sering kesini deh "

" eh! Kita dari tadi ngomong nggak konsisten banget, aku kamu, gue lu."

" yang nyaman aja nggak usah ribet "

" Ngomong- ngomong kamu kenapa kesini? Kabur lagi pasti ya!? "

Bercerita sambil menikmati makanan yang ada.

" Tahu aja sih, "

" 4 tahun lalu, kesini kan juga ceritanya kabur dari rumah karena mau melupakan sesuatu itu kalau yang sekarang kenapa? "

" aku capek kak dia selalu menekan aku! " Sambil makan.

" Menekan gimana? "

" Setiap hari, aku harus nurutin apa mau dia !!" Meneguk segelas air

Dengan penuh ketegasan menceritakan " Tiap hari kak! Kakak tahu kan aku kalau melakukan sesuatu pasti yang aku mau! Tapi dia selalu ngomel dan nyuruh, Setiap kali nolak selalu ngancem ini lah itulah! "

Kakak mulai serius mendengarkan " Lu diancam? Ancaman apa? "

" Dia selalu bawa-bawa masa depan? "

"Ancamannya kayak apa?"

" Dia cuma ancam omongan tapi kan takut walau pun omongan, kan ucapan sama dengan doa " masih terus lanjut makan.

" Dia ini siapa? Udah lama sama lu ? "

"Udah lama"

" Dia yang dulu "

" Dia dari dulu "

"Dasar ya kok berani-beraninya buat kamu jadi kayak gini! " Mulai terpancing emosi " orangnya suruh ketemu gue! biar gue yang habisin dia!!! "

LUKA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang