35. Perfect

1.5K 237 106
                                    

"Biarkan luka mengering dengan semestinya, biarkan masalalu berlalu dengan sendirinya, biarkan aku mencintaimu dengan sepenuhnya, lewat hati yang telah pecah, lewat duka yang pernah singgah, dan lewat rasaku yang tumbuh karena resah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biarkan luka mengering dengan semestinya, biarkan masalalu berlalu dengan sendirinya, biarkan aku mencintaimu dengan sepenuhnya, lewat hati yang telah pecah, lewat duka yang pernah singgah, dan lewat rasaku yang tumbuh karena resah."

___Cessper___
***

"Aku akan menjemputmu."

Entah sudah berapa kali Yeji melihat kalimat itu di dalam sebuah bar chat ponselnya. Rasanya, Yeji ingin memastikan untuk yang keseratus kalinya jika apa yang ia baca bukanlah kata yang salah atau pengirim dari nama kontak yang ia baca benar-benar dari Hwang Hyunjin.

Bahkan kini Yeji sangat ingin menertawakan dirinya sendiri. Ia seperti seorang gadis remaja yang bisa berbunga-bunga hanya dengan mendapatkan pesan dari seseroang yang diharapakan. Padahal, Yeji selalu mencibir orang-orang yang terlalu berlebihan memandang cinta anak remaja sebagai sesuatu yang paling membahagiakan di dunia.

Memang, Yeji tidak pernah memiliki hubungan asmara yang begitu dalam hingga membawa perasaan. Sejauh ini, ia terlalu sibuk bergelut dengan kehancuran hidupnya yang begitu menyesakkan hingga hal-hal kecil seperti ini jauh dari apa yang bisa ia lampaui.

Di sisi lain, sebenarnya Yeji merasa takut. Ia takut perasaannya hanya akan menjadi sebuah mata pisau yang menggoreskan luka lagi. Pertemuan terakhirnya dengan Hwang Hyunjin di rumah sakit tentu tidak akan ia lupakan. Bahkan karena rasa sesak itu, Yeji telah berusaha untuk merelakan semuanya, lagi. Yeji merasa hidupnya memang tidak pernah sejalan dan semulus apa yang ia inginkan. Yeji sudah siap menyerah sebelum memulai peperangan dengan hatinya. Ia terlalu takut dengan rasa sakit yang akan bersarang pada dirinya jika ia memaksa. Namun, ketika ia tahu Hyunjin menghubunginya dengan kalimat singkat seperti ini, bisakah Yeji kembali berharap?

Suara klakson mobil yang terdengar di telinganya membuat jantung Yeji bedegup nyaring. Yeji segera menyambar tas yang ia letakkan di samping ranjang. Sudah sejak satu jam yang lalu Yeji siap dengan urusan penampilannya dan hanya duduk di dalam kamar menunggu kedatangan Hyunjin.

Sebelum ia benar-benar keluar, Yeji mengecek tampilannya terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada yang salah dari dirinya. Gaun hitam yang ia kenakan sebenarnya tidak cukup mampu menutupi perutnya yang mulai membuncit. Namun gaun itu tetap tidak bisa menyembunyikan kecantikan Yeji yang begitu memikat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang