"Menyakitimu mungkin sama halnya dengan menghancurkan masa depanku sendiri."
__Cessper__
***"Tidak biasanya Mama pulang secepat ini?" Yeji masuk ke dalam rumah setelah diantar oleh Ryunjin. Ryunjin kembali ke apartement, sementara di sinilah Yeji sekarang. Semenjak dua minggu lalu, ia tinggal bersama orangtuanya, sampai kesehatannya dirasa membaik.
"Kamu lupa ya? Kita ada makan malam dengan keluarga Tuan Jaemin," kata Mikaela, mama Yeji.
"Apa Lucas sudah kembali dari London?" tanya Yeji menghentikan langkahnya karena penasaran.
"Tidak. Dia tidak bisa datang. Kita akan membahas acara pernikahan kalian dengan orangtuanya," jawab Mikaela, membuat Yeji tersenyum sinis. Begitulah Lucas, ia memang tidak pernah peduli dengan pernikahan mereka.
"Bagimana bisa dia pergi ke London sementara penikahan akan dilakukan seminggu lagi," ucap Yeji pelan hingga tak bisa didengar mamanya.
Yeji tak ingin peduli, ia meninggalkan mamanya dan masuk ke dalam kamar. Membaringkan dirinya di atas ranjang tanpa melepas tas dan kaos kakinya, ia sangat kelelahan. Tiba-tiba Yeji merasa menjadi seorang introvert karena tidak bisa berlama-lama di tempat keramaian. Seluruh tubuhnya seakan memiliki efek jika ia melakukannya.
Yeji menutup kelopak matanya yang terasa berat, lalu tertidur dengan posisi telentang tanpa sadar. Entah sudah berapa lama ia akhirnya terlelap, namun suara pecahan yang sangat nyaring berhasil menariknya kembali. Ia membuka mata dan hanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna pastel. Lalu Yeji bangkit dan mencoba menekan kepalanya yang terasa pening.
Mengingat suara pecahan yang baru saja mengganggu tidurnya, akhirnya Yeji bangkit dan berjalan ke luar kamar menuruni anak tangga yang menghubungkan ruangan dapur. Namun tidak ada siapa-siapa di sana. Lalu ia berjalan ke ruang tamu dan mendapati punggung mamanya yang hanya berdiri sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan, sementara semangkuk sop telah jatuh berceceran di lantai dengan pecahan kaca mangkuk yang terlihat pecah berkeping-keping.
Yeji mengikuti arah pandang mamanya dan melihat ayahnya dan seorang lelaki yang teramat Yeji benci tengah duduk di sofa. Yeji juga cukup terkejut melihatnya seolah ia harus dipaksa menyelam kembali kejadian yang tidak ingin ia ingat.
Euforia dalam ruangan itu benar-benar membeku. Apalagi melihat Hwang Hyunjin di sana berhasil membuat Yeji bergetar. Ia masih ingat dengan jelas kejadian menjijikan itu dan melihat sang pelaku hanya membuat pikirannya kembali kacau dan frustasi karena harus menyadari kenyataan yang benar-benar tidak bisa ia terima.
"Yeji-ya, sekarang katakan pada Ayah jika lelaki ini hanya mengatakan bualan!" kata Tuan Jaemin tanpa menoleh kepada Yeji dan terus menatap Hyunjin dengan tajam.
"Katakan pada Ayah kalau kau..." Tuan Jaemin menahan napas, ia seperti tersedak dengan apa yang akan ia ungkapkan.
"...bahwa kau tidak hamil," tambahnya mengepalkan tangannya yang ia letakan di atas lutut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)
Fanfiction(CHAPTER COMPLETE) ______ Saat musim dingin datang membekukan lautan, gadis itu datang dengan kehangatan dalam dekapannya. Saat musim panas datang menggugurkan dedaunan, gadis itu datang membawa kesejukan pada sinar matanya. Tapi anehnya, ia terci...