12

16 3 0
                                    

Alay adalah sebuah kelebihan yang tertanam di dalam diri seseorang sejak dia lahir hingga dia dewasa bahkan bisa sampai usia tua dan lanjut usia. Betul?. Betul!.

***

Selesai makan kita membereskan semuanya. Bunda yang sedang mengangkat piring kotor terhenti.

" Biar aku aja bun, bunda istirahat dikamar biar cepat sembuh " aku mengambil alih piring- piring itu dari tangan bunda dan berniat untuk mencucinya. Rama datang dan membantuku. Aku kembali mengambil gelas dan lainnya di atas meja.

" Biar aku aja mbak, sini " tawaran Amira.

" Nggak usah nggak papa "

" Nggak papa " aku memberikan gelas dan yang lain ke Amira.

Aku duduk di kursi dan berdiam diri mengamati Rama dan Amira yang sedang bekerja sama mencuci piring, sepertinya cocok sekali. Amel datang dan merusak pemandangan ku.

" Hann!, Hanna! Kenapa?" Dia duduk di samping ku "Lihat ini ada yang masih kurang nggak informasinya coba dibaca lebih baik lagi "

Aku berusaha memahami tulisan- tulisan itu, rasanya Raka sedang mengambil gambar kita dari ruang tv. Aku menoleh kearahnya dia langsung salah tingkah.

" Kenapa han? " Amel ikut menoleh ke arah Raka.

Aku berbisik- bisik. " Nggak papa, eh lu jangan pernah kasih nomor hp gue ke Raka ya! Awas sampai lu kasih "

" Emang kenapa sih? Lucu tahu dia! "

" Lucu mulutmu itu lucu!, Awas sampai lu kasih tidur sama kerbau mau? " Amel tertawa kecil.

" Iya- iya, ini masih ada yang kurang nggak? "

"Nggak kayaknya "

" Kok kayaknya! Yang bener dong kalau baca Bos! "

" Iya udah bener" aku sudah tidak mood lagi.

Amira dan Rama selesai membereskan pekerjaannya.

Amira langsung bersiap-siap ingin pulang  " Mas aku pulang dulu ya "

" Gue anterin " tawaran Rama

" Nggak usah, udah reda juga hujannya. "

" oh, Yaudah hati-hati "

" Iya, duluan mbak "

" Iya ati-ati "

Amira pulang.

" Kita mau pulang kapan Han? "

" Kok tanya gue? "

" Mas mau anterin kapan? "

" Sekarang? "

" Iya "

" Kalau gitu aku beresin sebentar ini ya biar nggak acak- acakan. "

" Iya, cepat "

Amel pergi keruang tv membereskan berkas lainnya. Aku dan Mas Rama yang menunggu di Meja makan.

" Eh! "

" Apa? "

" Kalau dilihat Amira kayak suka sama lu deh "

" Apa sih "

" Orang, bener lihat aja mata dia pas bantuin lu "

" Jangan sok tahu "

" Mending sok tahu dari pada sok tempe! "

Raka datang.

" Han lu mau pulang? " Aku hanya menaik turunkan alis. " Gue anterin ya "

LUKA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang