17

13 3 0
                                    

Karena mencintainya lebih mudah dari pada  melupakannya.

***

Hari ini kita berkumpul lagi di rumah Arya. Aku dan Amel datang terlambat.

"Assalamualaikum guys... Maaf ya kita telat macet di depan "

" Iya nggak papa, duduk " Respon Arya

Kita duduk, dan memang aku menjaga jarak dari Ririn aku duduk di samping Raka. Aku baru sadar tidak ada Rama disitu.

" Ka, Abang lu kemana? Kok nggak kesini? " Tanya ku.

" Abang nemenin Ayah di rumah sakit " jawab Raka yang sudah terlihat cemas.

" Ayah sakit? "

" Nggak usah sok peduli lu " sahut Ririn.

" Rin! " Peringatan dari Arya

Amel ikut membela ku. " Ya emang Hanna peduli! "

Muka Ririn yang sangat melirik Amel dan aku, dia sangat sensitif hari ini. Tapi aku tidak memasalahkan dia, aku lebih peduli dengan Ayah yang sakit.

" Emangnya Ayah sakit apa? "

" Kurang ngerti gue, belum dapet kabar "

Aku berusaha menyuruh Raka untuk pulang dan menemani Ayahnya di Rumah sakit sekarang juga." Terus lu ngapain disini? Bukannya nemenin ayah lu "

Ririn yang sudah mulai nyolot denganku. " Terserah dia lah! "

Aku juga yang sudah mulai menahan marah dengan dia. Tapi Amel yang sudah tidak bisa menahan marahnya ikut bicara.

" Lu nggak usah nyolot dong!! "

" Gue nggak ngomong sama lu ya!! "

" Hanna juga nggak lagi ngomong sama lu! " Ririn yang sudah ingin berbicara terhentikan.

" Rin, lu kenapa sih sensi banget sama mereka? " Ujar kiara

" Iya, lu nggak biasanya ngomong kayak gitu " ujar kevin

" Mending lu temenin Ayah lu di rumah sakit deh, kayaknya lu khawatir banget " saran ku

" Ka, lu pergi aja nggak papa temenin Abang lu" ucap Arya

" Iya " Raka langsung berdiri dan sangat terlihat dia sangat tergesa-gesa.

" Hati-hati dijalan bro " ucap Yoga

"Iya, Assalamualaikum "

Waalaikumssalam

Raka bergegas untuk pergi ke rumah sakit. Dan kita melanjutkan diskusi.

" Kalian mau kopi? Gue buatin, minum kopi nggak harus malam hari kan?" tawaran kiara

" Gue Ki satu "

" Gue juga Ki "

" Gue teh ya "

" Gue kopi satu "

" Mel lu apa? "

" Kopi susu "

" Hanna? "

" Nggak usah "

" Atau teh han? "

" Nggak usah Ki makasih gue nggak terlalu suka teh sama kopi "

" Gue ada jus jeruk Han "

" Gimana? "

" Jus aja deh "

" Oke tunggu sebentar ya " kiara pergi ke dapur membuat kan minuman.

LUKA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang