CHAPTER 9 • HIPNOTERAPI

7.4K 481 3
                                    

aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya debu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sapardi Djoko Damono

•••••

"Lama banget sih di," protes Darren. Lelaki itu sudah menunggu Diana dari satu jam yang lalu dan Diana belum ada tanda-tanda selesai berdandan.

Pagi ini sesuai rencana, mereka akan bertolak ke Jakarta. Malam nanti, Ivan akan bertunangan dengan kekasihnya. Mereka berangkat pagi, maksudnya supaya Diana bisa istirahat dulu di Hotel, jadi nanti malam, dia tidak kelelahan.

Darren berjalan mendekati Diana di kamarnya. "udah selesai?" tanya Darren.

Diana sedang memilah baju yang akan dibawanya ke Jakarta.

"Aku udah siap tapi____" ucapannya menggantung. Dia takut memberitahu Darren, selama ini dia sudah banyak merepotkan Darren.

Darren menyatukan alisnya. Dia masih menunggu kelanjutan perkataan Diana.

"Kamu berangkat sendiri aja gimana?" tawar Diana.

"Kenapa lagi? kita udah sepakat dateng bareng bareng kemaren." Tangan Darren menutup lemari yang dibuka Diana. Dia menggandeng tanggan diana untuk mengajaknya segera berangkat.

"tunggu dulu," cegah diana.

"Kalau kamu nggak bilang, aku nggak akan tau. Aku bukan mbah dukun kalau kamu lupa." kata Darren.

"Aku nggak punya baju," lirih diana. Dia menggigit bibir bawahnya, takut merepotkan Darren.

"Baju di lemari kamu banyak. Masalahnya di mana?" Darren bingung dengan makhluk bernama wanita, baju di lemari banyak dibilang nggak punya baju.

"Nggak cukup, aku gendutan," ucap Diana sarkas. Dimana-mana tidak ada wanita yang ingin dibilang gendut. Tapi kalau tidak dijelaskan sejelasnya Darren tidak paham.

"Nanti mampir butik. Kamu nggak gendut, cuma sedikit cubby aja," kata Darren jujur. Perlahan Diana menyunggingkan senyumnya.

***

"Harusnya kamu pilih baju yang agak tertutup," gerutu Darren. Diana mengenakan dress selutut tanpa lengan. Bagian dadanya sedikit terbuka, juga begitu press body. Sehingga tubuh sexy Diana terlihat.

"Baju ini bagus kok," jawab diana.

"Lain kali bajunya nggak usah dipake lagi," putus Darren. Dia tidak menyukai jika tubuh istrinya menjadi tontonan orang. Cukup hanya dirinya yang menikmati tubuh Diana. Oh tidak, sepertinya Darren mulai gila. Dia mendambakan tubuh Diana berada di dalam pelukannya.

"Iya iya, yaudah ayo berangkat, keburu malem."

"Bawa jaket, nanti kamu pasti kedinginan," kata Darren. Dia mengambil Jaketnya yang sudah dia gantungkan di lemari gantung luar. Selain untuk menghangatkan, tentu saja fungsi jaket adalah untuk menutupi tubuh diana.

Pregnant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang