"Pernikahan adalah tentang dua kepribadian yang terjalin dalam sebuah simpul."
___Cessper___
***Hyunjin menyelesaikan jepretan terakhirnya setelah satu jam memotret dua model wanita. Ia kemudian berbalik menghampiri Han yang tengah fokus meneliti hasil foto di balik layar komputer.
"Memang tak ada yang sebagus hasil jepretanmu, Hyunjin-ssi," ucap Han setelah menunjukkan sebuah foto yang terlihat aesthetic.
"Tetap saja kau harus mencari penggantiku. Sekarang aku tidak memiliki waktu sebanyak itu untuk menjadi fotografer," kata Hyunjin meletakkan kamera dari tangannya di atas meja.
"Sombong sekali. Sibuk mengurusi istri barumu maksudnya?" kata Han terkekeh.
Hyunjin tertawa dalam hati. Ia bahkan belum kembali ke apartemennya dan bertemu dengan Yeji tepat setelah hari pernikahannya berlangsung. Sudah tiga hari ini Hyunjin memilih tidur di rumah almarhum ibunya. Ia sendiri tidak yakin bagaimana sikapnya jika harus satu atap dengan Yeji. Melihat gadis itu selalu membuat dirinya mudah marah dan kehilangan kendali untuk tidak bersikap sinis. Hyunjin ingin mengembalikan kembali akal sehatnya agar ia bisa berpikir dengan jernih.
"Apa yang sedang kau lakukan? Kau sudah selesai memotret kan? Felix menunggumu dari tadi," Chan memanggil dari ujung tangga yang mengubungkan dengan ruangan kerja Felix. Hyunjin pun melenggang pergi menemuinya.
Ketika ia membuka pintu, Felix di sana tengah sibuk dengan tumpukkan kertas yang baru saja ditumpuk, lalu meletakannya dengan sedikit keras tepat di hadapan Hyunjin.
"Aku punya kabar buruk dan kabar baik," Felix meraih Americano yang baru saja diletakkan oleh Chan. Chan kemudian ikut duduk bersama mereka, penasaran dengan percakapan keduanya.
"Berita buruk," pilih Hyunjin.
"Aku kesulitan berinvestasi di perusahaan ayahmu," kata Felix sambil mengetukkan jarinya di atas tumpukkan berkas yang tergeletak di hadapan Hyunjin.
"Saham perusahaan ayahmu menurun sejak Lucas diturunkan dari jabatannya. Kau tahu ayahmu punya beberapa anak perusahaan dan sebagian besar diserahkan kepada Lucas dan Ibunya. Jadi tidak mungkin beliau bisa menangani semuanya sendirian setelah Lucas kau pecat secara tidak langsung," kata Felix menjelaskan.
"Apa??! Kau memecat Lucas?!" kaget Chan hampir menyemburkan minumannya.
"Memangnya kau punya jabatan apa di perusahaan ayahmu?" tanya Chan lagi bingung. Pasalnya ia tidak pernah tahu Hyunjin melibatkan dirinya pada perusahaan ayahnya. Hyunjin biasanya tidak berminat sama sekali.
"Tentu saja dia tidak punya jabatan apa-apa. Hyunjin bisa melakukannya karena ia mengancam ayahnya," ucap Lucas menyindir.
"APA?! Kau gila ya?! Setelah memp-, maksudku menikahi Yeji dengan paksa, kau sekarang menurunkan jabatan calon penerus. Wahh! Coba kuperiksa. Sepertinya kau sudah tidak waras," Chan mencoba menyentuh dahi Hyunjin, namun Hyunjin menghindar dan menepis tangan Chan. Ia kembali menatap Felix dan membenarkan posisi duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)
Fanfiction(CHAPTER COMPLETE) ______ Saat musim dingin datang membekukan lautan, gadis itu datang dengan kehangatan dalam dekapannya. Saat musim panas datang menggugurkan dedaunan, gadis itu datang membawa kesejukan pada sinar matanya. Tapi anehnya, ia terci...