"Hyunjin sekalipun. Yeji sekalipun. Seburuk apapun masa lalu mereka, mereka tetap membutuhkan masa depan yang normal seperti manusia lainnya."
__Cessper__
***Pagi yang dingin, Yeji yang lapar. Ia selalu ragu untuk memakan sesuatu karena hanya akan berakhir dengan mual dan muntah yang akan menyebabkan tubuhnya semakin kehilangan tenaga. Matahari bahkan belum terbit sepenuhnya dan Yeji sudah selapar ini. Sepanjang malam, ia hanya memikirkan makanan dan mungkin hanya tidur tidak lebih dari dua jam. Jangan lupakan bahwa Yeji memiliki insomnia, dan sekarang bukan saatnya meminum obat tidur karena ia harus meminum obat anti mual demi bisa melanjutkan kehidupannya.
Lagi-lagi Yeji mengenakan pakaian tertutup, padahal hawa panas di penghujung musim semi pada siang hari mulai terasa di beberapa hari terakhir ini. Bukan hoodie seperti biasanya, kali ini Yeji mengenakan jaket parka berwarna hitam dan kaos tipis dibaliknya. Celana jeans panjang yang ia pakai sebenarnya mungkin sangat jauh dari gaya stylenya yang biasanya lebih menyukai jika kaki jenjangnya ia pamerkan.
Yeji masih sibuk dengan sekotak susu yang tengah ia tuangkan ke dalam gelas panjang. Suara pemanggang yang telah selesai bekerja mengeluarkan dua lembar roti panggang yang kemudian Yeji angkat dan ia letakan ke atas piring. Yeji berharap kali ini ia tidak akan mual, karena ia sadar tubuhnya akhir-akhir ini seperti tak memiliki tenaga sama sekali. Setidaknya ia harus makan meskipun sedikit.
Yeji meletakkan telur mata sapi ke atas lembaran roti, memberikan lelehan keju di atasnya, kemudian ia tutup lagi menggunakan roti yang lain. Bentuk sarapan seperti itu biasa disiapkan Ryunjin ketika di apartemennya. Sebenarnya, baru kali ini Yeji melakukannya sendiri. Ryunjin yang terlalu rajin dan disiplin selalu bangun lebih awal, membersihkan rumah, menyiapkan sarapan, dan menghilang entah kemana ketika Yeji membuka matanya. Sudah sering Yeji melarangnya melakukannya dan cukup memanggil asisten rumah tangga yang bekerja pada Yeji, namun Ryunjin tidak membiarkannya. Ia malah memberikan nasihat sepanjang kereta api kepada Yeji agar bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain.
Yeji menutup matanya ketika segigit roti yang telah ia buat telah berada dalam mulutnya. Ia mengunyahnya perlahan, dan... lagi. Ternyata, rasa amis telur yang ia buat sangat menganggu penciumannya dan membuat perutnya bergejolak. Yeji meraih susu di hadapannya dan segera meminumnya untuk membuat makanan yang ada dalam mulutnya dapat tertelan. Namun, justru semakin parah. Yeji berlari ke arah wastafel cuci piring, mencoba memuntahkan apa yang ada dalam mulutnya, juga cairan dalam perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)
Fanfiction(CHAPTER COMPLETE) ______ Saat musim dingin datang membekukan lautan, gadis itu datang dengan kehangatan dalam dekapannya. Saat musim panas datang menggugurkan dedaunan, gadis itu datang membawa kesejukan pada sinar matanya. Tapi anehnya, ia terci...