"Selalu ada kecacatan di balik usaha manusia untuk menjadi sempuran."
___Cessper___
***Yeji membuka matanya. Mungkin baru setengah jam yang lalu ia bisa terlelap, tapi mimpi itu kembali mengganggunya. Memang, sejak kejadian meninggalnya Sakura, Yeji tak pernah bisa tidur dengan tenang. Ia mengalami insomnia berat dan hanya bisa tidur dengan obat-obatan. Tapi sekarang lain cerita karena ia tengah mengandung sehingga tidak bisa sembarangan meminum obat tidur. Jadi untuk beberapa minggu terakhir ini, Yeji terpaksa harus menerima keadaan dirinya yang seperti ini.
Matahari telah tampak menelusup di sela-sela kamar hotel yang sebenarnya menampakkan pemandangan kota dari arah dinding kaca yang kini tertutup gorden tebal. Tapi Yeji tak berminat untuk bangkit dan membukanya. Hyunjin juga tidak kembali. Toh, apa pedulinya dia kepada lelaki itu. Justru akan jauh lebih baik jika Hyunjin tak pernah menampakkan lagi batang hidungnya di hadapan Yeji.
Perut Yeji tiba-tiba bergejolak, seolah mendesak sesuatu hingga ke tenggorokannya. Yeji segera menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan berlari ke arah kamar mandi. Ia memuntahkan rasa mual yang tiba-tiba menghampiri dirinya.
"Kau baik-baik saja?"
Yeji reflek menoleh karena cukup terkejut ternyata ada orang lain di kamar itu selain dirinya. Ryunjin menepuk-nepuk punggung Yeji dengan khawatir.
"Sejak kapan kau di sini?" tanya Yeji penasaran. Pasalnya, ia belum tertidur terlalu lama dan tidak mendengar suara bell pintu berbunyi. Lagipula bagaimana caranya Ryunjin bisa masuk ke dalam kamar hotel yang ia tempati.
"Aku baru saja masuk," jawab Ryunjin.
"Kenapa?" tanya Yeji lagi.
Ryunjin menghentikan tepukan di punggung Yeji dan membalas tatapan Yeji yang masih terlihat sangat penasaran. Akhirnya Yeji memutuskan menarik Yeji agar cepat membersihkan dirinya dan keluar dari kamar mandi.
"Hyunjin menghubungiku dan menyuruhku agar datang ke sini," kata Ryunjin saat ia telah mendudukan dirinya di sisi ranjang, menghadap Yeji yang masih berdiri menatapnya.
"Hyunjin? Kenapa?" tanya Yeji lagi tak mengerti.
"Yeji-ya, biar kuluruskan. Di sini seharusnya aku yang harus bertanya padamu. Kenapa dia bisa sampai menghubungiku di hari pertama pernikahan kalian? Dia menghubungiku dan menyuruhku membawamu ke apartement baru kalian. Kenapa kalian tidak pergi sendiri? Dan kemana dia? Ayolah... Ini hari pertama penikahan kalian. Seharusnya dia tidak pergi sepagi ini apapun urusannya," kata Ryunjin tak habis pikir.
Yeji yang akhirnya mengerti arah pembicaraan Ryunjin pun tersenyum masam.
"Dia tidak di sini sejak semalam," ucap Yeji hingga sukses membuat Ryunjin membelalakan matanya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)
Fanfiction(CHAPTER COMPLETE) ______ Saat musim dingin datang membekukan lautan, gadis itu datang dengan kehangatan dalam dekapannya. Saat musim panas datang menggugurkan dedaunan, gadis itu datang membawa kesejukan pada sinar matanya. Tapi anehnya, ia terci...