13

13 3 0
                                    

Semua akan baik-baik saja walau terus bertengkar.

***

Sampai di rumah, aku turun dari mobil dan langsung membuka pintu, mama dan abang yang ada diruang tv. Kita masuk kedalam rumah, mukaku yang sangat sudah bertekuk tekuk.

Assalamualaikum

Mama dan Abang berjalan kearah ruang tamu.

Waalaikumssalam,

" Kalian udah pulang, ayo duduk dulu " mereka duduk diruang tamu, aku yang berdiri didekat abang dan hanya melirik mereka semua. " mau minum apa ? "

" Nggak usah tan, "

" Mamah!, Mel tolong ambilkan minum, ada jus di sana " amel pergi ke dapur

" Ini juga temennya Rama? " Tanya mama

" Saya Raka, adiknya mas Rama "

" Oh, adiknya,"

" Waktu di Jakarta saya sempet bantuin Hanna, dia sempet mau pingsan di stasiun "

Diulang aja terus sampe semua orang tahu ka!

" Ya ampun, makasih udah ditolong Raka, hanna emang gitu kalau lama berdiri selalu mau pusing, gampang capek dia "

Aku berusaha membela diri di depan mereka " Tuh! Denger! Gue mau pingsan bukan karena lebay! Tapi emang nggak kuat!, Masak aku dikatai lebay ma sama Rama! "

" Ya maaf kan aku nggak tahu "

" Tapi emang Hanna kadang lebay kok " ujar Abang membela Rama.

Dasar Abang tidak tahu diri. Bukan adiknya yang dibela tapi orang lain. Gimana mau cepet dapet istri kalau begitu. Nanti yang ada malah belain istri orang daripada istri sendiri.

" Ih, abang! Gimana sih! Lu juga tadi dikatain alay sama Raka! Luvv yuuu katanya alay banget!! " aku langsung naik ke kamar dengan wajah suram.

Aku berjalan menaiki tangga dan telingaku yang masih di ruang tamu.

" Emang dia nyebelin orangnya " ujar Abang

" Biarin nyebelin ! " Sahutku dari atas tangga.

" Emang anak itu gitu, sensi, marah- marah biasa dia lagi PMS"

" Emang yang bisa sensi, marah-marah orang PMS doang! " Sahutku lagi

" Tuh mah, anak mamah "

" Udah biarin, anak labil "

Raka, Rama dan Amel hanya mendengarkan perdebatan kita.

Aku masuk ke dalam kamar dan mengurus kerjaan ku yang lain.

***

Ternyata mereka bercerita dan tertawa sampai berjam-jam di sana, sampai sore. Aku turun dari kamar.

" Lo, kalian masih disini? "

" Iya, biarin kenapa " jawaban abang

Mama berdiri dan mendekatiku. " Han, masak gih "

" Lah! "

" Udah sana "

" Ih! " Dengan sangat berat hati aku berjalan ke dapur dan mulai menyiapkan semua masakan untuk makan malam.

Setelah 1 jam aku meninggalkan mereka berbicara panjang lebar dan akhirnya masakan ku sudah siap.

" Kita makan dulu ayo " ujar mamah

LUKA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang