8. Fine

1.1K 190 28
                                    

"Its Okay to Not Be Okay"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Its Okay to Not Be Okay"

___
***

Yeji membuka pintu apartemennya dan mendapati mamanya yang tengah duduk di sofa menunggunya pulang.

"Mama?"

Nyonya Mikaela tersenyum kepada Yeji. Ia bangkit dan memeluk Yeji, mencoba menawarkan rasa rindunya.

"Bagaimana kabarmu, Sayang?" Tanya Mikaela mengelus pelan pipi Yeji. Ia baru bisa mengunjungi Yeji setelah kabar kesehatan Yeji yang sedang down dari Ryunjin.

"Aku baik-baik saja. Sejak kapan Mama di sini? Seharusnya Mama memberi kabar dulu agar aku bisa pulang lebih cepat," kata Yeji membalas pelukan Mikaela.

"Kenapa dahimu?" Mikaela sedikit terkejut dengan lebam yang menghiasi dahi Yeji. Lebam biru dengan kulit yang sedikit lecet hingga menampakkan sebercak kemerahan.

"Ya?" Yeji ikut menyentuh bagian dahi yang ditunjuk oleh mamanya. Ketika Yeji menekannya, memang rasa nyeri itu muncul. Ia tidak menduga bahwa dahinya akan meninggalkan bekas seperti itu.

"Aku kurang hati-hati ketika menyetir. Aku terbentur setir ketika menginjak rem secara mendadak," ucap Yeji berbohong. Padahal ia melakukannya dengan sengaja.

"Kau harus lebih berhati-hati, Sayang. Ayo, biar mama obati," ucap Mikaela sambil menarik Yeji ke arah sofa. Nyonya Mikaela mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka Yeji.

Beberapa saat mereka dalam keheningan, hanya menyisakan suara detik jam yang berada di apartement Yeji. Hingga akhirnya Yeji memandang mamanya sambil tersenyum tipis.

"Apa... Mama melihat internet?" Yeji memberanikan diri menanyakan hal itu setelah beberapa saat ragu untuk membahasnya. Ia sebenarnya tidak ingin mengungkit kejadian yang membuatnya tidak nyaman, namun ia tidak bisa hanya diam setelah dampak besar yang sudah Yeji peroleh.

Nyonya Mikaela menghentikan gerakan tangannya mendengar pertanyaan Yeji. Ia menatap wajah Yeji yang terlihat pucat meski telah memakai riasan. Seperti yang Ryunjin katakan, anak perempuannya memang cukup tertekan akan kejadian yang menimpanya.

"Ayah sudah membereskan semuanya," kata Mikaela pelan.

Yeji menundukan kepalanya, menghindari tatapan mamanya dengan rasa bersalah, juga karena membenci dirinya sendiri. Ia kembali menjadi pecundang yang bersembunyi di balik punggung orang tuanya.

Nyonya Nara menarik tangan Yeji, kemudian mengenggamnya erat. "Yeji-ya. Semua yang sudah terjadi biarlah terjadi. Jangan mengkhawatirkan apa-apa lagi. Semuanya kembali seperti semula, Yeji-ya. Tidak akan ada yang mengaitkan namamu lagi pada kematian Sakura," kata Nyonya Nara mencoba menenangkan Yeji.

"Kau harus hidup lebih baik. Kau tahu bagaimana Mama berjuang di masa muda Mama agar hidup kita bisa bahagia kan? Sekarang kau hanya perlu melanjutkan jalan yang sudah Mama siapkan ini dengan benar. Hanya itu, Yeji-ya. Mama percaya padamu."

Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang