Kamu akan sedih dan bahagia hanya pada waktu itu saja, nggak selamanya akan sedih dan nggak selamanya akan tertawa.
***
Abang yang baru saja selesai dari pekerjaannya dan akan segera pulang.
Dia masih mengunakan baju kerja berjalan menuju pintu masuk RS, tiba- tiba melihat Rama yang membopong ku yang pingsan, dia langsung berlari mendekat.
" Han! Dia kenapa?! "
" Bang tangani dulu! " Ujar Amel
Rama langsung membawaku ke ruang IGD, semuanya panik.
Semua menunggu ku ditangani dokter dan suster. Abang, Rama dan Amel menunggu di luar ruangan.
Tak lama aku dipindahkan keruang rawat. Dan mereka melihat ku masih terbaring pingsan di ruangan itu.
Abang menggenggam tangan ku dengan merasa sangat cemas tidak tega melihat ku seperti itu.
" Amel, Hanna kenapa? " tanya Abang yang sangat panik.
Amel memeluk abang dan masih terus meneteskan air mata yang tidak berhenti dari tadi.
Amel tidak menjawab apapun dia menunggu abang lebih tenang. Abang melepas pelukan Amel.
Abang berusaha tenang " Kenapa Lagi? "
" Konveksi kebakaran " Amel semakin menangis dan abang memeluknya kembali. Dia mencoba untuk tetap tenang.
" Mamah sama kak ida kemana? "
" Mamah tadi masih disana "
" Kak ida? "
" Nggak tahu " melepaskan pelukannya lagi
" Hanna nggak ngapa- ngapain kan? " Amel menangis semakin menjadi- jadi.
Rama menerima telepon dari Amira, dia keluar dari ruangan.
Amel berusaha menjelaskannya dengan sesegukan " Hanna hampir terobos demi mau nyelametin penghargaan ayah itu bang "
" Tapi nggak kejadian kan? "
" Nggak,,, tadi sempet dihalangi "
" Udah, jangan nangis lagi hanna nggak papa "
Aku terbangun. Rama masuk lagi ke ruangan. Abang langsung mendekati ku.
Amel menghapus air matanya.
Abang bertanya dengan sangat lembut " Han, kamu nggak papa? " Aku menangis,
" Husss.... Udah, duduk sini " aku duduk dan Abang langsung memelukku.
Aku masih tidak sanggup menerima. Masih merintihkan air mata.
" Ayah......aaaa..."" Udah, nggak papa "
" Gimana ini banggg.... Semuanya hilang! " Abang yang berusaha menenangkan ku, padalah aku tahu abang juga sedih.
" Kita bisa bangun lagi nanti " Aku melepaskan pelukannya
" Apa? Abang bilang kita bisa bangun lagi?, Bang abang tahu gimana susahnya ayah berjuang untuk bangun itu! Ayah susah payah bangun itu dari nol akhirnya bisa berdiri dan jatuh lagi sampe bangkrut, usaha lagi itu semua perjuangan ayah untuk usaha itu! "
" Usaha kamu kan nggak itu aja " Abang menghapuskan air mataku.
"Bukan masalah uang bang. Bukan. Ini masalah kerjakeras, impian, keinginan, cita-cita. Usaha ini impian gue. Tujuan hidup gue. Dan satu-satunya! "
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [ END ]
Teen FictionYang pernah datang, pergi dan kembali lagi untuk menyirami rasa yang sudah mati. Itu BEGO! namanya! "gue nggak nyesel nolak lo!. Tapi gue masih pengen lihat lo berjuang buat gue!. "Hanna Karya 2021 Aminah Hanima