31

9 3 0
                                    

Penawar Rindu itu bertemu kamu.

***

1 Minggu sudah aku pergi untuk meninggalkan semua yang sudah terjadi. Aku pergi sendiri hanya Abang, kakak dan mamah yang tahu aku pergi kemana tapi aku sengaja merahasiakan dari teman-teman termasuk Amel.

Mereka tidak memberi tahu dimana aku pergi. Hanya mengatakan aku akan baik-baik saja.

Hari ini aku pulang kerumah, Amel tidak dirumah dan kebetulan hari ini teman-teman akan berkumpul di rumah ku.

Mobil Rama berhenti di depan rumah dan dia datang sendirian. Aku sedang di dapur.

( Tuk tuk tuk )

" Assalamualaikum " Mamah membukakan pintu. Aku hanya mengintip dari dapur, seperti maling yang mengedap- ngendap.

" Waalaikumssalam, Rama "

" Mamah, " dia mencium tangan mama

" Ayo masuk, Amel belum sampai dia lagi di konveksi sebentar, Abang sama kakak juga kerja, ayo duduk dulu. Yang lain mana? "

" Yang lain lagi di perjalanan paling mah " mereka duduk di ruang tamu.

" Oo gitu, "

" Mah Hanna masih belum pulang? "

" Hehe,,, Dia pasti baik- baik aja, nggak usah khawatir. Dia lagi bersenang-senang sekarang " Rama tersenyum " Mama tinggal dulu ya kedapur kamu mau ikut? "

" Aku disini aja "

" Ya udah tinggal dulu " mamah datang kedapur. Aku sedang duduk diruang makan sambil menikmati kopi susu.

" Han, itu ada Rama "

" Hemm dah tahu mah "

" Temenin sana, Amel belum pulang dari tadi mamah buatin cemilan dulu sekarang "

" iya, aku buat minum dulu "

Aku membuat kan teh untuk Rama, dan mamah menyiapkan cemilan lainnya untuk teman-teman.

Aku berjalan menuju ruang tamu membawakan secangkir teh untuk Rama, dia masih belum sadar aku berjalan mendekatinya dia sangat serius membaca lembaran- lembaran kertas putih itu.

Aku meletakkan cangkir teh itu di atas meja depannya dan aku duduk di sampingnya sambil mengatakan " Teh penawar Rindu " aku menoleh ke arahnya, dia melihat cangkir teh itu lalu menoleh ke arahku dan dia tersenyum lebar melihatku.

Aku tidak memberikan ekspresi apapun ke dia.

" Kenapa? " Cetus ku. Rama langsung meletakkan lembaran- lembaran itu diatas meja.

" Lu dari mana? "

" Serindu itu lu sama gue? Sampe senyum mulu, ha! " Rama yang langsung salah tingkah.

" Di minum dulu penawar rindunya "aku mengambilkannya dari meja dan memberikannya, dia menerima cangkir itu dariku dan meminumnya " Masih kurang manjur penawarnya? " Rama tersedak aku langsung tertawa melihat dia yang semakin salah tingkah.

" Hahha, sejak kapan lu baperan? Ha!? "

Teman- teman sudah datang dan karena pintu rumah dibuka lebar Amel dan yang lain melihat Aku dari luar. Amel dan karin langsung lari terbirit-birit masuk kedalam rumah dan langsung memelukku.

" Hanna!" Teriak Amel dan karin

Mereka memelukku sampai aku tidak bisa bernapas.

LUKA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang