Karena hal yang indah akan datang pada waktu yang tidak ditentukan.
***
Mataku sembab karena menangis semalaman. Semalaman aku meratapi nasib ku yang malang.
Pagi jam 8 Amel sudah datang ke rumah sakit dan aku masih tertidur pulas.
"Assalamualaikum... Masih tidur?. Hemm...."
Amel duduk di kursi sebelah tempat tidur dan dia baru menaruh tasnya dibawah.
Tuk-tuk
Assalamualaikum...
"Waalaikumsalam... Mas Rama, Raka Amira" Mereka masuk.
" Yaallah beneran sakit dia jam segini masih tidur? " Cetus raka.
" Raka namanya aja orang sakit, pasti capek dong " ujar Amira.
Amel yang sedikit kesal " Iya lu! Gimana sih"
" Nih gue bawain bunga "
Amel yang sudah kePDan duluan" Buat gue? Aaa,,,, baik banget lu, makasih,,,"
Amira dan Rama menjadikan perdebatan mereka berdua sebagai tontonan pagi ini.
" PD banget lu! Orang itu buat Hanna "
" Buat apa? Orang hanna sakit, "
" Karena dia sakit gue kasih bunga biar seneng, dia seneng bunga kan? "
" Iya di seneng bunga tapi kalau sakit dia nggak suka dikasih bunga "
" Kenapa, Mbak? "
Amel mengikuti ekspresi dan perkataan yang selalu keluar dari mulutku saat aku mengatakan itu.
" Ya lu pikir gue mati dikasih bunga!. Pasti dia ngomong gitu nanti."
" Ha?? Nggak tahu sosweet dia ya! "
" Tenang aja kalau hanna nggak mau gue dengan senang hati menerima "
" Terserah lu dah! "
Suara mereka cukup menganggu telingaku.
Aku terbangun. Mereka langsung mengarahkan pandangan ke aku." Han! Lu nggak papa? " Aku hanya diam membisu.
" Kalau hanna nggak papa nggak mungkin dirumah sakit bego! "
" Oh iya, berarti lu kenapa-napa ya? "
" Masih aja ditanya! Udah gue jawab juga, "
" Udah jam 8 lewat, mbak Hanna makan dulu sebelum jam sembilan "
" Iya,"
Rama duduk disofa.
" Gue aja yang suapin "
" Nggak usah biar gue aja! "
" Udah daripada kalain ribut aku aja yang nyuapin mbak hanna sini " Aku membenarkan posisi yang lebih nyaman.
Daripada mendengar celotehan mereka aku mengambil paksa tempat makanan dari tangan amel dan makan sendiri. Semua diam. Menelan ludah.
" Han sekarang gimana tangan lu masih sakit? "
Hening. Aku tidak menghiraukan mereka berbicara.
" Mata lu sembab banget lu nangis terus ya semaleman? "
Hening. Amira dan Amel hanya diam. Dan aku sibuk makan.
" Lu tadi malam tidur jam berapa? "
Hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [ END ]
Teen FictionYang pernah datang, pergi dan kembali lagi untuk menyirami rasa yang sudah mati. Itu BEGO! namanya! "gue nggak nyesel nolak lo!. Tapi gue masih pengen lihat lo berjuang buat gue!. "Hanna Karya 2021 Aminah Hanima