CHAPTER 10 • KILAS BALIK

6.8K 443 2
                                    

"Honesty is a very expensive gift. Do not expect it from cheap people." Warren Buffet

(Kejujuran itu merupakan hadiah yang sangat mahal. Jangan mengharapkannya dari orang murahan.)

•••••

"Iyalah, dulu Diana pasien mama, dia sering ikut hipnoterapi ke mama. Sekarang kelihatannya sudah sembuh ya, mama seneng lihatnya," kata mama Ivan dengan riang. Berharap orang yang diajak ngomong mengingatnya.

Semua mata tertuju pada mama Ivan. Wanita bernama Meta itu adalah seorang Dokter kejiwaan.

"tapi saya tidak ingat," jawab Diana bingung.

"Karena waktu itu kamu masih kecil, jadinya lupa." Meta mengusap kedua lengan Diana penuh sayang.

"Mama liana kamu dulu itu sahabat baik tante, Diana," sahut mama Andre untuk memecah kecanggungan.

"Kalau misalnya tante sahabat mama, pasti tante tau dimana sekarang mama kan? boleh kasih tau Diana nggak tante," jawab Diana memohon. Suasana berubah menjadi kecanggungan. Semua orang saling melirik satu sama lain. Tidak ada yang berani membuka suaranya.

"Ah sayang, tadi katanya ngantuk, ayo pulang, nanti keburu malem," kata Darren berusaha membawa Diana keluar dari rumah ini. Darren menggengam tangan Diana.

"tapi tante belum jawab pertanyaan aku."

"atau Diana tidur di sini aja. Di rumah Ivan yang sebesar ini pasti ada kamar kosong," usul Andre. Dia membantu Darren yang tampak kesusahan membujuk Diana. Andre melirik Ivan untuk mendukung perkataannya.

"ayo gue anterin, Darren buruan." Ivan sudah berdiri, bersiap mengantarkan Diana ke kamar tamu yang kosong di rumahnya.

"tapi____"

"Besok bisa dilanjutkan obrolannya, sekarang tidur dulu. Inget kata dokter, harus istirahat yang cukup," bujuk Darren. Diana mengangguk. Dia mengikuti langkah Darren menuju kamar yang ditunjukkan Ivan.

Darren membantu Diana untuk memejamkan matanya. Tidak terlalu sulit, karena Darren sebelumnya juga pernah melakukannya.

***

"Sebenarnya apa yang terjadi sama Diana?"

"mamanya kan sudah meninggal, kenapa dia masih nyariin?"

"Bukannya dia baru lulus SMA, tiba-tiba bisa nikah malah sudah hamil besar sama Darren?"

"Apa yang kalian sembunyikan dari kita?"

Mama papa Ivan dan mama papa Andre tak hentinya bertanya. Papa mama Andre belum pulang. Mereka menunggu penjelasan dari anaknya. Sedangkan Andre dan Ivan tidak berani menjawab. Pikirnya Darren yang lebih berhak menjawab, mengingat dia adalah suami Diana.

"Diana udah tidur?" tanya Ivan begitu melihat Darren keluar dari kamar tamu tempat Diana tidur. Darren menutup pintu perlahan agar tidak menganggu tidur Diana.

"Udah," jawab Darren. Dia duduk di sova yang dikelilingi orang tua andre dan ivan. Dia seperti orang yang akan di sidang.

"Tante, bisa tolong jelaskan maksud perkataan tante tadi, yang soal hipnoterapi," pinta Darren pada ibu Ivan.

"Tapi ini termasuk rahasia, tante tidak bisa membuka rahasia pasien."

Darren mengusap wajahnya dengan telapak tangan. Sepertinya kisah hidup Diana cukup rumit untuk dipahami.

"Diana, dia sering disiksa sama keluarganya, tidak jarang dia mimpi buruk, dan mimpi itu selalu sama, tentang kecelakaan. Dia bilang mobilnya meledak di jurang, tapi tidak tau itu maksudnya apa. Dia juga tidak memiliki sedikit pun ingatan tentang orang tua kandungnya," ujar Darren. Dia menatap sendu mata meta, "Darren mohon, kalau tante tau sesuatu, tante kasih tau Darren."

