"Pantaskah kesempatan hadir kepada manusia yang telah melukai orang lain?"
___Cessper___
***Han mengurut pelipisnya yang bekedut karena merasa lelah dengan pekerjaan yang tidak kunjung ia selesaikan. Mouse yang sedari tadi ia genggam didorongnya hingga benda kecil itu berakhir terjun ke arah lantai dan terpelanting sejauh satu meter darinya. Lelaki itu menjatuhkan punggungnya ke punggung kursi dan bernapas frutasi, lalu menutup matanya dan memutar kursi yang ia duduki hingga beberapa kali.
"Kau masih belum menyelesaikan editingmu?" Chan keluar dari sebuah pintu, berjalan dengan menyeret kakinya hingga menimbulkan suara berisik.
"Kalau berjalan angkat kakimu bisa tidak? Kau tidak lihat ya di lantai banyak kertas!" ucap Han dengan nada geram.
"Kenapa kau jadi marah-marah begitu?! Lagipula siapa yang nenyuruhmu membuang kertas-kertas ini di lantai? Cepat bersihkan!" Chan membalas dengan lebih kesal dan sedikit berkerut aneh, lagipula mengapa Han menjadi sensitif begitu?
"Kau saja!" Teriakan kecil Han semakin membuat Chan melebarkan matanya tak percaya.
"Aargg! Aku sangat kesal sekarang!" ucap Han mengacak rambutnya frustasi, membuat Chan menghela napas dan ikut menarik kursi dan mendudukan dirinya di samping Han.
"Sebenarnya apa masalahnya?" tanya Chan mulai meneliti hasil kerja Han di layar komputer. Terlihat sebuah gambar cover majalah yang tengah digarap untuk perusahaan mereka yang akan diterbitkan Minggu depan.
"Photographer itu membuat sudut sesulit ini hingga aku kesusahan mengeditnya. Ayolah... Minggu depan kita harus menerbitkan ini dan tidak ada waktu lagi untuk memotret ulang. Kita semua adalah orang yang super sibuk!" kata Han kesal menunjuk photo seorang model yang menjadi model cover majalah mereka.
"Kau bisa mengeditnya dari bagian sini," ujar Chan menunjuk sebuah posisi photo dalam layar.
"Sudah kucoba. Kau bisa cari hasilnya di antara kertas-kertas di lantai itu," Han kembali kehilangan minat dan memutar kursinya lagi dengan malas.
"Kita harus mengganti photographernya lagi sebelum-"
"Lagi??!!" teriak Chan membuat Han mendorong kursinya menjauh dan mengelus telinganya pelan.
"Kita sudah mengganti photographer tiga kali, Han-na!" ujar Chan berdecak sebal, karena yang repot mencari calon photographernya pun ia sendiri dan tak ada yang berniat membantunya. Jadi, kenapa Han dengan mudahnya mengatakan semua itu dengan begitu enteng?
"Mau bagaimana lagi? Aku tidak setipe dengan mereka semua. Kita bulan depan mau membayar Nam Jo Hyuk untuk model majalah cover kita. Kalau masih seperti ini siapa juga yang rugi? Apa kau mau perusahaan kita dihujat masyarakat?" saut Han tak kalah sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You're Enemy (Hyunjin x Yeji)
Fanfic(CHAPTER COMPLETE) ______ Saat musim dingin datang membekukan lautan, gadis itu datang dengan kehangatan dalam dekapannya. Saat musim panas datang menggugurkan dedaunan, gadis itu datang membawa kesejukan pada sinar matanya. Tapi anehnya, ia terci...