PROLOG

19.1K 691 20
                                    

"Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony." Mahatma Gandhi

(Kebahagiaan adalah tatkala apa yang di pikirkan, apa yang terucap, dan apa yang diperbuat selaras dalam satu harmoni)

•••••

"Bibi buatkan teh hangat ya non."

Sudah beberapa hari ini badan diana terasa sangat tidak enak. Tiap pagi dia akan mual mual ditambah pusing yang berkepanjangan. Biasanya saat dia sakit, dia hanya perlu beristirahat dan minum beberapa suplemen. Tapi nyatanya hal itu tidak mempan, tubuhnya sangat lemas, bahkan tidak kuat berjalan tanpa berpengangan.

"Ini non, diminum!" kata bibi sembari memberikan segelas teh hangat pada diana. Di rumah ini memang hanya bibi yang perhatian pada Diana. Orangtuanya sibuk bekerja. Sedangkan kedua saudaranya sibuk jalan-jalan dengan teman-temannya.

"Makasih bi," ujar Diana. Dia menegakkan tubuhnya dari sebelumnya dalam posisi rebahan. Tangan bibi dengan lentur memijat tengkuk Diana.

"Diana," teriak suara dari luar.

"Iya ma," jawab Diana. Ternyata itu suara mamanya.

Pintu terbuka, menampilkan sosok wanita dengan rambut sebahu berwarna coklat. Di sampingnya ada seorang wanita berusia tidak jauh dari diana yang memaki dress bunga bunga.

"Dipanggil tadi nggak nyaut kemana aja sih," kata mamanya marah-marah.

"Maaf____ huek huek." Tiba tiba diana mual. Dia berusaha berdiri untuk menuju kamar mandi dibantu bibi. Tidak ada makanan yang dimuntahkan, karena seharian diana belum makan. Yang keluar dari muntahan itu hanya berupa cairan, itu pun tidak berjumlah banyak.

"Dari kemarin kamu mual mual terus sih," kata mama yang ikut melihat di depan pintu kamar mandi.

"Diana lagi masuk angin ma."

Diana membalik badannya, berusaha kembali ke tempat tidurnya.

Huek

Lagi, Diana harus memuntahkan isi perut kosongnya itu.

"Jangan-jangan kamu hamil lagi," kata Diandra ketus.

Tatapan mama, Diana, dan bibi sontak menuju ke arah Diandra.

"Ya biasanya kan orang hamil suka mual mual. Kalau cuma masuk angin doang, sehari dua hari juga sembuh, tapi ini udah mau seminggu," lanjut Diandra memberi opininya.

"Diana, kamu hamil?" tanya mama.

"Enggak mungkin ma, Diana cuma masuk angin aja," elak Diana.

"Bibi, beli tespeck sekarang juga!" perintah mama.

Bibi pun pergi memenuhi perintah sang majikan. Tidak membutuhkan waktu lama, bibi datang.

"Langsung dicoba, mama mau lihat."

Diana menuruti kemauan mamanya. Dia membaca sekilas petunjuk pemakaian pada tespeck itu. Ditaruhnya urine ke dalam wadah kecil, berbentuk seperti gelas lalu dicelupkannya benda pipih itu ke dalam wadah.

"Ini ma." Diana memberikan tespeck yang masih dicelup urine itu kepada mamanya. Beberapa saat mereka menunggu hasil tes.

"Sini Diandra aja yang lihat." Diandra mengambil wadah yang dibawa mamanya.

"Apa hasilnya di?" tanya mama penasaran.

Mereka saling melihat satu sama lain. Penasaran. Diandra mengambil tespeck itu perlahan dari wadahnya.

"Dua garis."

•••••

Sorry Typo 🙏

Pregnant©2020 laelanhytAll rights reserved

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pregnant
©2020 laelanhyt
All rights reserved

Pregnant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang