Hanya satu yang bisa menerangi bumi yaitu matahari sama dengan hatiku yang kosong ini hanya butuh satu yang bisa menemani sampai mati yaitu kamu yang sedang aku cari. Eaaaa...
***
Sepagi itu kita sudah duduk ditepi pantai menikmati matahari terbit dari timur. Jika ditanya kenapa aku pergi ke pantai lagi aku hanya bisa bilang karena mumpung masih bisa ke pantai hari ini. Nggak tahu kalau besok apa masih bisa pergi ke pantai atau tidak atau mungkin besok aku sudah pergi tanpa kembali lagi.
Tiba- tiba aku teringat ibu di rumah, entah apa dia rindu atau tidak.
" Hari ini kita pulang, semoga ibu nggak marah, " kataku sambil melihat air yang terus bergerak.
" Paling marah sedikit! Hehe "
" Lu kayak nggak tahu aja kalau ibu marah panci baru jadi panci bekas, kompor baru jadi kompor rosokan "
" Ngawur! Terlalu berlebihan lu!, Paling lu cuma diomelin! "
" Iya diomelin, iringannya panci dipukulin "
" Ya nanti gue yang nabuhi gendang muter, maju mundur, maju, mundur, mundur hahahah "
Kita tertawa lepas. Semua rasanya sangat menyenangkan. Walaupun sebenarnya tidak lucu pun akan kita tertawakan.
" Gue cari minum dulu ya, haus nih "
" Itu didepan air banyak "
" Ya kali air laut asin dong! Lu mau minum apa ? "
" Air mineral aja "
" Siap tunggu disini sebentar ya! " Amel pergi.
Aku yang ditinggal sendiri disini. Kembali menikmati, pemandangan alam itu nggak ada rasa lelah dan bosannya berjam-jam aku duduk disana pun akan siap dan sanggup karena benar-benar merasa hidup.
Terasa ada yang berjalan mendekat dari arah belakang. Tiba-tiba dia duduk di samping diriku, tanpa ada suara apapun selain ombak. Aku yang terdiam dan menatapnya yang sedang menikmati pantai ini. Dia orang baik, aku bisa melihat kebaikannya dari cara dia menatap kedepan sana.
Dia tersenyum lalu menoleh kearah ku dan menaik turunkan alisnya.
Deg. Aku salting.
Aku tersenyum " Ngapain? " Tanyakudengan ragu
Aku masih terus menatapnya. Aku sering menatap orang lain bukan karena apa-apa tapi ketika aku menatap seseorang lama aku merasa lebih mengenal dia walaupun baru sekali pun bertemu.
" Nemenin kamu, jangan sendirian, disini sepi kalau ada apa-apa nggak ada yang tahu" Aku yang langsung tersenyum lebar dan langsung mengalihkan pandangan ku.
Jantungku benar- benar tidak stabil. Ini baper parah aku.
" Apa sih. Gue nggak sendirian, ada temen gue yang lagi cari minum "
Aku meluruskan kakiku dan kedua tanganku disamping badan telapak tangan menempel di pasir. Membuang napas berat. Dia melirikku.
" Lu suka pantai? "
" Ha??. " Terdiam sejenak " nggak juga! "
" Kenapa? "
" Kenapa apanya? "
" Ya kenapa lu ke pantai? Apa yang lu suka? "
" Bukan pantainya tapi suara ombaknya "
" Kenapa suara ombak? Pemandangannya lebih bagus kan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [ END ]
Teen FictionYang pernah datang, pergi dan kembali lagi untuk menyirami rasa yang sudah mati. Itu BEGO! namanya! "gue nggak nyesel nolak lo!. Tapi gue masih pengen lihat lo berjuang buat gue!. "Hanna Karya 2021 Aminah Hanima