(CHAPTER COMPLETE)
______
Saat musim dingin datang membekukan lautan,
gadis itu datang dengan kehangatan dalam dekapannya.
Saat musim panas datang menggugurkan dedaunan,
gadis itu datang membawa kesejukan pada sinar matanya.
Tapi anehnya, ia terci...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau mungkin tidak akan bisa memiliki kebahagiaan jika kau masih memikirkan standar kehidupan orang lain. Terimalah dirimu apa adanya dan jangan menoleh ke belakang."
___Cessper___ ***
Hanyang University tengah ramai oleh ratusan penonton yang akan keluar setelah menyaksikan Tournament Basket Ball di aula lapangan basket Hanyang university. Beberapa orang masih terdengar membicarakan kegagalan tim Cheers yang telah digadang-gadang karena mereka baru saja memenangkan ICU World CheerleadingChampionships bulan lalu. Rusaknya performansi tim Cheers kali ini, juga kekalahan tim basket universitas cukup mampu membuat heboh setiap sisi bangunan Hanyang. Sementara di salah satu ruangan ganti menjadi tempat yang tak terjamah satu pun mahasiswa, meskipun seharusnya sumber kegaduhan di hari itu adalah mereka.
Brakkk!
Sebuah kursi terguling dengan suara nyaring setelah terdorong punggung seorang gadis yang ikut jatuh bersamanya. Sakura, meringis kesakitan karena ia tidak memiliki reflek yang baik untuk menyelamatkan punggungnya agar tidak menghantam lantai. Ia hanya bisa menatap ke arah Lisa yang mukanya memerah menahan amarah. Lisa benar-benar tidak membiarkan Sakura bernapas sejenak. Air mata Lisa mengalir di tengah rasa hausnya ingin menampar Sakura dengan keras sampai semua rasa sakit hatinya dapat menghilang. Namun, tangan Lisa terhenti di udara ketika gadis yang tengah menjadi pelampiasan emosinya berteriak histeris.
"APA SALAHKU?!" teriaknya sambil terisak. Ia tidak pernah mengerti mengapa Lisa bisa sekejam ini padanya. Tidak hanya sekali, ini adalah perlakuan kasar Lisa yang entah untuk keberapa kalinya. Perlakuan Lisa yang seenaknya sendiri membuatnya muak. Sakura tidak mau lagi dirundung seseorang di umurnya yang sudah bukan lagi remaja. Ia hanya ingin menjalani kehidupannya dengan tenang dan damai.
"Katakan lagi! Katakan lagi apa salahmu dan aku akan memukulmu dua kali lebih keras!" Teriak Lisa tak mau kalah sambil mencengkeram kerah kemeja Sakura yang telah kusut tak terbentuk.
"Kau baru saja menghancurkan karirku, Sakura! Kau baru saja menghancurkan karirku! Dengan bodohnya kau merusak formasi?! KAU PASTI SENGAJA KAN?!!! AKU KEHILANGAN KARIRKU, BRENGSEK!!!" Tamparan kuat akhirnya mendarat di pipi Sakura. Suara nafas Lisa memburu seolah ingin membunuh Sakura dengan sekali pukulan. Sakura telah merusak formasi cheerleaders yang telah mereka tampilkan. Penampilan penting tim cheerleaders di tournament Baskel Ball yang diadakan di Universitas Hanyang telah gagal total ketika di tengah penampilan Sakura melakukan kesalaan fatal. Satu yang terpenting bagi Lisa adalah ia telah kehilangan masa depannya. Kesempatan mendapatkan rujukan sebagai trainee di YG Entertainment telah hangus jika timnya melakukan kecacatan sedikit saja di tournament tersebut.
"Kau yakin hanya itu alasanmu memukuliku seperti ini?" Sakura menatap Lisa tajam meskipun sebenarnya ia takut menghadapi Lisa. Lisa tidak biasanya semarah ini, pun melawan Lisa adalah hal yang tidak pernah dicoba Sakura. Mungkin kali ini Sakura bisa mendapatkan perlakuan lebih buruk karena ia berani melawan. Tapi apa bedanya dengan pasrah? Toh, Lisa tak pernah berhenti. Justru semakin hari Lisa semakin menjadi-jadi.