"Mama, kita beberapa bulan terakhir cari banyak informasi tentang Diana, kalau mama tau, tolonglah, kasihan Darren sama Diana ma," bela Ivan.

Meta merasa tidak tega dengan Darren yang sudah dianggapnya sebagai anaknya sendiri.
Tapi disisi lain, dia juga tidak mungkin menjelaskan rahasia pasiennya.

"Orang tua kandung Diana sudah meninggal karena kecelakaan. Mobilnya masuk ke jurang dan meledak. Mama papa Diana langsung meninggal di tempat kejadian, sedangkan Diana selamat. Dia terlepar sesaat sebelum mobil jatuh. Diana kecil sangat depresi atas kejadian itu, makanya keluarganya meminta bantuan mama untuk hipnoterapi," jelas Meta, "maaf, hanya itu yang bisa mama sampaikan," lanjut meta.

"Bukankah charlos dan eren, orangtua angkat Diana begitu menyayangi Diana? Itu yang selalu keluarga itu tampilkan saat di depan koleganya." Indra, papa Andre angkat bicara.

Darren menggeleng, "Diana bilang dia sering kena pukul, dicaci maki setiap hari, kadang nggak dikasih uang saku, kadang juga nggak dikasih makan," terang Darren.

"Jahat banget sih, ini pasti karna harta. Liana pernah cerita kalau keluarga suaminya itu tamak, serakah sama harta warisan," tuding mama Andre menggebu.

"Mama jangan ngomong sembarangan, nggak ada bukti terkait itu," larang Indra.

***

Diana Soerjodiningrat pov

Aku sungguh ingin tanya lebih banyak tentang orangtuaku pada orangtua ivan dan andre. Mereka pasti bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku. Terutama tentang bagaimana bisa orangtua kandungku dengan begitu teganya meninggalkan aku. Lebih menyakitkan lagi, mereka meninggalkan aku pada keluarga papa Charlos dan mama eren yang tidak pernah menyayangiku.

Tapi sepertinya Darren tidak ingin aku mengetahui hal itu lebih jauh. Mungkin dia takut aku stress, terus nanti berdampak pada anaknya. Selama ini yang dipikirkan Darren hanya tentang anaknya, bukan aku. Dia menjagaku itu karena aku mengandung anaknya. Mungkin kalau aku tidak hamil anaknya, aku sudah dibuangnya ke jalan.

Aku memilih mengalah. Aku mengikuti Darren untuk tidur. Tapi hanya pura-pura. Aku tau Darren akan kembali menemui mereka setelah aku tertidur.

Saat Darren sudah keluar kamar, aku bangkit dati tidurku. Perlahan, aku menempelkan telingaku pada pintu kamar. Sayup sayup ku dengar pembicaraan mereka. Meskipun pelan, tapi aku masih bisa mendengarnya.

'Orang tua kandung Diana sudah meninggal karena kecelakaan. Mobilnya masuk ke jurang dan meledak. Mama papa Diana langsung meninggal di tempat kejadian, sedangkan Diana selamat. Dia terlepar sesaat sebelum mobil jatuh. Diana kecil sangat depresi atas kejadian itu, makanya keluarganya meminta bantuan mama untuk hipnoterapi'

Deg

Tubuhku menengang, mataku meremang. Syarafku mendadak tidak bekerja sesuai fungsinya. Apa aku tidak salah dengar? Orangtuaku sudah meninggal? Jangan-jangan mimpi-mimpiku adalah kilas balik kejadian masa laluku?

•••••

Sorry Typo 🙏

WARNING !!!
Jangan lupa tekan 🌟

True Love ©2020 laelanhytAll rights reserved

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

True Love
©2020 laelanhyt
All rights reserved

Pregnant ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang